5. First Day

371 50 4
                                    

Happy Reading


~Beautiful Plan~


" Benar mau membawa bekal?"

Boss mengangguk karena masih mengunyah sarapannya.

" Tidak mau belanja di kantin kampus saja?"

" Masakan Papa yang terbaik, makanan di kantin kampus kalah. Kalau nanti aku ingin sesuatu aku akan membelinya bersama Phi Yedam."

Build menoleh pada Boss.

" Kalian satu kelas tapi Boss memanggilnya 'Phi Yedam'?"

" Kenapa memangnya, Pa?"

" Bukannya itu agak aneh? Kalian sekelas."

" Tapi tetap saja Phi Yedam lebih tua dariku, dan di kelas pun mungkin aku yang paling muda."

Build mengecilkan kompornya lalu berjalan mendekati Boss.

" Tidak masalah jika kamu ingin memanggil mereka 'Phi', tapi jangan sesekali merasa tertekan dengan usiamu yang paling muda diantara mereka. Boss Chaikamon Puttha, anak papa Build yang pintar, mengerti?"

" Iya, Papa."

Build pun kembali melanjutkan menata bekal dan Boss yang kembali melanjutkan sarapannya.

" Sudah selesai, dihabiskan ya..."

" Terima kasih, Pa."

Boss mengambil kotak bekal yang sudah disiapkan dan dimasukkan ke dalam tasnya. Build pun mengambil tas selempangnya untuk bersiap ke tempat kerjanya.

Keduanya pun berjalan bersama menuju bagasi. Build mengantar Boss dengan mobilnya, sebenarnya Boss bisa menaiki Bus karena jarak dari rumahnya ke Universitas hanya berjarak 1 halte, dengan berjalan dari rumah ke halte selama 5 menit lalu dengan Bus menuju ke kampusnya selama 10 menit.

Tapi karena hari ini adalah hari pertama Boss kuliah, jadi Build ingin mengantarnya langsung.

" Papa tidak perlu menjemputku, aku akan pulang dengan Bus."

" Benar tidak apa-apa?"

" Papa sibuk mengurus dua bisnis sekaligus, jadi aku tidak ingin merepotkan Papa."

" Baiklah, tapi kalau ada sesuatu langsung telpon."

Setelah kurang lebih 15 menit perjalan, mereka sampai di gerbang utama Fakultas Teknik. Bisa dilihat Build juga ramai mahasiswa yang datang untuk kelas pagi.

" Baik-baik di kelas, jangan mengobrol sendiri saat dosen menjelaskan."

" Papa, aku bukan bocah sekolah lagi."

" Oh? Berarti saat sekolah kemarin Boss memang bocah."

" Bukan begitu, tapi... geeeeeezzzzz."

Build puas mengerjai anaknya itu.

" Ok, Ok, cepatlah masuk kelas."

Boss mencium telapak tangan Build, lalu memeluk Build dan mencium pipinya ringan.

" Aku berangkat, Pa. Sampai nanti."

" Sampai nanti, nak."

Setelah memastikan Boss masuk ke dalam gedung fakultasnya, Build pun meninggalkan gedung tersebut menuju ke gedung perusahaan bajunya.


~Beautiful Plan~


Beautiful Plan ~ BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang