[Photographs]

84 48 6
                                    

Chapter ini jadi yang terpanjang dari sebelumnya, aku harap kalian gak mual bacanya ya hehe
...

Mengingat kejadian tadi siang, membuat Shelin terus menebak-nebak, apa yang sebenarnya terjadi sehingga Bryan pergi begitu saja dari sana.

Shelin sungguh tidak tahu, ia merasa setiap kejadian seperti ini ia lah yang bersalah, ini terjadi bukan hanya sekali. Waktu itu ini kejadian serupa juga sempat terjadi, saat Shelin duduk dan bercanda bersama Juan, Bryan tiba-tiba memberi tatapan tak suka, lalu Bryan juga melempar tasnya ke atas meja secara spontan hingga hentakan tersebut terdengar keras.

Baiklah, Shelin sedikit tahu dengan alasan dibalik itu, namun ia tak yakin, apa benar Bryan merasa cemburu? Tapi sifat Bryan terlihat tak selemah itu jika dikatakan ia cemburu. Tetapi alasan lain apa jika bukan itu?

"Dia nambahin pikiran banget sih, kenapa coba, suka tiba-tiba natap, abis itu pergi? Dia gak suka gue tatap balik, apa gimana?" Shelin menanyai dirinya sendiri seolah ia sedang berbicara dengan orang lain.

"Dia cemburu? Yaelah punya hak apa dia? Orang kita bukan siapa-siapa, kalau suka kan minimal tunjukin, bukannya kek gini. Terus, kalau dia cemburu, gue harus apa emangnya? Orang dia aja sering bikin gue cemburu karena deket-deket sama Feby"

Persetanan dengan pikiran diri sendiri memang tak ada habisnya, kadang hal yang sebenarnya tidak terjadi pun akan menjadi masalah.

"Udah ah capek, mikirin orang yang gak suka kita, tapi nunjukin seolah-olah dia suka, itu tuh gak enak. Percuma kita confess kemarin kalau ujung ujungnya cuma gini aja, hmm... " Shelin merebahkan badanya, ia memposisikan diri untuk beranjak tidur, selimut dengan corak hitam bergaris pun mulai ia tarik untuk menutupi tubuhnya.

Namun, belum sempat memejamkan mata, tiba-tiba handphone Shelin berdering, "ANAK SETAN" Shelin mengambil handphonenya memastikan siapa yang berani menelpon malam-malam begini.


"HAH? GAK WARAS"

bertapa kagetnya ia saat melihat panggilan grup tersebut, namun meski begitu shelin tetap mengangkat panggilan.

Panggilan
7 orang dalam panggilan
Berlangsung
01.24

Shelin
Kenapa nelpon malem malem begini?

Naya
Mabar stumble

Fatur
Mabar mabar

Shelin
Anak kambing

Dya
Yuhuu ada crush lo juga disini

Shelin
Hah?

Shelin, langsung melihat siapa saja yang ada dalam panggilan tersebut. ternyata benar, ada Bryan, Fatur, Rezi, Dya, Naya dan Dean.

"Nih orang gabut banget dah" Dengus Shelin sedikit kesal.

Meski begitu, Shelin tetap menerima ajakan mereka untuk bermain game stumble sambil tetap menelfon. Mereka seperti anak sekolah dasar yang baru dibelikan handphone saat ini, permainan itu berlangsung lama.

Perasaan bimbang Shelin sedikit terbayar saat melihat Bryan tidak keberatan diganggu oleh teman-temannya.

Sekitar tiga jam berlalu, semua sudah memutuskan untuk berhenti, Shelin merasa sedikit bahagia karena kehadiran Bryan dalam panggilan tersebut, ya walaupun Bryan tidak berbicara sepatah kata.

Kita Dan Putaran Waktu  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang