dua puluh

223 9 2
                                    

pagi hari yang cerah Karin baru saja terbangun dengan selimut yang menutupi tubuhnya yang keadaanya tidak memakai sehelai kain pun.

Karin memandang ke sebelahnya "sasu~ " panggilnya saat mendapati jika di sebelahnya seorang mantan kekasihnya itu sudah tidak ada.

"Eummm..." Karin bangkit dari tidurnya dan terduduk sambil mengucek ngucek matanya.

Sesekali Karin tersenyum dengan mata yang masih tertutup, ia masih ingat kejadian malam yang sangat panas itu meskipun sudah lama ia tidak melakukannya dengan Sasuke, tapi tetap saja ia merasa bahagia.

Pandangan Karin teralihkan saat melihat roti dan susu di atas meja.

"Oummm...sasu~ romantis sekali..." Ucap Karin sambil mencoba mengambil segelas susu itu.

Namun saat karin mengambil gelas yang berisikan susu di atas meja itu mata karin langsung tertuju pada sebuah tulisan di amplop.

Karin yang penasaran langsung membaca tulisan itu.

Saat karin yang penasaran membaca tulisan itu mata nya pun dengan besarnya membulat sempurna pipinya memerah, Karin sangat kesal dengan apa yang ia baca.

Isi surat : jika kau sudah bangun....pergi langsung dari rumahku....dan jangan sekalipun kau menginjakkan kaki mu dirumah ku apalagi kamarku!! hubungan kita sudah sampai disini jangan kau harap jika hubungan kita akan kembali seperti semula hanya karena kita melakukan nya semalam.
Bawa uang itu dan pergi!!!

Karin melempar jauh jauh amplop itu amarahnya yang sudah memuncak kini hanya bisa menangis dengan kekesalan yang menjulang tinggi.

"Awas kau sakura!!!" Ucap Karin dengan kepalan kuat lengan yang kini tengah memegang segelas susu itu.
.
.
.
Sakura kini tengah bersiap siap akan pergi berangkat kerja.

Ia melihat pantulannya di cermin, dengan wajah yang ceria dan penuh senyum.

Sakura menghias wajahnya dengan make up tipis mungkin yang beda di diri sakura adalah bibirnya yang pink di olesi dengan lipstik yang membuat bibir cantik sakura makin menggoda.

"Huh..." Sakura menghembuskan nafasnya, ia menutup matanya memohon agar Sasori sudah tidak ada di hotel lagi.

"HM...baiklah....sakura semangat!!!" Dengan senyuman nya sakura menyemangati dirinya sendiri di depan cermin besar itu sakura melihat dirinya sendiri.

"Oke ayo berangkat..."
.
.
.
Hotel

Setelah sakura mengganti pakaiannya sakura melihat dari kejauhan disana banyak sekali karyawan hotel yang tengah berkumpul, sakura mengangkat sebelah alisnya ke atas, bingung.

"Apa aku hampiri saja ya!!" Tanya sakura kepada dirinya sendiri.

Dan sakura memutuskan untuk melihat objek yang tengah karyawan itu perbincangkan.
.
.
.
"Hei ada apa??" Sakura yang menanyai objek yang sedang di perbincangkan itu kepada karyawan lain.

"Itu....ada direktur baru!!!" Ucap gadis itu dengan semburat yang terlihat jelas di kedua pipinya.

"Hah..!! Direktur baru??!" Sakura makin bingung.

Belum juga ia kenal dengan direktur lama, sudah saja ada yang baru.

"Siapa namanya??!" Tanya kembali sakura kepada gadis tadi

"Kalo soal nama saya kurang tahu...tapi jika kau ingin melihatnya masih sempat ko"

Sakura mendekati kerumunan yang di kasih sedikit jalan oleh gadis tadi agar sakura dapat melihat wajah direktur baru itu.

"HM...makasih" ucap sakura kepada gadis itu karena sudah rela memberinya jalan.

Dan ternyata kenyataan yang membuat sakura akan menyesal setiap harinya.

A Mafia ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang