Chăptĕr ĕlĕvĕn

45 7 1
                                    

"Assalamualaikum, zaisha pulang."

Dengan wajah yang lesu, ia menghampiri mamah nya yang sedang menonton acara di tv. Ia pun menyalimi tangan mamah nya.

"Waalaikumsalam. Kenapa wajah lesu gitu?" Tanya Bu Lisa sembari menerima uluran tangan zaisha menyalami.

Zaisha mendudukkan dirinya di samping sang mamah.

"Aku cape mah. Banyak banget pelajaran di sekolah. Gurunya pada masuk semua. Sama sekali gak ada free class." Jelasnya

Bu lisa tersenyum mendengar keluhan zaisha.

"Nama nya juga belajar. Pasti ada cape nya. Kalau cape istirahat sana ke kamar." Suruh Bu Lisa.
Zaisha menghela nafas pelan dan terbangun dari duduk nya menuju kamarnya.

"Makan dulu jangan lupa sha".
"Nanti mah masih kenyang."

'kenyang makan mantan yang selalu muncul kapanpun dan di manapun' batin nya.

Ia pun memasuki kamar nya dan mengunci pintunya agar mamahnya tak mengganggu.

"Gue mandi dulu kali ya, udah gitu tidur bentar."

Disaat zaisha mengambil handuknya, tiba tiba notif pesan masuk HP-nya bunyi.

Tingg!!
Zaisha membukanya dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.

💬 GARASI 😈
Hai Sha ini aku, Ardan!

Zaisha tidak kaget melihatnya. Ia sudah biasa menerima pesan seperti ini. Ia pun menyimpan kembali hp nya tak berniat untuk membalasnya.
Baru saja ia mau masuk ke kamar mandi, notif pesan pun kembali berbunyi.

Zaisha memutar bola matanya malas berjalan menuju meja nakas mengambil hp nya.

Ia membuka room chat nya dengan Ardan berniat membalasnya.

Ia membuka room chat nya dengan Ardan berniat membalasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menyimpan nya dan menunggu balasan dari Ardan.

Zaisha mulai kesal karena Ardan terus menyebut namanya tanpa mau mengatakan apa tujuan dirinya mengirim chat pada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaisha mulai kesal karena Ardan terus menyebut namanya tanpa mau mengatakan apa tujuan dirinya mengirim chat pada nya.

Zaisha mulai kesal karena Ardan terus menyebut namanya tanpa mau mengatakan apa tujuan dirinya mengirim chat pada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish apaan sih si Ardan ini dari tadi basa basi Mulu, kapan jelasin nya coba."

Zaisha jengkel membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaisha jengkel membacanya. Dan dengan cepat ia membalasnya membenarkan balesan Ardan.
Baru saja ia menyimpan hp nya, notif pesan dari Ardan kembali berbunyi.

Baru saja ia menyimpan hp nya, notif pesan dari Ardan kembali berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg!!
Ia tersentak . Tanpa disuruh pun air mata mulai membanjiri kedua matanya. Bisa bisa nya Ardan bilang gitu pada nya.

"Hikss, kalau a-ku masih ada rasa sama kamu e-mang nya hikss kenapa dan? Aku cuma takut hiksss buat balik lagi sama kamu." Ia tak kuasa menahan tangisan nya.

"Kamu bisa cari perempuan yang lebih baik dari aku."

Disela tangisannya, ia butuh seseorang untuk menenangkan dirinya. Ia pun menelepon dyara.
Tuttt tuttt
"Halo sha" panggil dyara menandakan telepon tersambung.

"Dyara hiksss hikss" ia tak sanggup untuk menceritakan nya.
Di seberang sana, dyara kaget mendengarnya. Ia yang sedang rebahan pun panik dan segera mendudukkan dirinya di kasur.

"Ihh zaisha, Lo kenapa nangis? Ada apa? Gue kesana ya ke rumah Lo."

"Hikss hikss hiksss" karena tak kuat, ia pun mematikan panggilan dengan dyara sepihak. Dan bergegas menuju kamar mandi untuk menutupi kesedihannya dengan berendam.

🐻🐻🐻

Sementara itu, dyara panik setelah zaisha mematikan telepon nya.
"Gue harus kasih tau mereka." Ia pun membuka grup chat di hp nya.

🌻 Ciwi Ciwi cantik 🌻
Dyara : guys. Barusan gue dapet telepon dari zaisha, tapi dia nangis. Gue juga gak tau dia kenapa.
Reina : @zaisha are you okay?
Naureen : kalau ada apa apa pliss lah sha cerita ke kita.
Reina : karena Ardan?
Dyara : sha aktif kek kita khawatir nih sama Lo.
Naureen : zaisha woyyy.
Awas ya Lo kalo aktif cuma di read doang ini grup. Gue cincang Lo.

"Ngeri amat naureen mau cincang anak orang. Parah sihh" dyara terkekeh membacanya. Ia pun menghembuskan nafasnya berharap zaisha baik-baik saja.

Disisi lain, zaisha keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar sehabis keramas. Ia menduduki dirinya di pinggiran kasur dan melihat ada banyak notif grup dari sahabat-sahabat nya.
Ia tersenyum haru membacanya. Ia sangat beruntung di kelilingi orang-orang baik seperti mereka yang peduli padanya. Tapi kali ini, ia tak mau melibatkan mereka lagi dalam hal percintaan nya. Selama ini mereka udah bantu banyak untuknya.

Ia pun berniat membalas pertanyaan dari mereka.

Zaisha : I'm fine. Kalian tenang aja.

Tak lama kemudian, naureen membalas.

Naureen : baik-baik aja gimana. Orang kata dyara Lo nelpon dia sambil nangis.
Reina : cerita sha sama kita. Ada apa? Masalah Ardan lagi?
Dyara : gue gak bohong ya bilang Lo tadi nelpon gue sambil nangis. Itu fakta the real.

Ia bingung harus menjawab apa. Lagian kenapa tadi ia langsung menelepon dyara. Ia benar-benar menyesalinya.

Naureen : zaishaaa. Lo baca gak omongan gue yang di atas. Kalo Lo cuma read doang, Lo gue cincang. Mau??
Dyara : ngeri deh gue bacanya. Seriusan ✌🏻
Zaisha : gue barusan mau cerita tentang drakor yang lagi gue liat ke dyara. Karena gue gak kuat buat cerita makanya gue matiin lagi karena gue lagi bener bener sedih nontonya.

"Semoga aja mereka percaya." Harapan nya kali ini

Reina : gak percaya gue
Dyara : gue juga. Lagian nangis baper karena drakor sama nangis sakit hati itu beda.
Naureen : gue setuju sama Dyara.
Zaisha : gue mau lanjut nonton lagi ya. Payy bestie - bestie ku yang paling nyebelin di seluruh alam semesta.

Ia pun mematikan hp nya dan menghampiri mamah nya di meja makan, karena sedari tadi terus memanggilnya.

🐻🐻🐻



Tbc

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang