5. Bos?

80 3 0
                                    

Happy Reading guys!!

🍁 🍁 🍁


Grian baru saja sampai di depan salah satu rumah yang berada di pelosok hutan. Jalanan yang terjal membuat ia harus berhati-hati saat berkendara.

Mengatur nafasnya pelan sebelum bertemu dengan bosnya. Karena rencananya gagal untuk mengeksekusi gadis-gadis itu.

Dengan yakin ia berjalan masuk kedalam rumah yang tampak mengerikan itu. Saat didalam ia dimintai kartu pengenal yang memang dibuat khusus untuk pengikut komunitas tersebut. Setelah selesai pengecekan ia diminta naik ke lantai dua tempat dimana bosnya berada.

"Bos?," sapa Grian sopan.

"Grian," ucap pria yang dipanggil bos itu.

Dia adalah Alexio. Pria yang umurnya lebih muda dari Grian. Sekitar 28 tahun. Tubuh tegap, tampan dan kekar ini menjadi pemimpin komunitas ini. Pria yang mendirikan komunitas kejahatan ini. Koneksinya diberbagai negara. Hingga dapat berkembang pesat sampai saat ini. Karena kecerdikannya polisi pun tak dapat menemukannya.

"Ini data yang lo minta," ujar Grian menyerahkan memori tersebut.

"Hm. Terus?," ucap Alex setelah menerima memori itu.

"Sorry bos. Eksekusinya cuma dapat satu," jelas Grian pelan.

"Bukan itu. Ngga masalah kalo lo cuma dapet satu atau ngga sama sekali pun," terang Alex santai sambil meminum wine.

Grian mengerutkan keningnya saat mendengar penjelasan Alex. Ia tak paham maksud dari perkataan itu.

"Siapa gadis yang lo bawa kabur?," tanya Alex membuat Grian melotot tak percaya.

Jadi orang-orang yang mengejar dan membakar rumahnya saat di Amerika adalah Alex? Tak habis pikir dengan orang ini.

"Hm? Kenapa diem aja lo?!," sentakan Alex yang mulai kesal.

"Bukan siapa-siapa bos dia," ucap Grian menunduk.

"Kalo bukan siapa-siapa. Kenapa lo segitunya buat lindungin dia?!," ucap Alex sambil menendang kaki Grian.

"Jelasin. Siapa gadis itu? Setelah itu lo bisa keluar dari sini hidup-hidup," ancam Alex sambil menyerahkan memori itu kepada anak buahnya dan langsung di pasangkan ke laptop.

Alex duduk sambil melihat file-file yang ia minta pada Grian. Untuk mengecek apakah sesuai dengan keinginannya. Tapi hal lain tak terduga. Bukan file yang ia minta tapi malah berisi file-file tugas anak sekolah dan foto-foto seorang gadis.

Ah ternyata gadis yang dilindungi oleh Grian.

"Liat! File yang gue minta bukan ini bodoh!," sentak Alex.

Grian melotot tak percaya melihat file itu. Kenapa jadi file tugas Disya dan fotonya. Apakah ia salah ambil? Atau memang anak buahnya yang salah? Atau?

Disya. batin Grian kesal.

Mengingat jika malam itu Disya berkeliaran. Ia yakin pasti ini ulah keponakannya.

"Lo sengaja bohongin gue?," ucap Alex tersenyum miring melihat Grian.

"Ngga bos. Sorry gue salah ambil memori," ucap Grian gugup.

"Terus mana memori yang gue minta?!," pinta Alex emosi.

"Kasih gue waktu buat ambil bos. Gue janji bakal kasih memori itu," tawar Grian.

"Sayangnya gue butuh sekarang!," emosi Alex yang langsung membogem Grian.

Bugh.

"Shhh. Gue bakal ambil sekarang bos. Kasi gue waktu," ucap Grian kesakitan.

"Oke. Sebelum itu lo kasih tau gue siapa dia?," tanya Alex menunjuk foto Disya.

Ladisya (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang