II

124 25 1
                                    

Pagi hari Jungkook turun ke lantai bawah dalam keadaan sudah rapi, Chaeyoung pun menyusulnya. Ia melihat sarapannya sudah tersedia, Chaeyoung duduk dengan antusias, sedangkan Jungkook masih membayangkan apa yang ia lihat kemarin malam. Jungkook tidak menemukan Yuna, sepertinya gadis di kamarnya. Mereka pun menyantap sarapan yang disediakan Yuna. Chaeyoung dan Jungkook pun bersiap untuk berangkat setelah menandaskan sarapannya. Tapi sebelum berangkat Jungkook mengetuk pintu Yuna, dan membuka pintunya. Ia melihat Yuna sedang menyisir rambutnya, Yuna segera berdiri dan menghampiri Jungkook.

"Aku hanya ingin memastikan kau mengunci pintu selama aku tidak ada, kalau begitu aku pergi", ucap Jungkook kikuk.

Yuna mengangguk dan membungkukkan badannya membuat rambut panjangnya ikut tergerai. Jungkook sedikit terkejut, rambut Yuna mengenai tangannya, rambut gadis itu terasa sangat lembut dan semerbak aroma vanila tercium olehnya.

Jungkook segera berbalik dan pergi meninggalkan Yuna. Chaeyoung sudah berada di mobil Jungkook, terlihat heran dengan gelagat Jungkook yang terlihat kikuk.

"Kau kenapa?", tanya Chaeyoung saat Jungkook masuk ke mobilnya.

"Ah tadi aku melihat tikus, itu membuatku terkejut", Jungkook beralasan.

"Hmmm yasudah ayo berangkat", ucap Chaeyoung di jawab anggukan Jungkook.

Mereka pun pergi, Jungkook mengantar terlebih dulu Chaeyoung ke apartementnya, kemudian barulah dia berangkat ke kantornya. Sesampainya di kantor, sudah ada Jin dan putranya Seokwoo menunggu. Jungkook senang keponakannya itu berkunjung ke kantornya. Bocah lima tahun itu langsung memeluk Jungkook karena rindu.

"Seokwoo, kau kangen dengan paman sampai kesini?", tanya Jungkook sambil menggendong Seokwoo.

Bocah itu mengangguk dan tersenyum pada pamannya, membuat Jungkook gemas dan mencium pipi keponakannya.

"Tumben Hyung membawa Seokwoo?", tanya Jungkook sambil mendudukkan Seokwoo di kursinya.

"Sebetulnya aku ingin menitipkannya padamu, malam ini aku dan Sowon harus pergi ke Jepang karena jamuan dari rekan bisnisku dan membawa Seokwoo bisa membuat Sowon kesulitan dalam pertemuan, jadi bisakah kau menjaganya".

"Kenapa tidak menitipkannya pada eomma?", tanya Jungkook.

"Eomma dan appa sedang tidak di Korea, aku tadi meneleponnya sebelum meminta tolong padamu"

"Yasudah, dia akan ku jaga. Kita bermain bersama Seokwoo", seru Jungkook membuat Seokwoo berteriak senang.

"Kalau begitu aku titip ya, maafkan aku merepotkanmu Jungkook".

"Tidak apa apa Hyung, aku senang menjaganya".

"Seokwoo, jadi anak baik ya selama eomma dan appa pergi, ikuti perintah paman dan jangan berbuat nakal", ucap Jin pada putranya.

"Baik appa".

Jin tersenyum dan memeluk putranya sebelum beranjak pergi.

"Aku pergi dulu, Terima kasih Jungkook", Jin pun pamit dan pergi meninggalkan ruangan Jungkook.

Kini Jungkook menatap keponakannya dan tersenyum. Ia memberikan selembar kertas dan balpoin untuk Seokwoo gunakan bermain.

"Paman akan mengerjakan ini dulu, Seokwoo tunggu dan bermain sendiri, okey".

Seokwoo mengangguk cepat dan mulai memainkan balpoinnya. Jungkook tersenyum bangga melihat Seokwoo sudah bisa menulis dengan baik.

Jam makan istirahat pun tiba, Jungkook membawa Seokwoo ke kantin perusahaan, sudah ada teman temannya disana. Jungkook pun bergabung dan duduk dengan teman temannya.

Yuna's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang