35 || ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

405 35 0
                                    

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

***

Daniel mematung dengan tangannya yang memeluk lututnya. Ia duduk sendirian di bawah pohon.

Dirinya sedang melihat teman-temannya yang sedang asyik bermain basket tanpa, dirinya.

Ia sangat merindukan momen disaat mereka bermain basket bareng. "Kalian nggak kangen main bareng gua?" tanyanya dalam hati.

Sudah 1 bulan ia tanpa interaksi apapun dengan teman-temannya.

Dirinya sangat ingin berbaikan dengan mereka dan kembali berteman seperti biasanya lagi.

"Haduh!" Daniel memegang kepalanya.

Kepalanya terasa sakit, pandangannya mulai mengelap. Berkali-kali dia menggeleng-geleng berharap dapat menghilangkan rasa pusingnya namun, rasa pusingnya semakin kuat.

Sepertinya kali ini sudah tidak bisa ditahan lagi.

Daniel tidak tahu lagi apa yang terjadi karena saat itu dirinya sudah terjatuh di tanah.

***

"Ini dimana ?"

Daniel yang setengah sadar mencoba untuk melihat area sekitar. Saat ini kepalanya masih terasa begitu pusing.

Sekilas terlihat oleh pandangan matanya adalah langit-langit, papan yang tertulis ruangan UKS yang menempel di dekat pintu dan yang tidak sangka..... Rafael?

"Ngapain lo?" tanyanya dengan tatapan tidak senang kearah sahabatnya yang berdiri disebelah brankar tempat ia berbaring.

Rafael hanya diam tidak menjawab pertanyaan darinya, dia segera mengambilkan segelas air putih lalu memberikannya pada cowok itu. "Minum." ucap singkat Rafael.

Daniel yang bingung dengan sikapnya itu pun menerima gelas yang dia sodorkan. Meski terpaksa, Daniel pun segera mengubah posisinya tidurnya menjadi duduk dan meminum air putih yang diberi oleh Rafael.

Kedua matanya sibuk memperhatikan Rafael yang telah menyiapkan obat-obatan.

Setelah menyiapkan beberapa butir obat, ia pun langsung memberikannya kepada Daniel. "Minum atau bakalan mati lo."

Daniel mengembuskan napas berat. Tadi pagi ia sangat lupa untuk sarapan karena, ia sedang tidak nafsu untuk makan.

Ia pun menuruti perintah Rafael, ia segera meminum obat yang sudah diberikan oleh cowok yang berada dihadapannya itu.

Tujuh Belas || Treasure 12 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang