34. Keputusan

40 2 0
                                        

Happy Reading guys!!

🍁🍁🍁

Karena kejadian semalam Alvaro dan Atlas ngotot untuk Disya dirawat. Jadilah hari ini Disya meminta pulang.

Disya meremas kuat tangannya. Mengingat ingatan yang mengerikan itu. Ia berharap ada jalan keluar untuk menghentikan teror itu.

"Athena," panggil Alvaro kesekian kalinya.

"Em?," kaget Disya menoleh ke arah Alvaro.

Alvaro menghela nafas.

"Kenapa ngelamun?," tanya Alvaro.

"Maaf. Udah selesai? Ayo pulang," ajak Disya bangun dari duduknya.

"Udah. Sini aku bantu," ucap Alvaro mepapah tubuh gadisnya.

Disya hanya menurut saja. Beberapa saat mereka sampai di mobil. Alvaro menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Saat di lampu merah Alvaro mengambil tangan Disya. Menggenggam lembut guna menenangkan gadis disampingnya itu.

Ia tau banyak kekhawatiran yang Disya rasakan. Rasa lelah karena teror itu. Disya tersenyum tipis saat merasakan hangat genggaman Alvaro.

"Jangan mikir apapun. Semua bakal baik-baik aja," ucap Alvaro.

"Hm. Semoga," balas Disya berharap.

Dilain sisi Anthonio menggeram marah saat mendapat kabar bahwa anak buahnya gagal. Sepertinya memang harus dirinya yang turun tangan mengambil memori itu.

"Siapkan penerbangan ke Indonesia sekarang," titah Anthonio pada sekertarisnya.

"Siap tuan," balas sekertaris itu yang segera keluar dari ruangan tuannya.

Anthonio memandangi foto Disya lama. Menyeringai kecil saat dipikirannya menyusun banyak rencana untuk mengambil memori itu.

Tidak boleh ada yang menghalanginya. Dan akan ia pastikan akan menyingkirkan hama-hama itu jika berani menggangunya.

"Sepertinya kalian memang mau bermain-main dengan saya," gumam Anthonio.

Berbeda dengan Alex yang baru saja sampai di mansionnya. Beberapa hari ini dirinya sibuk mengurusi pekerjaan lain. Jadilah ia tak menemui gadis itu.

Informasi dari bawahannya jika Disya sepertinya sudah mengingat beberapa ingatan. Ia akan menemui dia setelah ini.

"Lex," panggil Lio menghampiri Alex yang sedang meneguk vodka.

"Hm," dehem Alex memejamkan matanya menikmati rasa vodka itu.

"Gadis itu habis dari rumah sakit,"

Alex membuka matanya saat mendengar perkataan Lio.

"Kenapa?," tanya Alex meminta jawaban.

"Semalem ada yang mau nyelakain dia. Suruhan Anthonio," ucap Lio menyenderkan tubuhnya didekat Alex.

Alex terdiam sejenak. Ternyata Anthonio lebih dulu mencuri star darinya.

Ladisya (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang