....
"Tarik tarik!! Kalau kalian menang ibu bakal kasih lima ratus ribu!"
"Wuuuu!! Tarik Naya, jangan kasih kendor! " Shelin memeriahkan acara yang berlangsung ditengah lapangan Sma Rajawali itu.
Kelasnya yang menjadi juara dalam dua tahun terakhir, kini turun kembali mengisi acara tujuh belasan disekolah. Dengan wajah-wajah siap menang meraka menarik tali tambang tersebut dalam strategi yang sudah tersusun, tak lupa gaya tetap nomor satu, walupun mereka menarik tali tambang menggunakan rok tetapi kacamata hitam tak menghilangkan ketampanan primadona SMA itu. Begitupula sebaliknya, kain sarung yang dikenakan beserta kumis palsu tak menghambat pesonan perempuannya.
"Ayoo dikit lagi semuanya!" Kata wali kelas yang tadi menjanjikan hadiah jika anak didiknya menang.
Dan sesuai prediksi, tim mereka kembali menepati juara pertama dalam lomba tarik ulur, eh tarik tambang.
"Widih Widih, sepuh di lawan"
"Lain kali kasih kita lawan yang kuat dikit dong panitia, segini mah kurang"
"Buset, inimah nambah fans gue"
Ucap mereka saling membanggakan diri di depan keramaian tersebut, sampai-sampai mereka juga memberikan selebrasi saking sok kerennya, tapi emang keren sih.
Naya menghampiri Shelin sambil berlari membawa selembaran uang kertas berwarna merah ditangannya, "kalau udah rezeki emang gak bakal lari kemana ternyata, cod an gue mau sampai hari pas banget uangnya cair" Kata Naya seraya mengantongi uang seratus ribu rupiah tersebut .
"Keren ya, kelas kita kompak kalau disuruh beginian, disuruh taruhan, demo, protes, minta jamkos, bolos, pokoknya kalau dibidang bukan pelajaran tuh nilainya lebih plus" Shelin menggelengkan kepalanya tanda salut.
"Heh Jagan lupain lili!"
"Itu mah beda nay, dia kayaknya emang sesat masuk kelas kita, buktinya dia contoh paling teladan di sana"
"Hahaha itu mah fakta banget"
Sedang asik dengan perbincangan tiba-tiba ada suara yang membuat keduanya menoleh
"Shel! Sini!" Dyana melambaikan tangan dari depan ruang kelasnya.Shelin yang sudah tahu maksud juga tujuan dari Dyana yang memanggilnya lantas mengacungkan jempol, "Nay, gue mau ke kelas dya bentar, lu mau ikut gak?"
Naya menggeleng "gue mau ke kelas Qila bentar, tadi dia manggil gue soalnya"
"Yaudah kalau gitu gue duluan yak" Bergegas ia menghampiri Dya di ruang kelasnya, begitu sampai Dyana mengangkat dua alisnya yang dibalas gelengan oleh Shelin.
"Sini duduk" Ajak Dya dan Shelin menurutinya, ia duduk bersebelahan namun wajahnya berhadapan. Mereka berbicara berbisik, menghindari para lambe nyinyir tahu pembahasan mereka.
Pasalnya dikelas itu memang terkenal dengan biang biang gosip Sma Rajawali, dari berita dalam sekolah sampai luar sekolah akan gampang di dapat. Tidak hanya itu, teman perempuan Bryan yang genit-genit juga ada disana, itulah sebabnya harus bicara sepelan mungkin.
"Gimana yang kemaren?"
"Nih lo liat aja sendiri, gue bingung maksudnya apa" Shelin menyodorkan handphone yang berisi chat dirinya semalam dengan Bryan.
"What?!" Belum apa-apa Dya sudah menganga, "Dia online loh shel semalem, kok bisa bales chat lo baru pagi tadi? Hari ini udah ketemu belum sama dia?" Tanyanya. Shelin pun hanya menggeleng menjawab pertanyaan dari temannya itu.
Dyana terus membaca dan menyimak isi dari chat tersebut.
Bryan Olaf
![](https://img.wattpad.com/cover/335151166-288-k154117.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dan Putaran Waktu [Hiatus]
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah Sheila Machista, seorang cegil yang mengejar cinta lelaki pendiam, dia berusaha mengungkapkan perasaannya kepada lelaki tersebut yang merupakan teman satu kelasnya. Akan tetapi, ada kesalah pahaman yang terjadi kare...