19. Goodbye, my Past

195 25 0
                                    

Happy Reading

~Beautiful Plan~

Kejadiannya begitu cepat.

Dua tembakan yang berbeda, tembakan pertama menyerempet leher dan lengan atas Build sedangkan dua tembakan lain yang mengarah pada Boss, satu meleset dan satu lagi menggores lengannya. Jika Yedam dan Bible tidak bergerak cepat, pelurunya sudah menancap di leher Build dan jantung keduanya.

Build pingsan dalam perjalanan karena syok, sedangkan Boss masih terdiam tidak bicara.

Bahkan saat dibawa masuk ke dalam ambulans hingga lukanya pun hanya bisa terdiam tanpa berucap satu katapun.

" Papa terluka, semua ini salahku." Gumam Boss pelan namun bisa didengar Yedam.

" Ini bukan salahmu."

" Tidak, ini salahku." Boss masih menyalahkan dirinya sendiri. Tidak ada yang menyangka jika kedua orang tuanya membawa senjata dan tanpa ragu menembaknya dan Build.

Yedam menghela nafas. Dia memang tidak mengerti bagaimana perasaan Boss dengan semua kejadian di hadapannya, tapi Yedam berusaha untuk mengerti.

Orang tua mana yang tega menembak anaknya sendiri?

Bahkan penjahat terjahat sekalipun punya belas kasihan terutama pada anaknya sendiri.

" Ayo ke kamar Paman Build."

Boss mengangguk, lalu berjalan menuju kamar Build yang kebetulan Bible baru keluar dari sana.

" Daddy."

" Boys, aku baru saja akan mencari kalian."

" Bagaimana kondisi Papa?"

Bible tersenyum sedih sembari menatap Boss, memilih untuk memberitahu kondisi Build pada Boss yang sedang tidak stabil, atau—


" Katakan, Dad. Aku akan menjaganya." Seakan tau apa yang dipikirkan Bible, Yedam pun meyakinkan Bible jika semuanya akan baik-baik saja.

" Pelurunya tidak mengenai bagian vital, tidak kehilangan banyak darah juga. Tapi mendadak Biu demam tinggi, saat diperiksa pun Biu muntah 2 kali."

Penjelasan Bible membuat Boss semakin bersalah pada Build.


" I-Ini salah—"

" Ini semua bukan salahmu!!" Yedam pun berusaha menyadarkan Boss." Kamu tidak bersalah, yang bersalah adalah orang tuamu yang gila harta, bukan kamu."

Bible menatap keduanya dengan dalam, sedikit bersalah karena Bible juga yang memberikan Boss 'rencana yang tidak terencana' itu dan membuat keadaan memburuk.

Kalau saja dia bisa berpikir lebih matang...


" Aku akan memutuskannya."

Bible dan Yedam menoleh pada Boss.

" Lukaku tidak terlalu parah, aku akan pergi kesana untuk menyelesaikan semuanya."

" Kau ingin kemana? Biar Paman antar." Pikiran buruk pun mulai mendominasi Bible. Takut jika yang dipikirannya adalah apa yang akan dilakukan Boss.

" Tentu Paman boleh mengantarku, Phi Yedam di sini saja jaga Papa."

Yedam mengangguk setuju.

" Memangnya mau kemana?" tanyanya.

" Penjara."

" Jangan-jangan kau..."

" Aku akan menyelesaikannya, bukan sekedar menandatangi surat tapi aku ingin berkata langsung."

Beautiful Plan ~ BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang