[Pengakuan]

128 59 2
                                    

Harap follow akun wattpad ini!
Follow juga!
Tiktok: @Penulisaturnus
Instagram: @Xzjjn_

Guna saling suport dan supaya kalian tau update terbaru dari aku, enjoy reading!

.....

25 March 22.

Anak-anak, sehubungan dengan kasus covid yang sekarang sedang naik kembali, kepala sekolah memilih untuk kita belajar dalam sesi lagi. Ini sengaja di lakukan untuk berjaga jaga, jangan sampai ada salah satu dari anak SMA Rajawali yang terpapar. karena itu, pelajaran tatap muka akan tetap dilaksanakan namun dengan siswa yang dikurangi di setiap ruangan, jadi mulai besok kalian akan disesi kembali, dan masuk lah seperti sesi yang telah dibuat sebelumnya. Untuk hari ini pelajaran cukup sampai disini. silahkan siap siap, kalian dipulangkan lebih awal, terimakasih."

Kepala sekolah tengah menyampaikan pengumuman ditengah lapanga, bahwa sekolah mereka akan kembali belajar dengan sesi untuk satu bulan ke depan. yap itu menimbulkan banyak pro dan kontra, banyak anak yang sudah nyaman dengan pembelajaran seperti biasa namun ada juga yang kesenangan ketika mendengar kabar tersebut.

Shelin sendiri tentu di tim yang sudah nyaman dengan pembelajaran tatap muka. bagaimana tidak, dia merasa sepi ketika isi kelas hanya akan di huni oleh beberapa orang saja dan itupun orang orang yang bagi dirinya membosankan.

Dengan posisi yang masih berada di mejanya, Naya dan Dean menghampiri Shelin, "Shel, ayok pulang, ntar kita mie ayam dulu" bujuk Naya kepada Shelin yang hanya di balas hembusan nafas.

"Shel, kenapa si gak semangat gitu?" Dean duduk disebelah Shelin, ia tentu saja penasaran kenapa jiwa malas anak ini tiba tiba muncul.

"Gue gakpapa, yaudah yok. Mau makan mie ayam kan?" Tanya Shelin sembari membereskan tasnya.

"Iyaaa" balas kedua temannya dengan semangat.

***

Di warung mie ayam, duduklah ke tiga sahabat itu di meja yang sama, terlihat tiga mangkuk berisi mie ayam berjejer di atas meja.

"Makan" suapan pertama Naya masuk ke mulut.

"Eh guys, kita ada tugas PKN kan? Ini ada tambahan tugas lagi dari pak Riki" kata Dean sambil menunjukan chat grub di handphonenya.

"Astaga, seriously?" Naya sedikit kaget dengan apa yang dikatakan Dean.

"Ya cug, kelompoknya juga udah dibagi. Mau gue bacain?"

"Bacain" sambung Shelin.

"Kita bertiga gak sekelompok. Gue sama anak cowok kebanyakannya, sama ada lia. Kalau Shelin, lu sekelompok sama tiga anak ambis, rega, wildan terus ada Yosi juga sama rezi. Kalau Naya sekelompok sama Bunga, Bila, Bry-"

"Bryan?" Spontan Shelin, "Naya ntar latihannya samaan ya, satu tempat gituuu" celetuk Shelin memotong bicara Dean, dengan tangan yang memegangi lengan Naya.

"Dih, suka lo kan sama Bryan? Jangan jangan dikelas gak ada semangat idup tadi gara-gara tuh anak gak masuk?" Naya sangat penasaran dengan Shelin yang belakangan ini tak lepas dari nama 'Bryan'.

Shelin melepaskan genggaman tangannya dari lengan Naya "Kalau gue bilang iya, menurut kalian gimana?" tanya Shelin kepada dua temannya.

"Hemm karma nih, karma" kata Dean.

"Aduh Shel Shel. Ya tapi gapapa sih, siapa tau kan lu bisa dapetin dia, gue sih ga masalah. Bryan kan orangnya juga ga banyak tingkah, mungkin." Jawab Naya yang kemudian menyuapkan sendok terakhir makanannya.

"Yaudah gue sama Bryan ajaa. Soalnya gue lagi sakit hati sama last crush, daripada berlarut larut mending ke Bryan aja." wajah Shelin sontak berubah bahagia.

Anak ini yang benar saja? Maksudnya Bryan pelampiasan? Tidak tidak, Shelin benar-benar menyukai Bryan, dari sejak Bryan memberi senyuman manis itu. Shelin terus memikirkan Bryan karena kejadian itu, tapi untuk jujur dengan teman temannya jika ia benar benar menaruh rasa, mungkin tidak akan secepat itu. Shelin orang yang gengsi, ia tidak akan mengaku semudah itu, ya walau sekarang sudah diungkapkan.

Oke, setelah menghabiskan makanannya, mereka bertiga kembali pulang kerumah. Tentu saja karena hari sudah semakin sore, terlebih hari ini Shelin diminta pulang cepat oleh ibunya.

....

"Assalamu'alaikum bu" Shelin masuk kedalam rumah dan menghampiri ibunya, shelin menunjukkan sebuah plastik kresek yang berisi mie ayam.

"Wah tumben gak lupa pesenan ibu."

"Iya, kalau bukan karena itu tadi aku udah lama pulangnya. Soalnya disekolah hari ini gak seru." Shelin menyandarkan kepalanya disofa.

"Kenapa?."

"Tadi ya buk, masa iya masuk sekolah katanya mau di sesi lagi." Jelas Shelin dengan nada sedikit meringis.

"Bagus dong. Kan covid lagi naik, jadi itu keputusan yang bagus, dari pada kalian terpapar." Sahut ibu shelin disela sela suapan mie ayam.

"Tapi belajarnya susah, anak anak jadi kurang pergaulan tau gak sih. Ditambah lagi kalau yang udah introvert entar tambah nolep, sungguh terlalu bu."

"Benar. sungguh ter..la..lu..." Ibu shelin berbicara menirukan gaya Roma Irama.

"HAHAHA dasar bini roma"

"Suami ku lebih tampan dari roma shelin."

"Udah bu, gak kuat ketawa HAHAHA."

Begitulah ibu dan anak ini, tiada hari tanpa bercanda. Walau kadang bertengkar tapi itu tidak akan bertahan lama, keduanya tidak kan tahan jika berdiam diaman tanpa bicara.

Rumah terbaik adalah peran seorang ibu.

.....

Divote ya guys, author butuh suport
Terima Kasih

Kita Dan Putaran Waktu  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang