do you think i have forgotten?
About you?.-About You by The 1975-
*****
Jakarta, 18 Juni 2024. Perempuan dengan rambut hitamnya yang biarkan tergerai kini duduk dengan tenang di meja kerjanya. Tangannya sedari tadi tidak berhenti mengetukkan bolpoin ke meja. Pandangannya memang fokus ke arah laptop yang ada di depannya. Namun pikirannya melayang jauh mengingat kembali masa lalunya. Raut wajahnya jelas menunjukkan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Oh ayolah, siapa yang akan baik-baik saja jika di paksa untuk mengingat masa lalunya yang jauh dari kata indah tersebut. Masa lalu yang masih membekas sangat jelas di ingatannya.
Haruskah ia memaki kepada orang di sampingnya yang sudah membuatnya seperti ini. Di saat-saat seperti ini lah rasanya ia ingin berhenti bekerja sebagai penulis. Walaupun itu adalah cita-citanya sedari dulu. Pikirnya dulu, menjadi penulis pasti akan sangat menyenangkan. Kini ia menyesali pikiran itu, tapi mau bagaimanapun menjadi penulis adalah pekerjaannya saat ini. Mata pencaharian nya untuk mencari pundi-pundi uang.
Andai saja hidup di dunia ini tidak membutuhkan uang, ia yakin hari-harinya akan ia lalui untuk tidur dan makan saja. Tanpa memikirkan pekerjaan yang membuat kepalanya serasa mau meledak saat ini juga. Tanpa sadar ia menutup laptop nya dengan kasar, menghasilkan suara yang nyaring.
Sedangkan kini seseorang yang berada di sampingnya sepertinya mulai merasa terganggu dengan tindakannya. "Jadi?." Tanya orang di sampingnya.
Gadis yang bernama Alea Zea Askiya, kini menoleh mendengar pertanyaan dari sahabatnya tersebut. Lalu mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya, Adel Prameswari.
Adel menghembuskan nafas lelahnya, "Tentang tadi yang lo bilang di rapat." Ucapnya menjelaskan apa maksud pertanyaannya.
"Ya begitulah." Alea lalu beranjak untuk bersiap pulang.
"Yakin lo?, beneran mau nulis novel tentang dia?."
"Iya." Jawab Alea sembari membereskan perlengkapan kerjanya.
"Lo nggak mau nulis tentang hal lain gitu?." Tanya Adel mencoba memastikan.
"Nggak, lagian ini juga sesuai sama yang di suruh sama tim editor lo kan?."
"Itu kan cuma saran aja Al." Ucapnya memberitahu.
"Saran dari kalian itu berarti sesuatu yang harus dikerjakan bukan?."
Adel terdiam mendengar jawaban Alea. Memang benar sih, tapi.... ah sudahlah.
Alea berdiri lalu menatap Adel. "Lagian setelah gue pikir-pikir kayaknya menarik juga nulis novel yang terinspirasi dari kisah nyata gue." Alea tersenyum.
"Lo okay Al?." tanya Adel sembari menatap ragu pada Alea.
"I'm okay." ucap Alea sambil menatap Adel. Lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan tersebut.
Adel yang melihat Alea berjalan menjauh hanya dapat menghembuskan nafas lelahnya. Berharap semoga sahabatnya itu bisa sembuh dari luka lamanya. Ia tahu, Alea masih merasakan luka itu. Luka yang masih belum sembuh hingga saat ini. Ia masih mengingat jelas apa wajah murung sahabatnya saat mencoba untuk bangkit dari luka itu.
*****
Alea memandangi bingkai foto yang selalu berada di meja kerja di rumahnya. Mulutnya tersenyum namun matanya perlahan terasa memanas. "Gue bakal wujudin permintaan lo kak." Ucapnya yang ditujukan kepada orang di foto itu.
Alea menghembuskan nafas beratnya. Mengingat masa-masa adanya orang itu di hidupnya. Masa-masa di mana orang itu selalu mencuri perhatiannya. Saat semua atensi Alea berpusat pada orang itu. Seseorang yang tidak pernah cukup untuk di deskripsikan dengan kata-kata. Seseorang yang masih berada di hatinya hingga saat ini. Yang selalu memiliki tempat tersendiri di hatinya.
"Let's start this." Alea lalu bersiap menulis alur novel barunya.
Alea mulai sibuk menulis apapun yang ada di ingatannya pada masa itu. Tentang semua hari-harinya saat masa Sekolah Menengah Atas. Menceritakan semua hal yang dialaminya saat itu. Tentang percintaan, pertemanan, permasalahn dan mimpinya. Alea memulai cerita pada awal semester ganjil, saat itu Alea baru menginjak bangku kelas 11. Saat Alea baru merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya di hidupnya.
Saat itu adalah hari Sabtu pertama di bulan Agustus, tahun 2017. Saat ia tak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di sebuah toko buku yang bernama La Vida Libreria. Itu pertemuan pertama mereka setelah Alea menyatakan perasaan nya kepada orang itu. Kalau zaman sekarang sih bisa di sebut confess. Tapi ia menyatakannya lewa surat, ia juga tak memberitahu namanya di surat itu, hanya inisial namanya saja.
Tipikal cinta monyet remaja yang sangat klise memang. Namun, baginya kenangan itu menyenangkan dan menyakitkan di waktu yang sama. Kejadian dimulainya rasa sakit dan ada rasa senang sekaligus.
*****
>> halo!! salam kenal, aku ell dan ini cerita pertama aku, mohon dukungannya ya🐳. Maaf bgtt kalo masih ada pemilihan kata yang salah dan typo🙏 . Dan untuk seterusnya cerita ini akan flashback tentang kejadian masa lalu yaa. See u on the next chapter!!♡.
![](https://img.wattpad.com/cover/346166746-288-k134576.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen Fiction"Bagaimana kalau kita mulai dengan first date?." . . . . Alea Zea Askiya itu seperti bulan. Bulan yang selalu sendirian di malam hari yang dingin dan gelap. Hanya sendiri. Tetapi, untungnya Tuhan menciptakan Agam Arkatama sebagai Bintang. Bintang ya...