34. Misi berbahaya

66 2 0
                                    

Happy Reading

*
*
*

"Ya Allah lindungilah hamba," gumam Antariksa begitu melihat seorang wanita datang ke arahnya membawa sebuah penggaris kayu.

Hari ini tepatnya di hari Senin, ulangan semester ganjil telah tiba. Suasana ruang kelas menjadi hening sejak kedatangan guru itu. Anabel, melihatnya Anta langsung berfikir misi hari ini mungkin tidak akan berhasil. Oleh karena itu ia harus hati-hati.

Seperti tradisi biasanya, setiap kali ulangan kelas pun di acak. Dan takdir mempertemukan Antariksa dengan Senja di ruangan yang sama.

Suasana ruangan itu sangat hening. Semua fokus dengan apa yang mereka kerjakan dengan sungguh-sungguh. Dan Anabel yang terus berlalu-lalang dari hulu ke hilir tidak ada hentinya. Matanya terpasang tajam seperti elang berburu. Dengan langkah santai namun pantauan yang tidak kaleng-kaleng, wanita itu benar-benar psikopat yang sedang berjaga.

Untung saja Antariksa mendapatkan kursi paling pojok belakang. Di seberangnya juga Gio dengan tubuh besar. Posisi kini bisa dibilang sedikit aman. Tetapi dia harus tetap hati-hati.

Diam-diam Anta mulai mengeluarkan ponselnya dari dalam laci. Mencuri-curi pandang Anabel yang kini berada di depan sana. Dia berusaha mati-matian untuk bisa memotret semua soal-soal sebagai bentuk dari misinya.

"Rempong banget." Dumelnya sendiri kala harus bolak-balik membuka lembaran soal dan mendapatkan hasil foto yang tidak blur.

"Shut!" Gio melemparinya sebuah tutup pulpen membuat Anta terkejut dan langsung menyembunyikan Hp-nya.

"Sialan Lo!" Decaknya kala tau itu adalah kelakuan Gio.

Anta kira Anabel mendatanginya.

"Apaan?"

"Nomer 16 jawabannya apa?" Bisik Gio.

"GIO GONDAN SARINDAN..." Panggil Anabel dengan nada yang membuat bulu ketiak merinding.

Kini wanita itu akhirnya duduk di kursi guru. Memang sudah seharusnya sejak tadi dia melakukan itu.

"Ngapain minta jawaban sama dia? Orang goblok kok dipercaya." Cecarnya membuat Antariksa melongok.

Dia tidak tau saja bahwa sebenarnya Antariksa itu pintar. Hanya saja sengaja cowok itu pendam dalam-dalam kepintarannya.

"Kerjakan sendiri! Jangan ada yang Sat-sut lagi, saya enggak budek ya."

"Siapa yang bilang ibu budek." Gumam Gio seketika satu ruangan menoleh ke arahnya.

Melihat tatapan itu, Gio pun kebingungan. "Emang bener kan? Emang ada yang bilang kalo Bu Anabel itu budek? Orang dia yang mengklaim sendiri."

"Shut! Gio Gondan Sarindan, jangan berisik." Kata Alam menirukan logat Bu Anabel.

"Bhahaha... Emang saya budek?" Kekeh Anta kini ikut-ikutan bersuara. Terdeteksi dia sudah selesai menjalankan misi hari ini.

"CUKUP!!!" Teriak Anabel seraya menutupi satu telinganya.

"Pusing pala barbie deh ngurusin kalian! Mending saya risen-risen aja! Aduh... Bisa gila ini pala inces." Wanita itu segera mengipas-ngipaskan wajahnya dengan tangan. Slay sekali bag wanita kerajaan.

Bumi dan Antariksa || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang