VI

171 27 11
                                    

Pagi hari setelah sarapan, Jungkook bersiap untuk pergi ke rumah sakit bersama Chaeyoung untuk mengikuti jadwal kemo Chaeyoung. Yuna sengaja tidak keluar dari kamarnya selama Chaeyoung dan Jungkook ada di rumah. Ia takut Chaeyoung akan marah lagi padanya dan itu dapat menganggu kesehatannya. Tindakan Yuna membuat Jungkook mengakui bahwa gadis itu adalah gadis yang baik. Yuna menempatkan dirinya dengan baik. Kekesalannya pada Yuna pun sedikit memudar, Jungkook mulai menyadari pernikahannya bukan salah Yuna. Gadis itu juga korban dari pernikahan ini.

Chaeyoung memasuki ruang kemo bersama para penderita kanker lain. Jungkook dengan sabar menemani Chaeyoung dan memberinya semangat.

"Aku yakin dia akan sembuh dengan cepat, karena kita mengetahuinya dengan cepat", ucap dokter pada Jungkook.

"Aku harap demikian, tapi dok ada yang ingin ku tanyakan".

"Silahkan".

"Aku harap rumah sakit tidak membocorkan keadaan Chaeyoung pada media, aku takut ini dapat menganggunya".

"Tentu saja, kau tidak perlu khawatir, kami menjaga rahasia identitas pasien tidak hanya Chaeyoung tapi semua pasien disini".

"Syukurlah kalau begitu".

Selepas menjalani kemo selama beberapa jam, Jungkook kembali ke rumah dan meminta izin pada Chaeyoung untuk pergi bekerja.

"Aku pasti merepotkanmu jika terus seperti ini, aku akan pulang saja ke rumah", ucap Chaeyoung sedih.

"Sttt, jangan berbicara seperti itu. Kau sendirian di rumah. Siapa yang akan menjagamu? Istirahat saja, dan makan obatmu dengan baik. Akan ada suster yang akan menemanimu selama aku pergi", ucap Jungkook tersenyum.

"Terima kasih sayang, maafkan aku yang selalu merepotkanmu".

"Sudahlah jangan dipikirkan, aku pergi dulu ya", Jungkook mengecup kening Chaeyoung singkat dan tersenyum.

"Hati hati".

Jungkook tersenyum dan menutup pintu kamarnya. Chaeyoung memang tidur bersamanya selama tinggal disini. Saat akan pergi mengambil mobilnya, Jungkook melihat Yuna duduk di taman belakang sambil merapihkan tangkai bunga yang tumbuh liar di pot bunga. Pemandangan itu menghentikan langkahnya, wajah Yuna memang teduh dari sejak mereka bertemu. Yuna selalu tampak tenang, meski ia jarang tersenyum. Saat pertemuan kemarinlah pertama kalinya Jungkook melihat Yuna tersenyum manis padanya.

Lamunan Jungkook terhenti karena ponselnya yang berdering, membuat Yuna kini menoleh padanya. Mata mereka bertemu, tapi Jungkook segera memalingkan wajahnya dan berjalan mengambil mobilnya.

Tidak lama dari kepergian Jungkook, bel pintu berbunyi. Yuna mengintip siapa yang datang, ia berhati hati takut Jin dan Sojung yang datang. Melihat ada perempuan dengan pakaian serba putih, Yuna segera membuka pintu, ia menduga tamu tersebut adalah orang yang diundang Jungkook.

"Apakah benar ini dengan rumah tuan Jeon?", tanya suster tersebut.

"Betul", jawab Yuna.

"Apakah anda, orang yang akan saya rawat?", tanyanya lagi.

"Ah..bukan, akan saya antar", Yuna mempersilahkan suster itu masuk dan membawanya ke kamar Jungkook.

"Kalau begitu saya permisi", ucap Yuna.

"Baik Terima kasih banyak".

Suster pun masuk ke dalam kamar Jungkook dan membungkuk saat melihat Chaeyoung duduk di sebuah kursi sambil membaca buku. Suster itu pun nampak terkejut melihat Chaeyoung, ia tidak menyangka akan merawat seorang model terkenal. Ia juga terkejut bahwa Chaeyoung menderita penyakit ini.

Yuna's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang