Aku akan berjuang untuk membangun keluargaku yang baru bersamanya - Bible Wichapas Sumettikul
Apakah ini kesempatan kedua untukku untuk kembali bersamanya? - Build Jakapan Puttha
Mempersatukan mereka berdua adalah tujuan utamaku - Yedam Kornwit Sume...
" Phi Yedam, bagaimana ujiannya?" tanya Boss semangat.
" Cukup sulit, aku mulai pesimis apakah aku akan diterima di kampus ini atau tidak." Ujar Yedan setengah bercanda.
" Jangan pesimis begitu, Phi..." Boss mengikuti langkah Yedam menuju keluar gedung.
" Aku tidak sepintar dirimu yang mengambil kelas akselerasi."
" Tidak, tidak, tidak, kita pasti bisa masuk ke jurusan ini bersama-sama."
Yedam tersenyum, bocah yang lebih muda darinya 2 tahun dipenuhi dengan energi positif dan rendah hati. Sejak kenal dengan Boss, entah kenapa Yedam selalu merasa akan menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia.
Sebelum tadi bertemu Boss, Yedam juga sudah menghubungi Daddy-nya untuk menjemputnya.
" Oh! Itu Papaku!!"
Pikiran Yedam terbuyarkan dengan seruan Boss. Yedam pun mengikuti arah pandang Boss yang ternyata pada seorang laki-laki cantik yang sedang mengobrol dengan Daddnya.
Wait, Daddynya?!!
Buru-buru Yedam menarik tangan Boss untuk bersembunyi di balik mobil.
" Kenapa, Phi?"
" Itu Papamu, kan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss mengangguk.
" Oh, itu Daddy?"
Boss melihat kembali kearah Mamanya." Itu memang Khun Bible— DADDYNYA PHI?!!"
Yedam menutup mulut Boss kencang." Jangan teriak!" Boss mengangguk dan Yedam melepaskan tangannya dari mulut Boss.
Di sisi lain, Bible dan Build sedang berbincang.
" Kamu menjemput anakmu?" tanya Bible dan dijawab anggukan oleh Build.
" Dia menghubungiku untuk menjemputnya, kukira dia sudah menunggu tapi belum datang juga."
Boss yang kelewat penasaran pun segera keluar dari tempat persembunyiannya meninggalkan Yedam yang sudah memasang wajah setengah panik.
" Papa, I'm done with my exam today!"
Build yang terpanggil pun segera memeluk Boss yang berjalan riang kearahnya.
" Good job, my Boss."
Berpelukan sejenak sampai Boss memandang Bible yang hanya diam sejak dia berseru tadi.
