[Salah Tingkah]

110 55 2
                                    


Chapter ini lebih pendek dari yang lain, author udah nge-blank pas nulis. Enjoy! 🤍

Jangan lupa buat senantiasa komen dan vote

....

Tibalah hari dimana anak-anak kelas XI diminta untuk masuk sekolah full siswa, ini dilakukan karena mereka akan mengambil nilai senam yang mana telah mereka persiapkan dari jauh-jauh hari.

Eh bukan-bukan, mereka memang sudah diperbolehkan kembali untuk pembelajaran tatap muka, waktu yang cepat berlalu. Dua Minggu terasa dua hari dan Libur satu bulan dipersingkat menjadi dua minggu, karena kejadian sudah normal kembali. Apalagi selama pembelajaran di buat per sesi Shelin, Naya dan Dean bisa dikatakan tak mengikuti peraturan itu.

Ketiganya tetap sekolah full, ketika mendapat jam pelajaran di pagi hari, mereka akan masuk sampai siang, begitu pun jika mereka dapat jam pelajaran siang, mereka akan pergi dari pagi, kelihatan rajin namun ada alasan lain yang sebenarnya mereka rencanakan.

Di depan ruang guru, satu kelas di minta berkumpul dengan maksud pengambilan nilai.
Satu persatu kelompok menampilkan senam yang telah mereka buat, dari kelompok pertama sampai tibalah di mana kelompok shelin mendapat giliran terakhir.

Kelompoknya mendapat sorakan dan tepuk tangan dari anak anak lain yang menonton, apakah karena musik yang mereka gunakan? atau orang orangnya yang cantik dan tampan? entahlah tapi bagi Shelin itu adalah apresiasi yang membanggakan, mungkin.

***

Usai mengambil nilai senam, kelas mereka juga diminta untuk menyelesaikan tugas presentasi sejarah, tugas itu tertunda dua Minggu lantaran sesi mendadak. Guru sejarah yang mengajar masuk ke dalam kelas, ia menyuruh anak-anak untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing.

Satu persatu meja di satukan, Shelin duduk di samping salsa, tentu saja karena mereka satu kelompok. Naya duduk didepan bersama bunga dan Dean bersama alin.

Bagaimana dengan Bryan? Ia satu kelompok dengan iki, Bryan kembali duduk tepat di samping Shelin dengan kursi yang menghadap membelakangi papan tulis, Shelin bisa sangat leluasa melihat Bryan dengan posisi seperti ini.

"Kelompok 4, silahkan maju dan presentasikan hasil diskusi kalian di depan"

Iki dan Bryan pun bangkit dari kursinya lalu berjalan ke depan kelas, auranya sangat mahal. Kedua laki laki itu memiliki karisma berbeda dari laki laki lain yang ada di kelas, mereka seperti tokoh di cerita cerita wattpad, menarik namun hampir mustahil dimiliki.

Keduanya berdiri di depan, menjelaskan materi yang telah dirangkum, saat Iki tengah sibuk menjawab pertanyaan dari teman kelas yang bertanya, Bryan malah menatap kearah Shelin tanpa berkedip, Shelin yang sadar langsung memutus kontak mata yang terjadi itu, tapi... saat Shelin melihat sekali lagi ke arah Bryan, Bryan masih saja menatapnya.

Shelin bingung, pipinya memerah ia mencoba biasa saja lalu membalas tatapan Bryan dengan senyumannya. tak disangka sangka oleh Shelin, Bryan ternyata salah tingkah dengan senyuman itu. Shelin yang melihatnya pun terkekeh, ia tak kuasa menahan bertapa lucunya ekspresi Bryan didepan sana.

Bryan bahkan sampai menutup wajahnya menggunakan buku yang ia pegang, yang benar saja lelaki beku itu mencair?

"Shel, kenapa senyum senyum?" Tanya Salsa.

"Gakpapa, cuma lagi melamun aja." Shelin menjawab dengan begitu kaku, ia takut salsa menyadari apa yang sedang terjadi sebenarnya.

"Lo ada pertanyaan gak buat kelompok mereka?."

"Gue males nanya, tapi kalau lo mau dapet nilai nanti gue kasih pertanyaannya, lo yang angkat tangan."

"Oke shel gue mau." Jawab Salsa diiringi anggukan kepala.

***

Langsung aja next ke chapter berikutnya

Kita Dan Putaran Waktu  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang