9. Pasar Malam

18 3 0
                                    

I don't wanna look at anything else,
now that i saw you.

-Daylight by Taylor Swift-

*****

Rafli mengendarai motornya menuju rumah Alea. Setelah berkendara selama 20 menit. Ia akhirnya sampai di depan pagar rumah Alea. Menghentikan motornya, meraih ponsel di saku jaketnya. Mencari nomor Alea dan mendial nomor itu. Panggilan pertama tidak dijawab. Panggilan kedua tidak dijawab. Hingga panggilan ketiga pun tidak dijawab. Huh?, kenapa sejak dari tadi Alea tidak menjawab panggilan darinya.

Ia memutuskan untuk mengirim foto sedang berada di depan rumah Alea. 1 menit, 2 menit, 5 menit. Tidak ada jawaban, tapi ia tetap menunggu dan terus menatap layar ponselnya berharap Alea segera membalas pesannya. Hingga 15 menit lamanya pun tidak ada jawaban. Oke, ia menyerah. Rafli pun memilih untuk menelepon Alea, lagi. Menunggu hingga,

"Halo, kenapa Raf?." Akhirnya Alea menjawab dengan suara yang terdengar sedikit serak.

"Gue udah di depan rumah lo nih."

"Hah? ,ngapain?."

"Lo lupa ya kalau kita mau ke pasar malam?." Tanya Rafli.

"Eh Sorry gue lupa. Emm, kalau perginya besok aja gimana Raf?." Tanya Alea.

Rafli mengerutkan kening saat mendengar itu. Besok?, Tidak!. Pokoknya tidak bisa, ia sudah terlanjur jauh-jauh ke sini, tapi Alea minta di undur besok. Ya tidak mau lah.

"Nggak, gue udah jauh-jauh ke rumah lo. Dan lo malah seenaknya bilang pergi besok aja. Kesini sekarang gue tunggu!."

Terdengar suara Alea menghembuskan nafas di seberang sana "Besok aja ya Raf?."

Oh, rupanya tetap tidak mau pergi sekarang ya.
Tidak bisa jika di biarkan seperti ini, yang ada mereka benar-benar tidak jadi pergi. Rafli akhirnya memilih untuk mengucapkan kalimat terakhir yang ia yakini Alea mau pergi sekarang, dengannya.

"Lo kesini sekarang atau gue yang masuk rumah lo?."

"Huh, oke fine!, gue siap-siap dulu." Ucap Alea akhirnya.

"Nah gitu dong daritadi, jangan lama-lama gue tunggu." Setelah mengucapkan itu, Rafli lalu memutuskan sambungan telepon mereka.

Ia memasukkan kembali ponselnya ke saku jaketnya. Tersenyum senang, akhirnya ia bisa ngedate bersama Alea. Eh?, ngedate ya?.

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya manik Rafli melihat Alea yang berjalan mendekat. Meneliti penampilan Alea yang saat ini menggunakan kaos lengan panjang bewarna biru muda dipadukan dengan celana bewarna cream. Oh, jangan lupakan sling bag cream yang tersampir di pundaknya. Sangat serasi dengan Rafli yang mengenakan kaos putih yang dilapisi dengan jaket jeans dan celana pendek selutut yang juga bewarna cream. Dimata Rafli saat ini Alea terlihat cantik, eh ralat sangat cantik.

"Lihatin apa lo?." Tanya Alea yang ternyata saat ini sudah berdiri di depan motor Rafli.

"E-eh nggak ngelihatin apa-apa tuh." Jawab Rafli. Sungguh, ia merasa malu saat mendengar pertanyaan Alea. Jadi sebisa mungkin ia mengalihkan pandangannya agar tidak bersitatap dengan Alea.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang