Happy Reading
Dua Minggu hampir berlalu, latihan yang mereka lakukan membuahkan hasil. kedua kelompok itu, Naya dan Shelin selalu latihan di tempat yang sama, di jam yang sama, tak selalu di sekolah tapi juga di luar sekolah. seperti hari ini, ini hari terakhir waktu mereka untuk latihan, besok mereka sudah di haruskan untuk menunjukkan hasil kelompoknya.
Maka dari itu mereka memutuskan untuk latihan, anggap saja sebuah gladi. Kali ini tak disekolah tapi katakan lah ditempat alun alun. Karena situasi yang sepi mereka memilih tempat itu, hitung-hitung sekalian healing.
Shelin duduk ditengah tengah Naya dan Bunga, ia pun bertanya bagaimana hasil latihan dari kelompok temannya itu.
"Kelompok kalian gimana, udah mantep belum?"
"Belum shel, Gimana mau mantep. Orang ada satu yang kena covid kemarin, katanya sih udah sembuh ya, cuman kan was was aja ngajakin dia buat latihan." Jelas Bunga pada Shelin.
"Jadi itu gimana dianya? Dikeluarin dari kelompok atau gimana?"
"Engga shel, dia bilang dia mau latihan sendiri dirumah, ntar tinggal di gabung aja. Tapi hari ini dia mau kesini juga latihan." ucapan Bunga sontak membuat kaget Shelin dan yang lain.
"Wahh jangan ngadi ngadi"
"Gua lagi ga bawa masker woi"
"Emang udah sembuh total?"
"Mending dia ga usah latihan dulu deh"
Kata kata itu keluar dari mulut anak anak yang mendengar perkataan Bunga barusan.
"Tadi mau nebeng gue, minta jemput sama gue." Jelas Naya.
"Ada ada aja tuh orang" Balas singkat Shelin, yang kemudian di sambung dengan kata "Gue jadi laper dengernya"
"Makan shel" sambung Gita pula.
"Mau makan ondel ondel, eh iya gue udah berapa hari ini pengen makan ondel ondel, tapi gak nemu jualannya dimana" dengan wajah masam Shelin menjelaskan.
"Loh shel? onde onde kali. Ondel ondel mah yang jalan itu" sahut Bunga.
"Engga ah, yang aku tau onde onde itu yang jalan, kalau ondel ondel itu yang makanan" menolak sadar Shelin memegang erat pendapatnya.
"Shel, onde-onde itu makanan. Yang dalemnya ada gula merah itu loh terus dibalurin kelapa" Jawaban yang membingungkan, kenapa jadi gula merah dan kelapa?
"Itu mah klepon, ki. Onde-onde mah yang dalamnya kacang hijau, terus atasnya ada biji kuaci" jawaban dari Rangga pun semakin membuat pusing.
"Udah udah ntar gue searching sendiri, gue mau beli abis dari sini, dari pada bahas itu mending kita latihan sekarang" ajak Shelin kepada teman temannya.
Saat berjalan ke arah lapangan, shelin tak sengaja melihat Gita dan Salsa sedang mengambil paparazi Rezi.
'Kenapa mereka fotoin Rezi diem diem' celetuk Shelin didalam hati.
***
Setelah latihan selesai, tentunya yang lain memutuskan untuk pulang kerumah. Pada saat berjalan menuju parkiran, Shelin mendengar Bryan berbicara dengan lia teman kelas mereka, lebih tepatnya teman dekat Feby, percakapan keduanya terlihat sangat asik. Itupun yang mengawali pembicaraan adalah Bryan, topik yang dibahas juga seolah olah mereka sudah sangat dekat, Lia mengajak Bryan untuk mengerjakan sesuatu bersama, aneh.
Sampai di parkiran, Shelin berusaha menolong temanya mengeluarkan motor yang terhalang motor lain. Selin mengundurkan motor di belakang motornya yang ternyata itu milik Bryan, ia terkejut begitu Bryan menghampirinya dan menyuruhnya untuk melepaskan motor itu.
"Sini biar gue aja" kalimat itu keluar dari mulut Bryan dengan posisi mereka yang berdekatan. Shelin merasa terhimpit dengan tubuh Bryan dan akhirnya melepaskan setang motor itu, Shelin mendongakkan kepalanya sehingga mereka berdua melakukan kontak mata.
'MasyaAllah ganteng banget sih an' batin Shelin, Shelin terdiam disana sementara Bryan sudah berada di atas motornya, tanpa pamitan pada siapa pun yang ada disana Bryan meninggalkan tempat itu.
Lamunan Shelin melihat kepergian Bryan dari sana berhenti, ia menoleh ke arah Dean yang juga ada disana, Dean duduk bersama dengan lia. Wajah Shelin sangat tak suka, apalagi pembicaraan Lia dan Bryan yang barusan ia dengar.
Sementara Dean dan Lia tengah berbincang, Shelin sibuk dengan handphonenya. Percakapan yang ia dengar tadi rasanya membuat ia ingin berteriak. ia terkejut, ternyata ada orang yang bisa sedekat itu dengan Bryan.
Shelin yang memang sedang kesal itu pun memilih pulang, ia berpamitan dengan Dean tanpa menoleh kepada Lia.
....
Sesampainya dirumah, shelin masuk sambil menghentakkan kakinya ke lantai, wajahnya benar benar tidak bisa diselamatkan. kesal, Hanya itu yang bisa dideskripsikan ketika orang melihat wajahnya.
"Berani beraninya"
"Bisa bisanya"
"Emang cewe itu udah sedekat apa sih sama Bryan?"
"Mana Bryan gak punya Instagram lagi, kan jadi susah nyari taunya" Shelin mengeluh, mungkin ia cemburu dengan kejadian tadi. Tapi ada hak apa Shelin untuk cemburu? Selama duduk di sofa Shelin terus mencari akun sosial media milik Bryan.
Shelin mendapati foto foto masa kecil Bryan dari laman Facebook nya dan banyak informasi tentang keluarga laki laki itu yang juga ia dapat. sampai pada akhirnya, entah keajaiban dari mana, akun Instagram Bryan yang sebenarnya sudah lama ia cari muncul sendiri di beranda, Shelin tersenyum ketika melihat akun Bryan yang ternyata hanya berisikan beberapa pengikut, following nya pun juga disisi oleh temen teman Bryan saja, sangat idaman menurut Shelin. Karena sangat jarang ada laki laki yang following Instagramnya tidak seperti asrama putri, tanpa berpikir panjang Shelin pun menekan tanda biru bertuliskan 'follow' pada akun milik Bryan, yang tak disangka sangka pula ia mendapat follback langsung dari laki laki misterius itu.
Kenapa misterius? Bryan terlihat polos namun ternyata tidak, ia terlihat sederhana namun dia orang yang berada, kalian ingat saat Shelin dan Naya mengantarkan surat itu bukan? Saat itu Shelin terkejut melihat mobil yang berjejer di depan rumah Bryan, bukan gila harta tapi Shelin tak menyangka jika Bryan yang selalu berpenampilan sederhana dimatanya ternyata tak sesederhana itu. Ini belum seberapa, masih banyak kejuatan dari seorang Bryan.
***
Bryan punta banyak teka-teki, bahkan tentang dirinya sendiri.
Btw, di awal cerita cuma dari sudut pandang Shelin ya, untuk pertengahan ke akhir baru Bryan, karena kalau dari kedua belah pihak otomatis gak ada teka-tekinya dong, yakan?
Yaudah sono lanjut baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dan Putaran Waktu [Hiatus]
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah Sheila Machista, seorang cegil yang mengejar cinta lelaki pendiam, dia berusaha mengungkapkan perasaannya kepada lelaki tersebut yang merupakan teman satu kelasnya. Akan tetapi, ada kesalah pahaman yang terjadi kare...