36. Jebakan dari Ona

16 2 0
                                    

Happy Reading guys!!

🍁🍁🍁

Saat setelah beberapa menit anak buah Yudha datang bersamaan dengan hadirnya Afan dan Yudha. Mereka segera mengamankan anggota yang terluka agar segera dibawa ke rumah sakit.

Atensi Afan terfokus pada wanita yang mengenakan jubah hitam di balik pohon. Matanya membulat saat menyadari jika wanita itu adalah saudara angkat mendiang Istrinya yang lama hilang.

"Yudha. Lo yakin Ona udah mati?," tanya Afan ragu pada Yudha.

Yudha mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan itu di kondisi seperti ini.

"Iya. Dari info anak buah gue gitu. Kenapa nanya gitu lo?," ucap Yudha meminta penjelasan.

"Gue liat Ona tadi," balas Afan.

"Salah liat kali lo. Buru kasian anak-anak mereka bukan tandingan Antonio," pungkas Yudha mendahului Afan.

Disisi lain Alvaro dan Atlas keluar dari persembunyian dan membantu anggota lainnya. Disya masih bersembunyi didalam.

Bugh. Bugh

"Anjir!," umpat Cakra saat mendapat pukulan dari lawan.

"Kita kewalahan kalo gini terus. Mereka lebih terlatih anjir!," ucap Darel disela-sela berantemnya.

"Akh!," teriak Bintang kesakitan saat luka tembak film perutnya di injak oleh anak buah Antonio.

"Bintang!!," teriak Bastian menahan lengan anak buah itu agar berhenti menginjak kembarannya.

"Anjing! Bukan kayak gini rencananya," ucap Deon bergetar melihat wajah pucat Bintang.

Alvaro menendang punggung pria itu dan memukulnya membabi buta. Hilang kontrol saat melihat anggotanya terluka.

"Alvaro berhenti!," titah Yudha menarik lengan putranya.

"Bawa Bintang ke rumah sakit! Biar disini urusan om," ucap Afan pada inti Sevtara.

Segera Bastian dan Cakra memapah Bintang untuk ke rumah sakit.

"Yang lain aman?," tanya Yudha pada inti Sevtara lainnya.

"Aman om," ucap Gibran.

"Syukurlah kalo begitu," tenang Yudha.

"Disya mana?," tanya Afan khawatir.

"Papa!!," teriak Disya berlari menuju Afan.

Afan tersenyum melihat putrinya baik-baik saja. Menunggu putrinya sampai di depannya.

"Tuan beberapa yang terluka sudah di bawa ke rumah sakit. Dan kita sudah mengamankan anak buah Antonio. Tapi sayangnya Antonio dan Alex berhasil kabur," jelas Rian pada Afan.

"Cari mereka. Saya yakin mereka masih disekitar sini," titah Afan.

"Baik Tuan,"

Langkah Disya berhenti saat ada yang menghalangi jalannya. Matanya terfokus pada jubah yang dipakai orang ini.

"Halo cantik. Sepertinya saya terlalu lama memberi waktu kamu. Jadi ini saatnya kamu ikut saya," ucap wanita misterius itu.

Ladisya (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang