34 || ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

381 38 2
                                    

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

***

Di bawah pohon yang terletak di danau yang sepi sunyi itu, cowok itu memandang sendu sekeliling tempat itu. Mata nya melihat beberapa remaja yang sedang asik bermain kejar-kejaran di dekat Danau. Ia rindu bermain dengan teman-temannya.

Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata mengenai rindunya Daniel pada teman-temannya. Cowok itu ingin sekali berbaikan dengan mereka dan kembali bermain bareng.

Namun sekarang, semuanya sudah berubah.

Teman-temannya sudah terlanjur kecewa dengannya. Sekecewa itu mereka dengannya sampai tidak mau mendengarkan penjelasan darinya.

"Kalian nggak mau balapan lagi sama gua?" ucap Daniel sambil memandang langit tatapannya penuh kerinduan kepada teman-temannya.

"El.. maafin gua nggak bisa jadi sahabat yang baik buat lo," Daniel menundukkan pandangannya, tanpa ia sadar air matanya jatuh.

***

Malam demi malam ia lewati yang biasanya handphonenya penuh dengan notifikasi pesan dari Grub mereka sekarang tidak ada pesan sama sekali karena ia telah dikeluarkan dari Grub itu.

Kini, ia bukan lagi ketua dari LLT gang.

Daniel duduk di teras rumahnya, rumahnya sepi karena ibunya sedang ada dinas ke luar negeri kemungkinan berbulan-bulan ibunya bakalan berada disana.

Daniel mengembuskan napas berat. Kedua matanya menatap langit-langit yang penuh dengan bintang. Ia melihat ada 11 bintang dan bulan yang menerangi malam itu.

Pipi cowok itu mulai tirus dan berat badannya pun turun drastis karena ia kehilangan nafsu makannya. Matanya sering bengkak karena sering menangis.

Lelaki mana yang menangis karena dijauhi oleh teman ? Ya, itu gua sendiri.

Kalimat yang ada dibenak Daniel. Ia merasa kalo dirinya sangat cengeng masa dijauhi oleh teman-temannya ia sampai tidak nafsu makan. "Daniel, Daniel.." ucapnya pada dirinya sendiri.

Daniel melihat area sekitar. Area rumah sangatlah sepi. "Sepi banget," ucapnya.

"Ke arena balapan aja kali ya, bosen juga dirumah." ucapnya beranjak dari duduknya dan berjalan memasuki rumah untuk mengambil jaket kebangsaannya yang ada nama gang mereka.

***

Daniel tengah asyik menikmati angin malam dengan menonton orang lagi balapan. Dia ingin menenangkan pikirannya yang sedang kacau sekarang. Kalau dibiarkan aja, mungkin dirinya bisa gila.

Tujuh Belas || Treasure 12 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang