00.05 - Albianille paramanandra.
happy reading🦋🧚
🕷️🕷️🕷️
Albianille Paramanandra, si nakal dengan otak licik yang bisa membuat siapapun tunduk padanya. Dengan kekuasaan yang keluarganya berikan, ia bisa melakukan hal apapun pada siapapun. Keluarga Paramanandra di kenal dengan kekayaannya yang fantastis, tak ayal banyak orang di sekolah takut padanya. Sekali melawan pemuda itu saja, jangan harap selamat.Albi itu biang onar, tapi tidak ada satupun guru yang berani menegur kenakalan yang ia perbuat. Paramanandra impact, selalu menjadi penghalang dan pemicu rasa takut para guru untuk menegur kenakalan Albi yang terkadang di luar kendali.
Albi terus mengendarai sepeda motor yang berwarna hitam miliknya dengan gagah. Ia memasuki area sekolah dengan mata siswi yang terus-menerus menatapnya kagum. Laki-laki itu menyugar rambutnya yang berantakan, sehingga menambah kesan bad boy yang sudah melekat dalam diri Albi. Sial, ketampanan Albi sampai membuat beberapa gadis yang melihatnya hampir tersedak ludahnya sendiri.
Ia memarkirkan motor sport miliknya di parkiran khusus sekolah. Laki-laki itu melangkahkan kaki jenjangnya dengan ringan, ia memainkan kunci motornya sambil terus menatap lurus lorong di depannya.
Brak!
Seorang gadis terjatuh tepat di depan matanya, Albi menatap gadis itu dengan tajam.
"Mampus lo anjing!" ucap gadis lainnya dengan tawa yang menggelegar.
Gadis yang terjatuh itupun segera berdiri sambil membersihkan bajunya yang kotor karena terkena lantai. Sang gadis masih belum menyadari bahwa ada pemuda yang sedari tadi tengah mengamati dan menatapnya dengan tajam.
Albi mengambil tong sampah yang ada di koridor sekolah, kemudian laki-laki itu menuangkan isi tong sampah pada kepala gadis di depannya. Setelah melakukan hal itu, Albi malah tertawa terbahak-bahak karena merasa puas dengan aksi nakalnya hingga membuat beberapa orang menatap hal itu dengan ngeri.
Hampir semua orang yang ada di lorong hanya diam saja. Mereka menatap Albi dengan takut. Albi, si iblis tampan dengan seribu tingkah liciknya itu selalu membuat orang-orang di sekitarnya terasa terintimidasi.
Bau sampah menguar hingga membuat Albi dan siswa-siswi yang berada di sekitarnya menutup hidung, bau. Mereka menatap si gadis berkuncir itu dengan jijik.
"Itu hukuman buat lo, karna udah bikin sepupu gue pingsan kemarin."
Ya, gadis itu adalah Rema. Ia menundukkan kepalanya ketika melihat Albi sedang bersidekap dada, ia takut menatap mata pemuda jangkung yang berada tepat di hadapannya. Rema meremas rok seragam sekolahnya dengan cemas.
"Ga usah ikut campur deh, Al!"
Seorang pemuda dengan jaket biru tua itu tiba-tiba menghampiri keduanya dengan sorot tajam menahan amarah.
"Bukan urusan lo kalo gue pingsan. Mind your own business!" Tekan Jenan dengan logat Australia nya yang kental. Jenan, menatap tajam Albi yang berada dihadapannya dengan raut datar.
Albi tersenyum remeh. "Sok inggris lo!" Ledeknya, menyebalkan.
Rema menatap kedua orang didepannya dalam diam. Ternyata berita tentang Jenan adalah sepupu Albi adalah benar. Semua orang yang mengerubungi mereka mendadak saling bisik-bisik.
Mendengar perkataan sepupunya itu, Jenan memutarkan bola matanya malas. "Al, jangan bikin ulah terus. Lo harus inget sama nyokap lo yang ada di rumah."
"Gak usah bawa-bawa nyokap gue bangsat!" Albi menatap tajam pemuda di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect person
Teen FictionRemayu Kamaliya Atmaja, selalu bertanya pada dirinya sendiri, tentang mengapa orang-orang di sekitarnya selalu memperlakukannya seperti binatang, memandangnya dengan tatapan jijik juga benci, dan mengolok-olok nya seakan-akan ia adalah makhluk palin...