enam belas

212 9 0
                                    

Kini sakura tengah berada dirumahnya dengan keadaan tubuh terlentang di atas kasur.

Sakura sangat tidak bersemangat hari ini, wajahnya pun tidak menampilkan ekspresi sedikitpun, hanya menampilkan mata sayup yang siap tertutup.

Namun mengapa ya...kali ini setiap sakura melamun ataupun terdiam tanpa berbicara, selalu saja muncul wajah Sasuke di benaknya.

Apalagi wajahnya itu jelas terlihat sangat tampan dalam pikiran sakura, dan kesekian kalinya sakura selalu menepis keras pikirannya itu.

"Ada apa dengan ku!"
Aku selalu bertanya tanya, kenapa aku selalu membayangkan dirinya saat tengah melamun.

Memang aku akui dia sangat tampan wajahnya, mata hitam dan tajamnya itu sangat menggoda ditambah dengan tumbuh kekar dengan beberapa tatto di bagian tertentu, menambah ke sexy an tubuh indah itu.

Ah...sungguh sangat sempurna.

Plakkk....lagi lagi aku berpikiran kotor namun jika di perhatikan, mengapa ia selalu menggangguku, dan pikirnya aku sudah kenal dia sejak dulu.

Namun sungguh aku tidak mengetahui Sasuke, tapi nama itu sangat familiar di telinga ku.

Tringggg....tersadar dari pikiranku, tiba tiba ponselku berdering menandakan jika ada pesan masuk.

Saat ku buka ponselku dan ternyata ada satu email masuk, aku mengangkat sebelah alisku dan setelahnya membuka email itu.

Aku terdiam membaca setiap kata, dan baris baris di dalam pesan itu, mencerna dalam apa yang pesan itu maksud, dengan otak super loading ku.

Seketika bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman yang sangat lebar, hingga mengeluarkan teriakan yang membuat ibuku terkejut.

"AAAAAAAAA"

"Saku....ada apa?!!!!" 2 detik "jangan teriak teriak begitu dong!" Ucap ibu dari ruang tamu.

Dengan langkah cepat aku langsung berlari ke arah ruang tamu, ingin memperlihatkan email yang ku dapat tadi.

"Ada apa sih!!" Ketus ibu sangat kesal karena suara sakura yang mengejutkannya.

"Liat dulu ibu~" ujar sakura sambil menyodongkan ponselnya.

"Ck...apa sih" balas ibu dan setelahnya membaca pesan yang tertera di ponsel sakura.

Dengan bacaan yang sangat teliti namun cepat, tiba tiba ibu membuatkan matanya sekaligus memasang wajah yang sangat terkejut.

Aku tersenyum dengan sangat gembiranya aku langsung memeluk ibu "akhirnya saku~ keterima!!!" Ucap sakura.

Sedangkan ibu hanya terdiam namun di dalam dirinya terdapat kebahagiaan.
.
.
.
Pukul 20:00 malam

Sasuke POV

Sasuke kini yang tengah terdiam, mematung di depan kolam dengan lengan yang memegang erat sebuah majalah.

Saking eratnya Sasuke memegang majalah itu, lembaran lembarannya sampai sobek akibat genggamannya lengan Sasuke.

Brakkkkk....Sasuke melempar majalah yang telah rusak itu ke lantai, sangat keras hingga membuat pengawal Sasuke yang tengah mematung terdiam, terkejut.

"Cari dia!!!!!!" Bentak Sasuke, yang membuat dua pengawalnya langsung membukukan tubuhnya dan pergi tanpa berbicara sepatah katapun.

Deru nafas Sasuke terdengar sangat keras, amarahnya memuncak urat urat di keningnya terlihat jelas, jika kini Sasuke sangat marah dengan apa yang ia ketahui.

Majalah...dengan foto Sasori terpampang jelas, tidak jelas bagaimana coba...Sasori adalah model utama di majalah itu.

Seorang lelaki yang selalu menghalau Sasuke jika dekat dengan sakura.

Di masa lalu, sejak sakura selalu melindungi Sasuke dari murid murid yang selalu mengganggunya, Sasori mengetahui berita itu karena banyak geng gengnya yang memberitahu Sasori.

Karena dulu Sasori adalah pacarnya sakura namun sakura tidak peduli jika Sasori ingin jadi pacarnya atau tidak, karena sejak dulu sakura tidak pernah mau menerima ungkapan cinta Sasori.

Namun Sasori selalu mengejar nya hingga pada akhirnya sakura menerima ungkapan cinta itu.

Sejak sakura yang selalu melindungi ku dari Bullyan para murid disana Sasori sangat marah dan pada akhirnya di waktu waktu tertentu saat diriku tidak bersama sakura.

Sasori selalu menghajar ku hingga terkadang wajah ku sampai berdarah atau memar di bagian bagian tubuhku.

Setiap kali sakura melihat diriku yang telah di hajar habis oleh Sasori dan gengnya, sakura selalu mendatangi Sasori dan menampar keras wajah Sasori, hingga pada akhirnya menyatakan perang yang sesungguhnya padaku.

"Heh....(senyum mengejek) aku berjanji sa...su...ke...! Jika kita bertemu kembali saat kita sudah dewasa....aku akan menghajar habis dirimu dan keluargamu.....!!!!" Bentak Sasori dan berlalu pergi.
.
.
.
Sasuke POV end

To be continued

A Mafia ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang