delapan belas

212 9 3
                                    

sakura memandang wajah seorang lelaki yang kini tengah melihat kearahnya dengan senyuman yang sangat menggoda.

dengan cepat sakura langsung turun dari tempat tidur itu.

berjalan melewati sasori dengan kepala yang ia tundukkan ke bawah, karena enggan melihat wajah yang sudah lama tidak sakura lihat dengan matanya.

"kau mau kemana?" dengan suara yang santai namun, mengejutkan sakura.

sakura terdiam tanpa berbicara, sakura pun tidak menoleh ke arah sasori.

sakura sangat gugup, dengan apa yang ia lihat.

jika dipikir pikir dia dengan sasori sudah sangat lama sekali tidak bertemu, terakhir kali mereka bertemu saat mereka masih kuliah, itu jga pertengahan, karena sasori harus pindah ke luar negri.

apalagi disaat mereka berpisah, sebelumnya mereka memiliki konflik akan hubungan mereka hingga sakura pun tidak terlalu peduli jika sasori akan pindah ke luar negri.

"kenapa kau diam saja sa-ku-ra" ucap sasori pelan nan lembut yang membuat sakura geli mendengarnya.

"eummm...ma-maaf sekali...a....aku harus kembali bekerja..." timbal sakura sambil membungkukkan tubuhnya.

sasori tersenyum ia bangkit dari duduknya dan mulai mendekati sakura, dengan lembutnya ia membelai rambut merah muda sakura dan mencium sekedar menghirup wangi yang di timbulkan dari aroma sampo yang sakura pakai.

"aroma mu masih sama seperti dulu.."
ucap sasori dengan senyumannya kembali.

"maa...aaf tapi saya harus kembali bekerja..." sakura yang kini tengah mengalihkan pandangannya, tiba tiba sasori menarik wajah sakura agar menatapnya.

"lihat aku sakura....kenapa kau tidak ingin melihatku" ucap sasori menatap dalam kearah mata sakura.

"maaf saya harus bekerja!!!" balas sakura tegas walaupun matanya ia sengaja alihkan ke arah lain agar tidak bertatapan dengan sasori.

"aku sangat merindukan mu saku~" wajah sakura memerah ia sungguh tidak dapat berpikir apapun kepalanya kini tidak dapat berpikr jernih kini.

"apa tanggapan mu saku~"

sakura kini memberanikan dirinya memandang ke arah sasori dengan wajah yang memerah menahan malu.

"maaf saya harus bekerja!" ucap sakura tegas yang langsung menepis lengan sasori.

dengan langkah cepat sakura langsung berjalan kearah pintu, di depan pintu ia membalikkan tubuhnya dan langsung membungkukan tubuhnya memberi hormat kepada sasori.

"terimakasih  sudah mengizinkan ku tidur di kasur anda tuan!" ucap sakura yang kini meninggalkan sasori kembali sendirian di dalam kamrnya.

"heh..." sasori tersenyum "bagaimana kabarnya ya sekarang apakah bocah itu sudah bertemu dengan sakura!?"

"atau aku yang lebih dulu menemukan sakura....????"
sesekali sasori tersenyum dengan melihat ke arah gelas yang terisi wine.
.
.
.
sakura pov

kini sakura tengah terdiam dengan meyentuh pipinya yang memerah.

"apa yang terjadi denganku!!! seingatku aku tadi tengah tertidur di kursi karena lelah...."

"tapi kenapa tiba tiba!!!!"

AAAAAAAAAAA

sakura berteriak frustasi karena apa yang ia lewati tadi, sungguh memalukan.

namun jika dipikir pikir sejak kapan sasori ada di jepang bukannya dia tengah tinggal di luar negri?, sejak kapan ia ada di sini di hotel ini, apalagi kenapa sakura harus bertemu dengannya di hari pertama ia masuk pekerjaan.

A Mafia ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang