VIII

269 28 8
                                    

Yuna pulang ke rumah dengan barang belanjaan yang dibawanya, ia menyuruh Younghoon agar tidak mengantarnya sampai rumah, karena ia mengingat kata-kata Jungkook yang melarangnya berbuat sesuatu yang mungkin tercium oleh media dan keluarga besar Jeon. Hanya ada Yewon yang sedang duduk di ruang tv, sepertinya Jungkook dan Chaeyoung belum pulang.

"Sudah selesai belanjanya?", tanya Yewon membantu Yuna memasukkan barang yang tadi di beli ke dalam kulkas.

"Mereka belum pulang", lanjut Yewon.

Yuna hanya menanggapi dengan mengangguk.

"Oh ya, kau tidak membawa ponselmu? dari tadi poselmu berbunyi, tapi aku tidak berani mengangkatnya".

Ya, Yuna lupa membawa ponselnya. Yuna mengedarkan pandangannya mencari dimana letak ponsel yang dibelikan suaminya itu. Jika ada seseorang yang menelepon pasti suaminya, karena ia hanya menyimpan nomer Jungkook di ponsel tersebut. Yewon yang melihat Yuna panik pun segera memberikan ponsel Yuna yang telah ia temukan lebih dulu.

"Ini", Yewon mengulurkan ponsel Yuna.

"Terima kasih", Yuna segera meraih ponsel tersebut dan membukanya. Benar saja, Jungkook menghubunginya hampir puluhan kali.

Ponsel Yuna kembali berdering, kali ini ia mengangkatnya dengan cepat tak mau sang penelepon menjadi lebih kesal karena beberapa panggilan darinya tidak terangkat.

"Yakkkkkk", teriakan dari penelepon membuat Yuna refleks menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Aku baru pergi beberapa saat dan kau membuat ulah lagi", teraik Jungkook.

"Maksudmu?", tanya Yuna heran.

"Kau ini pura-pura bodoh atau memang bodoh sih. Kau pasti bertemu dengan lelaki itu kan, sudah ku bilang jaga perilakumu. Malam ini kau harus ikut ke rumah kakek, dia memanggil kita. Kau diam di rumah sampai aku datang dan kita pergi bersama. Brengsek", pria yang menjadi suami Yuna itu menutup panggilannya dengan umpatan.

Yewon yang sedari tadi ikut mendengar teriakan Jungkook kepada Yuna merasa iba kepada Yuna, bagaimana seorang suami memperlakukan istrinya sekasar itu. Sekalipun mereka menikah bukan karena dasar cinta, tapi menurut Yewon ini keterlaluan.

"Kau tidak apa-apa?", Yewon mendekati Yuna.

"Aku baik-baik saja, Yewon sepertinya aku harus bersiap".

"Ya, kau pergilah bersiap, biar ini aku saja yang bereskan", Yewon segera mengambil alih pekerjaan Yuna, ia menatap Yuna kasihan.

"Aku harap aku tidak bertemu dengan pria seperti itu", gumam Yewon dengan suara pelan, ia juga sebenarnya takut jika Jungkook tiba-tiba datang dan mendengar ucapannya.


***

Jungkook datang dan langsung menarik tangan Yuna yang sedang duduk menunggunya di ruang tamu. Tanpa berbasa-basi Jungkook membuka pintu mobilnya dan menyuruh Yuna untuk duduk disana. Yuna sedikit ketakutan, tapi ia berusaha untuk tenang dan duduk. Jungkook dengan keras membanting pintu mobil membuat Yuna terlonjat.

Sepanjang perjalanan wajah dan sikap Jungkook menunjukkan bahwa dirinya sangat marah pada wanita yang duduk di sampingnya. Ia bahkan mengemudikan mobilnya sembarang hingga membuat Yuna berpegangan. Setelah sampai di rumah kakek, keduanya turun dari mobil. Namun, Jungkook membisikkan sesuatu pada telinga Yuna saat mereka berjalan bersama.

"Awas kau mengatakan hal yang aneh-aneh".

Yuna hanya terdiam, dari awal ia tidak pernah mengatakan hal yang aneh-aneh.

Langkah mereka terhenti ketika sudah sampai di ruang keluarga, betapa terkejutnya Jungkook sudah ada banyak orang disana. Semua keluarganya lengkap, Jin dan Sojung pun ada, tapi yang lebih terkejut ada Chaeyoung disana. 

Yuna's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang