Tujuh Belas || Treasure 12 [SELESAI]

36 || ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

***

Tidak terasa hari terus berjalan sampai tidak terasa tiba dihari dimana, mereka akan menentukan kelulusan mereka.

Hari ini adalah hari ujian terakhir sebelum hari kelulusan mereka. “Good luck guys.Hari ini adalah hari terakhir,” ucap Daniel memberikan jempol kepada teman-temannya.

“Nggak kerasa masa SMA kita tinggal beberapa hari,” ucap Rafael sambil memandang wajah teman-temannya.

“Jangan asing ya kalo kita sudah gak bareng lagi,” Ujar Angkasa yang takut hubungan mereka bakalan seperti dulu sebelum mereka saling kenal.

Suasana hening seketika. “Gusy gimana kalo sudah hari kelulusan nanti kita pergi ke pantai,” ajak Arjuna.

“Hayu aja gua mah,” sahut Haikal.

Mereka pun bersepakat untuk pergi ke pantai setelah hari kelulusan.

Mereka ingin menghabiskan waktu sebelum mereka bakalan berpisah. Masa SMA adalah masa yang paling singkat, tidak kerasa 3 tahun bakalan segera berakhir.

***

Daniel menyisir rambut hitamnya serapi mungkin. Penampilannya sekarang terlihat sangat menawan dalam balutan jas yang hitam yang sudah didesain khusus oleh pihak sekolah untuk para murid cowok kelas dua belas untuk mengikuti acara prom night malam ini. Disaku jas terdapat logo kebangsaan SMA treasure high school yang membuat jas itu tampak elegan.

Penampilan Rafael juga tidak kalah keren dari Daniel bedanya, Rafael lebih terlihat santai. Tidak terlalu formal dan rapi seperti sahabatnya itu. “Lu kayak mau kondangan, formal bener,” celetuk Rafael kepada Daniel yang tampak sangat formal.

“Nih acara sekali seumur hidup, El,” sahut Daniel.

“Tapi, Elu terlalu formal bro,” ucap Rafael menghembuskan nafas pelan.

Mereka berdua pun memasang sepasang sepatu dan mereka siap untuk berangkat ke acara itu.

Mereka sangat tidak sabar dengan acara prom night yang diadakan sekolah sebagai acara perpisahan anak-anak kelas dua belas. “Cepetan nanti telat!” teriak Rafael yang sudah berada di motornya, ia menunggu Daniel memasang yang tengah pasang sepatu.

“Lu duluan aja. El,” suruh Daniel yang tengah memasang sepatu.

“Awas ya lu! Kalo telat,” ucap Rafael sambil menunjuk kearah dirinya.