"Lo dari mana sih reen?" Tanya Reina penasaran. Karena seingatnya mereka berempat jalan bareng ke kantin.
"Biasa," jawab Naureen sambil menyunggingkan senyum tipis. Ia duduk di samping Reina, meletakkan nampan makanan yang berisi bakso dan es teh manis.
"Urusan cewe."
Reina langsung menatap Zaisha dan Dyara, alisnya terangkat dan bibirnya membentuk senyum mengejek.
"Urusan cewek? Apaan tuh? Kok gue gak tau ya?" godanya, suaranya dibuat-buat seperti sedang berbisik.
"Jangan-jangan... urusan sama cowok nih?"
Dyara yang sedang asyik makan, langsung mendongak.
"Wuhh siapa tuhh?" Ucap dyara ikut menggoda naureen.
Naureen tergelak, hingga perutnya merasakan sakit karena menertawakan mereka yang pikirannya kemana-mana.
"Teng, Lo semua salah. Dah lah gak usah tau. Nanti juga tau sendiri"
Tepat saat Reina, Dyara, dan Zaisha akan mendesak Naureen, sebuah pengumuman dari speaker sekolah menginterupsi percakapan mereka. Seketika, kantin yang tadinya ramai menjadi hening.
🔊"Pemberitahuan kepada seluruh siswa, besok akan diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Seluruh siswa wajib membawa alat kebersihan masing-masing. Pukul 07.00 pagi gerbang sudah ditutup. Sekian, terima kasih."
Setelah pengumuman selesai, suasana kembali ramai dengan keluhan para siswa.
"Duh, kerja bakti lagi, malesin deh. Pasti capek banget." Keluh Reina
"Gue sih ogah bawa sapu," ujar Dyara. "Mending gue bawa sapu tangan aja, kan kecil tuh bisa di simpen di saku baju."
Ucapan Dyara membuat Zaisha dan Reina tertawa.
"Berarti Lo mau lap ingus ya bukan bersihin sekolah" celetuk naureen.
Dyara langsung menghentikan tawanya, "ya gak gitu juga kali"
Zaisha hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya itu.
"Nanti pas pulang sekolah, kita mampir ke toko dulu, beli alat-alat kebersihan," usul Zaisha.
"Gue setuju," jawab Reina. Begitu juga dengan naureen.
"Gue ga bisa ikut" ucap dyara santai sambil menghabiskan makanan di depannya.
"Loh, kenapa?" tanya Zaisha.
"Gue... lagi bokek hehe" jawab Dyara jujur, tapi dengan nada santai seolah itu bukan masalah besar.
Ia terkekeh. "Dompet gue tipis banget, biasa derita anak kost di akhir bulan."
Naureen langsung menatapnya dengan raut wajah iba.
"Kenapa gak bilang? Nanti kita patungan aja."
Dyara langsung menggeleng. "Gak usah, santai aja kali. Nanti gue bisa pinjem yang ibu kost, biar lebih gampang. Kalian kalo mau patungan, patungan aja gak papa. Gue ga ikutan"
Reina, Zaisha, dan Naureen saling pandang. Mereka tahu Dyara memang tipe yang tidak mau merepotkan, dan ia selalu punya cara untuk mengatasi masalahnya dengan santai. Mereka akhirnya mengangguk, memahami keputusan Dyara.
"Yaudah deh, tapi bener ya Lo ga marah atau apa. Tar lo ngedadak ga sekolah lagi." Ucap zaisha.
"Iya bener, santai aja gue pasti sekolah kok. Soalnya gue punya misi jadi Mak comblang nya seseorang."
"Siapa?" Tanya mereka kompak karena penasaran.
"Kyaaaa pada kepo kan lo semua. Ceritanya bersambung ya. Gue udah kenyang dan mau ke kelas, bye" ucap dyara meninggalkan mereka yang kesal karena penasaran.
Di sisi lain kantin, Ardan dan Farel juga mendengar pengumuman itu. Ardan hanya menghela napas pasrah, tapi Farel justru terlihat bersemangat.
"Dan, ini kesempatan bagus," bisik Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Ficção Adolescente"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...
