00.08 - SECRET!
-
happy reading bae🦋🐾
💥💥
"Lo udah tau kan tugas lo apa?"
Seorang gadis dengan balutan seragam sekolah yang padukan dengan Hoodie berwarna itu menatap gadis di depannya dengan tajam, dia Rena. Gadis yang di depannya tersenyum miring sembari menerima sebungkus rokok yang di berikan Rena padanya.
"Awas lo kalo gagal, abis lo." Ancam Rena. Tak ingin usahanya untuk menjatuhkan kembarannya itu gagal hanya karena kesalahan orang yang ia suruh.
"Yaelah, gitu doang mah kecil kali Ren. Serahin aja ke gue."
Rena, gadis itu ingin melancarkan aksinya untuk menjebak Rema. Dengan menggunakan Julia sebagai orang suruhannya, agar ia bisa melakukan hal buruknya dengan mudah untuk memasukkan sebungkus rokok yang sudah ia beli di warung ke dalam tas Rema tanpa harus mengundang keributan.
Kebenciannya kepada Rema memang sudah mendarah daging. Sejak kejadian ketika ia melihat ibunya memilih pergi bersama lelaki lain dan meninggalkannya, entah mengapa Rena memiliki kebencian mendalam pada saudara kembarnya.
Rena tidak pernah mengakui bahwa Rema adalah saudara kandungnya, ia tidak pernah sudi untuk mengakui hal itu. Bahkan, para murid di sekolah mengira bahwa Rena dan Rema adalah orang yang tidak saling kenal. Rena harap, tidak ada satupun orang di sekolah yang mengetahui hal itu. Jika itu terjadi, tamat sudah riwayatnya.
Belum lagi, ibunya itu berselingkuh dengan ayah dari orang yang ia cintai, yang tidak lain adalah Albi. Ibunya berselingkuh dengan ayah Albi.
Semenjak melihat keadaan Albi yang sangat terpuruk saat mengetahui bahwa ayahnya berselingkuh dengan ibunya, Rena selalu menatap Rema dengan benci. Bahkan tak jarang pula ia selalu membuat Rema tersiksa.
Hal yang perlu kalian ketahui adalah fakta bahwa ia sangat mencintai Albi, walaupun Albi hanya menganggapnya sebagai teman. Jika Albi tidak menyukai sesuatu, ia pun akan begitu. Rena selalu mengikuti apa yang Albi suka atau tidak suka.
"Keep silent. Gue gak mau siapapun tau tentang ini." Setelah menyelesaikan urusannya, Rena berlalu meninggalkan Julia yang sedang mengantongi sebungkus rokok kedalam saku rok seragam putih abu miliknya.
Julia, gadis itu harus ikut membenci Rema agar posisinya tetap aman. Dengan memiliki keluarga yang pas-pasan, Julia harus bersikap licik agar ia bisa sekolah dengan tentram tanpa harus terkena bully. Apalagi jika harus berurusan dengan Albi dan kawan-kawan, membayangkannya saja sudah membuat Julia takut sendiri.
Gadis itupun meninggalkan area taman belakang sekolah yang terlihat sangat sepi. Julia merapikan seragam sekolahnya, kemudian berjalan menuju kelas untuk melancarkan aksinya untuk menjebak Rema.
Suasana kelas yang sepi membuat Julia dengan cekatan melakukan aksinya, tak jarang ia celingukan kesana-kemari memastikan tidak ada orang yang melihatnya beraksi. Yang ia tahu, para murid di kelasnya sedang berada di laboratorium sekolah, jadi dengan leluasa ia bisa memasukkan barang itu di tas Rema.
Setelah menyelesaikan tugas yang Rena berikan, Julia berjalan keluar kelas dan kembali menuju ruang laboratorium sekolah. Gadis itu memasang wajah jutek guna menetralisir kan rasa kegugupannya.
"Dari mana aja Jul?" tanya salah satu teman sekelasnya.
"Ehm, dari kamar mandi. Kebelet banget gue."
"Eh btw, Lo sekelompok sama si anu." Kara, gadis yang sedang mengobrol dengan Julia itu melirik Rema sekilas. Memberitahukan bahwa Julia, satu kelompok dengan Rema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect person
Teen FictionRemayu Kamaliya Atmaja, selalu bertanya pada dirinya sendiri, tentang mengapa orang-orang di sekitarnya selalu memperlakukannya seperti binatang, memandangnya dengan tatapan jijik juga benci, dan mengolok-olok nya seakan-akan ia adalah makhluk palin...