Pagi hari yang cerah, di temani dengan gadis cantik dengan senyuman indahnya terlihat di pantulan cermin dengan seragam ala ala pegawai kantoran.
Sakura sangat senang hari ini karena ini pertama kalinya ia bekerja meskipun hanya awal tetapi sakura akan mencoba dengan sekuat tenaga demi pekerjaan nya itu.
Karena sudah merasa sangat siap, sakura langsung turun untuk sarapan.
di meja makan ada ibu dan ayah yang tersenyum melihat kearah sakura.
"Uhm....cantik sekali!!" Ucap ibu kepada sakura.
"Hehe" aku hanya tersenyum dengan wajah memerah.
Aku yang masih melihat ayah tengah makan dengan baju yang sama untuk pergi bekerja.
"Ayah kenapa ayah masih bekerja?" Tanyaku.
Ayah tersenyum setelah menelan makanannya " emangnya kenapa??....kan kamu juga belum tentu bakal keterima!"
"Huhmm" aku mengerucutkan bibirku.
"Nanti jika saku sudah keterima disana....ayah akan berhenti bekerja janji!" Ucap ayah dengan menampilkan jari manisnya, aku tersenyum dan melingkarkan jari manis ku juga.
Aku sungguh kasihan jika melihat ayahku yang sudah rentan masih saja menjalani pekerjaan yang sulit.
Karena aku sudah dewasa, kini aku yang harus menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh ayahku.
Tidak memakan lama saat sarapan akhirnya sakura dapat pergi bekerja,
Di dukung oleh kedua orang tua nya, sakura makin bersemangat untuk memulai lembaran baru."Aku berangkat dulu ya!" Ucap ku sambil melambaikan tangan dari arah kejauhan, di balas dengan lambaian dari kedua orang tua sakura, beserta senyuman manis mereka.
.
.
.
Saat sakura telah sampai di tempat tujuannya sakura di panggil untuk menampakkan dirinya di depan manager.Dengan tangan yang gemetaran sakura membuka pintu dengan hati hati.
Dan disana menampilkan seorang gadis dengan pakaian rapih yang tengah berbincang dengan seorang lelaki yang terlihat sedikit membungkuk.
Aku yang melihat itu langsung ikut membungkukkan badanku.
Sepertinya manager melihat ku, pikirku sambil terus membungkukkan tubuhku.
Tanpa melihat ke wajah manager karena sakura terus menundukkan wajahnya, sakura hanya melihat lelaki tadi pergi dan kini menampilkan sepatu gadis yang kemungkinan manager itu, mulai mendekatinya.
"Sakura ya..!" Ucap manager dengan nada ringan, aku makin membungkukkan tubuhku merasa sangat gugup.
"Baiklah sakura....berhenti membungkuk!" Ucapnya yang langsung menegakkan tubuhku.
Aku melihat wajahnya yang sangat cantik dengan senyuman manis.
"Perkenalkan nama saya tenten saya bertugas untuk membimbing pekerja baru di hotel kami!" Ucap gadis dengan nama tenten itu.
Aku mengangguk, dengan sangat paham apa yang ia ucapkan.
"Mari....saya akan memberikan pekerjaan langsung kepada anda!" Tenten yang terlebih dahulu berjalan.
Sakura yang tanpa pikir panjang langsung berjalan mengikuti tenten dengan langkah yang langkah yang hati hati.
.
.
.
Setelah sampai di tempat yang tenten akan perlihatkan kepada sakura, tenten mulai membuka pintu yang langsung menghembuskan debu debu dari dalam.Aku menutup mataku karena takut jika debu itu memasuki mata.
"Sakura~ maaf ya...sementara hari ini pekerjaan mu membersihkan gudang...karena saya juga di beri perintah sebelumnya dari pak komisaris" ucap tenten dengan lembut, mungkin supaya sakura tidak sakit hati.
Sakura tersenyum dengan lembut " baiklah...tidak apa apa....saya keterima pekerjaan pun sudah senang!"
Dibalas senyuman oleh tenten " baiklah saya tinggal dulu ya...." Baru saja berjalan lima langkah tenten tiba tiba berhenti, sakura yang melihat tenten berhenti langsung mengangkat sebelah alisnya.
"A...ada apa??" Ucapku pelan."Saya lupa" tenten tersenyum "sekali lagi....jika kau ingin memakai baju yang lebih ringan kau bisa ganti bajumu di loker....ini kunci lokermu" ucap tenten sambil memberikan kunci bernomor kan 119.
"Terimakasih..." Aku kembali membungkukkan badan ku.
Tenten pun pergi meninggalkan ku sendiri dengan gudang yang penuh dengan debu dan barang barang yang sudah tidak terpakai "ohmmm....kira aku di hotel bintang lima tidak ada gudang!...ternyata ada ya!"
.
.
.
Sasori POVDengan raut wajah cemberut menatap tv yang menurutnya tidak ada satu pun acara yang sangat menyemangatinya di pagi ini.
Sasori melihat jam tangannya yang menampilkan pukul 09:30.
"Aku bosan!" Sasori kini memandang kearah sekitar dengan raut wajah kesal, ia melemparkan bantal ke berbagai arah di kamarnya.
Pikiranku terus bergulat karena aku ingin sekali pergi jalan jalan, ke beberapa tempat di negara ini termasuk club yang ramai walaupun siang hari.
Akan tetapi karena banyak sekali orang orang yang mengenaliku, pasti saja nanti saat baru saja aku keluar dari tempat ini semua wanita akan menegejarku, karena aku memang terkenal.
Siapa coba yang tidak tahu artis pendatang baru yang langsung melejit tinggi seperti ku, pasti semua orang juga tau termasuk gadis gadis muda.
Akan tetapi aku teramat sangat bosan hari ini, terdiam terus di dalam hotel dengan pengawal yang terus membuntuti ku membuatku sangat kesal.
Pertanyaan yang tampil di pikiranku adalah, bisakah aku keliling hotel saja aha...itu ide yang bagus.
Akhirnya Sasori pun memutuskan untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, tanpa pengawal karena Sasori janji hanya akan berjalan jalan di hotel.
Sasori POV end
.
.
.
Sudah beberapa jam berlaluAkhirnya sakura selesai membersihkan gudang yang sangat kotor, Kini telah bersih mengkilap hingga tidak menyisakan sedikit pun debu di pojok ruangan.
"Huh...."sakura menghembuskan nafasnya, mendudukkan bokongnya di atas kursi dan menyandarkan punggungnya.
"Aku lelah" tidak terasa mataku yang awalnya terbuka lebar, tiba tiba sangat berat saat aku mulai meregangkan otot-otot ku saat duduk.
Dengan hati hati mata yang berat itu mulai menutup sedikit demi sedikit, aku yang mencoba agar tidak tertidur.
Namun percuma saja saat mataku menutup dengan sendirinya tanpa kehendakku, sepertinya aku mulai tertidur nyenyak walau hanya di atas kursi.
Hah...bolehlah tidur lima menit saja aku sangat lelah.
Sakura pun kini lebih memilih untuk tidur sebentar karena lelah.
.
.
.
Beberapa jam berlalu gadis dengan Surai rambut merah mudanya kini tengah tertidur lelap di atas kasur.Sakura yang mulai membuka matanya, sedikit demi sedikit mulai meregangkan otot yang kaku sehabis tidur.
"Ehm...." Sakura meregangkan ototnya sambil terduduk.
"Hoam...." Dengan mata yang sedikit terbuka dan tidak sadarnya sakura kini tengah berada di dalam kamar.
Sakura melihat ke arah sekeliling "huh...apakah aku bermimpi....mempunyai kamar indah dan luas?!" Ucap sakura dengan terus mengucek ngucek matanya.
"Bukan ini bukan mimpi!" Tiba tiba suara lelaki menyadarkan sakura dengan mata yang langsung membulat sakura melihat ke arah lelaki yang kini tengah terduduk di atas kursi.
"Hai saku~ sudah lama kita tidak bertemu!" Ucap lelaki itu dengan senyuman yang menutup matanya.
"Sa...so...RI...!" Ucap sakura terbata bata.
.
.
.
To be continued