[karnaval]

52 20 0
                                    

Please support lewat vote dan komen ya!

Happy Reading

"Cie-cie yang udah jadian, kiw kiw" Juan dan Fatur tak henti-henti menggoda Shelin, mereka bersiul dan terus mengulang kalimat yang sama sampai-sampai Shelin mulai pusing mendengarnya.

"Siapa yang jadian?"

"Elo lah, sama Bryan" Kata Juan menanggapi Shelin dengan alis terangkat kepada Fatur. Mereka berdua memang baru dua tahun belakangan menjadi teman Bryan, namun tingkahnya sudah seperti kenal dari masih dalam kandungan.

"Please, stop ngomong kalau gue sama Bryan jadian!"

"Alah gak usah malu, Shel. Kemarin kita udah liat kalau kalian ngobrol berdua se-intens itu" Benar saja, bahkan bukan hanya Fatur dan Juan yang melihat kejadian itu, namun ada banyak siswa terutama kelas 12 yang juga menyaksikannya.

Shelin menepuk keningnya "Gue usai woi bukan baru buka buku, kalian suportnya telat" Batin Shelin. "Gue gak malu kok, Tur. Gue cuma nyesel aja" Jawabannya.

"Nyesel gak publish dari awal yak?"

"Nyesel harus lakuin hal konyol kemarin"

Seperti itulah hal yang terjadi di sekolah satu hari ini. Perlu kalian ketahui, setelah kemarin Shelin berbicara dengan Bryan. Ada banyak orang yang bertanya-tanya tentang apa yang mereka bicarakan, beberapa pertanyaan bahkan sudah sampai ditelinga Shelin, dirinya tak menyangka jika rahasia yang seharusnya pribadi menjadi makanan umum.

Tak terkecuali dengan teman-temannya sendiri, mereka juga beranggapan bahwa kejadian kemarin adalah moment dimana Bryan mengungkapkan perasaannya pada Shelin. Tak salah, namun tak benar. Apa yang mereka lihat adalah sebuah perpisahan dari hubungan yang entah kapan pernah terjadi.

Sudah cukup untuk satu hari dengan pertanyaan konyol itu, kini Shelin membagi masalahnya dengan Dya juga teman gadis itu. Sepulang sekolah, Shelin mampir kerumah Mesi bersama Dya juga Deta. Disana ia berkeluh kesah tentang hubungan yang tak tahu alur ini. Bukan hts, friendzone, exzone atau apalah itu, hubungan ini lebih cocok diberi nama 'Ghosh Hub'. Saking tak kasat matanya interaksi mereka, namun disebut pernah menjadi pasangan.

Merasa tenggorokannya kering akibat terlalu banyak mengoceh, Shelin memutuskan untuk membeli minum "Gue capek, tenggorokan udah seret banget. Gue pengen ke warung depan beli jus"

"Ikut" Sambung Dyana dan diberi anggukan oleh Shelin.

"Nitip dong" Deta langsung menyerahkan uang dari sakunya ketangan Shelin "Gue mau jus jeruk, gak usah dikasih gula lagi ya"

"Oke" "Deta mau?" Anak itu menggeleng.

Shelin dan Dya pun berjalan kaki menuju tempat jus tersebut yang tak jauh dari rumah Deta, cukup menyebrang dan mereka pun sampai. Menunggu pesanan dibuat Shelin mengecek handphonenya, ia masih melihat chat dari Bryan hari itu yang sempat ia abaikan. Jari-jemarinya mulai gatal, ia tak dapat menahan satu hari tanpa kehadiran lelaki hantu itu di hidupnya.

Perlu kalian ketahui, Shelin sudah menerima dengan baik keputusan dari Bryan sewaktu memutuskan hubungan sepihak. Namun, Shelin tidak rela jika dirinya harus asing dengan seseorang yang bahkan ia belum sempat berbagi cerita dengannya. Karena keputusan Bryan adalah berteman, baik, Shelin akan menganggapnya seperti itu. Tapi, jika ada kesempatan untuk dirinya bisa mendapatkan hati Bryan, maka ia akan usahakan dengan baik.

Bryan Olaf

Oke

Kita masih temenan kan?
Berarti boleh dong chat

Kita Dan Putaran Waktu  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang