17. Someone in the Past

165 30 1
                                    

Happy Reading


~Beautiful Plan~


Boss sampai.

Rumah yang menyimpan masa lalunya yang kelam. Sepertinya orang tuanya mendapatkan banyak uang sampai bisa merenovasi rumah.

Apapun rupanya, tidak percaya jika dia kembali kesini dengan kedua kakinya sendiri.

Tapi begini lebih baik, Boss akan menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan pihak manapun, terutama dari Build, Bible dan Nouel.

" Tuan Besar dan Nyonya Besar sudah menunggu anda di ruang tamu, Tuan Muda."

" Jangan panggil aku seperti itu, brengsek."

Meskipun begitu, Boss tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut namun langkahnya terhenti di depan pintu. Sepertinya orang-orang tadi juga tidak melarangnya kembali untuk masuk karena mereka tau apa yang dialaminya saat itu.

Bagaimana jika setelah dia membuka pintu ini dia tidak dapat bertemu dengan Papanya lagi?

Bagaimana jika setelah ini, dia menghilang tanpa jejak?

Pikiran itu menghantuinya, tapi kalau tidak melakukan ini Boss akan terus terperangkap dalam masa lalunya.


' Jangan pikirkan selesainya bagaimana, kumpulkan keberanian dan segera selesaikan!!' –Batin Boss yang berusaha menyemangati dirinya sendiri.


Menarik nafas, menghembuskannya, lalu membuka pintu rumah itu.

" Sudah lama, Boss Chaikamon Puttha."

" Lama tidak bertemu, Pho, Mae."

" Sudah berlalu 7 tahun, kamu sudah besar ternyata."

Boss muak dengan pertanyaan omong kosong itu,

" Langsung to the point, apa mau kalian?"

Lelaki tua yang sebelumnya duduk santai sembari menghisap cerutunya pun berdiri dan berjalan pada Boss yang kini berdiri tegap sembari menatap matanya marah.

" 7 tahun yang lalu, kamu selalu tertunduk begitu aku berjalan mendekatimu."

" Setidaknya aku masih punya rasa hormat dengan memanggilmu 'Pho'. Papaku mengajari untuk sopan santun." Balas Boss.

" Aah... Build Jakapan Puttha memang sosok yang baik, cantik dan penyayang. Tapi bagaimana perasaannya jika kamu berada di sini?"

Boss menaikkan sebelah alisnya, ada apa ini?

" Sayang, aku sudah mengirimnya~"

Mae-nya menunjukkan ponselnya yang baru saja mengirim pesan pada seseorang.

" Berapa kamu minta ke mereka?"

" 100 juta baht, aku ingin bernegosiasi sesuatu jadi aku minta untuk dikirim kemari."

" Ide bagus."


' 100 juta baht? Negosiasi?'


" Kalian memeras Papaku?!!"

" Memangnya apa alasan kami untuk membawamu kesini? Perusahaanku diambang bangkrut, aku butuh uang dan butuh penerus."

" JANGAN BERMIMPI!"

" Ya ya ya, kamarmu sekarang di lantai dua. Otak pintarmu itu juga pasti berpikir untuk tidak sembarangan kabur, kan?"

Beautiful Plan ~ BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang