[Panjang Lebar]

85 45 2
                                    

Pada minggu berikutnya, mereka telah memasuki ujian akhir semester atau ujian yang menentukan naik atau tidaknya mereka, ke kelas berikutnya.


"Ulangan hari ini kenapa susah banget ya Nay?" Shelin sangat mengeluh hari ini, apalagi ketika melihat soal ujian yang jauh berbeda dari yang di ajarkan.

"Mana gue tau shel"

"Untung masih tinggal besok"

"Lo tau De?"

"Gak Nay"

"Yaudah, ikut gue yuk." Naya berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Dean juga Shelin.

"Mau kemana sih Nay?" Tanya Shelin.

"Gue mau ajak lo berdua beli boba"

"Gak dulu Nay, gue harus langsung balik kerumah, Ibu gue sendirian" Kaya Dean.

"Lo Shel? "

Shelin diam untuk berfikir beberapa saat, "Gue ikut deh"

"Oke, lo ikut gue!. Dean, lo hati hati ya pulangnya, titip salam buat ibu lo."

"Iya nay, kalian berdua juga hati-hati"

Dean pulang ke rumahnya, ia tidak ikut bersama Shelin dan Naya. Mereka berdua pergi dengan dua orang lainya yakni, Qila dan Afni.

Ke-empatnya tiba di tempat Boba yang tidak jauh dari sekolah, mereka duduk di kursi yang tersedia di sana. Sembari menunggu pesanan mereka dibuat, mereka saling berbincang-bincang anatara satu sama lain.

"Qil, soal kalian susah gak?"

"Susah banget Shel, yang gak dipelajarin juga muncul."

"Takut nilai jatoh ya gak sih"

"Kak, ini pesanannya." Kata seorang perempuan yang kelihatannya masih hampir seumuran mereka, mengangkat nampan berisi tiga cup minuman.

"Oh iya kak taro disni aja"

"Kalian SMA Rajawali?" Tanya perempuan itu sembari menaruh cup minuman tersebut di atas meja.

"Iya kak hehe"

"Aku juga alumni sana, lulusan dua tahun lalu" Ucapnya.

"Hah beneran kak?" Qila seolah tak percaya.

"Iya, kalian kenal guru yang namanya Pak Yogi?"

"Oh kenal itu mah, itu guru kebanggaan kita" Jawab Naya

"Nah kakak dulu suka sama beliau" Cetusnya tanpa rasa beban.

"HAH SUKA?" Keempatnya lantas terkejut dengan pernyataan spontan itu, mereka benar benar tidak menduga kisahnya jadi seperti ini.

"Gue kira, mau bilang pak Yogi guru killer atau apa gitu" Bisik Afni namun masih bisa didengar dengan jelas.

"Enggak, beliau itu keren, ganteng, cool, maco, sexy beuhhh cinta mati pokoknya" Kata-kata yang keluar dari mulut perempuan itu semakin tidak diduga. Qila sampai menahan tawa dengan mengigit bibir bawahnya.

Kita Dan Putaran Waktu  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang