dua belas

262 17 2
                                    

Sakura dengan seksama terus memerhatikan Ino hingga mulutnya yang sedikit bergerak pun terus sakura perhatikan dengan tatapan yang nyaris tidak berkedip.

Namun sakura yang sudah lama menatap Ino sedikit kesal dengannya, karena Ino yang tak kunjung berbicara, perihal lelaki bernama Sasuke itu.

"Huh...." Ino menghembuskan nafasnya pelan, dan dengan tanpa bersalahnya dia berkata "ehm....aku tidak tahu" ucapnya pelan dengan sedikit senyuman yang sangat menjengkelkan.

Sakura memutar bola matanya kesal dengan tingkah laku Ino.
.
.
.
Bandara                      pukul 23:30

Seorang lelaki dengan rambut merah menyala dengan koper yang ia bawa, kini tengah terdiam di kursi sambil menunggu ponselnya berdering berharap ada yang menelponnya.

"Huh....aku lelah.....aku ingin segera tidur!" Ucapnya dengan terus saja mengusap-ngusap wajahnya.

Tak lama dari menit menit sebelumnya ponselnya pun berdering menampilkan satu pesan di layar ponselnya.

"Sudah datang ya mobil nya" setelah membaca pesan singkat. Lelaki itu kembali berdiri dan melanjutkan kembali jalannya menuju mobil yang telah menjemputnya itu.
                                   ...
Sesampainya di luar, akhirnya lelaki bercat rambut merah itu dapat tersenyum gembira dengan mengucapkan "akhirnya aku bisa tiddurrr"

Cklek
Seorang lelaki dengan pakaian jas serba hitam nan rapih itu membukakan pintu mobil, agar lelaki bercat rambut merah itu dapat masuk.

"Thankyou" ucap lelaki itu sambil memasuki mobil.

Blam
Suara pintu mobil tertutup.

" Huh....aku lelah....jadi antar aku ke hotel mewah di negara ini!" Ucapnya sambil menguap.

"Baik tuan Sasori..." Balas pegawai yang kini tengah memegang setir.

Brmmmmmm....
Dengan cepat mobil pun berangkat menuju tempat tujuan yang Sasori inginkan.
.
.
.
Esok paginya                 pukul 07:30

"Hmmm...." Sakura yang kini tengah sibuk dengan beberapa helai lembaran di lengan dan mejanya.

Melihat sakura sang ibu pun langsung memberhentikan aktivitasnya sambil berkata "simpan dulu....nanti saja....sekarang waktunya makan!" Ucap ibu sambil menaruh mangkok yang berisikan nasi di depan sakura.

"Ehm....ibu!!!tapi aku ingin dapat pekerjaan sekarang!" Ringis sakura.

"Ya....ibu juga ngerti ko....tapi kan nanti juga bisa....ibu cuman ngasih tau kalo sekarang utamain dulu makan!!!" Balas ibu dengan telunjuk yang ia arahkan ke mangkok berisikan nasi.

Sakura pun mengalah dan ia memutuskan untuk makan dan menyimpan lembaran lembaran kertas itu di tempat lain di atas meja.
.
.
.
Sesudah sakura menyelesaikan makannya, kini sakura langsung membuka laptopnya dan mencari lowongan pekerjaan di online.

"Semoga saja dapat!!!" Ucap sakura sembari tersenyum.

Sakura yang kini sangat serius karena ia benar benar ingin mendapatkan pekerjaan agar menambah ekonomi keluarganya yang sekarang lumayan menurun.

Apalagi tahun ini ayah akan pensiun dari pekerjaannya, jadi aku harus dengan cepat mengganti posisi orangtua ku yang sudah tidak bisa bekerja lagi dengan sigap dan tanpa mengeluh.

Dengan teliti sakura melihat satu persatu lowongan yang tertera di sana namun masih saja belum ada yang cocok dengannya.

Namun, tidak lama akhirnya ia dapat pekerjaan yang mungkin seimbang dengannya.

"Kasir toko!" 2 detik "lumayan lah asalkan dapet!!"

Akan tetapi di bawahnya ia mendapati lowongan pekerjaan di hotel bintang lima.

Disana tertera jika mereka membutuhkannya cepat.

"Wow....lumayan gajinya gede gak ya...." Pikir sakura dengan senyuman devil nya yang mulai muncul.

Tapi sakura menepis pikiran jahatnya itu, memang sih siapa yang tidak tergiur dengan jumlah uang banyak.

Akan tetapi jika sakura mendaftar di hotel akankah keterima?

Apalagi itu hotel bintang lima.

"Hah....sudahlah jadi kasir toko saja"

Namun pikirannya kembali berulah
"Hmmmm .....bagaimana jika melamar ke duanya!" Pikir devil sakura.

Dan kini sakura mulai setuju dengan pikiran devilnya.
"Benar juga ya jadi kalo aku melamar keduanya bisa saja aku tidak keterima di hotel bisa menjadi kasir toko....." ( Tersenyum) " ya...tapi bagaimana jika tidak keterima dua duanya" (sedih)

"Akhhhh....jangan menyerah sakuraaaaaaaa!!!!" Teriak sakura dengan penuh semangat ia langsung melamar ke dua pekerjaannya itu.
                                ...

"Huh.....tenang" ucap sakura sambil menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya.

"Semoga aku diterima" mata sakura yang hampir tertutup tiba tiba terkagetkan dengan suara ibunya dari bawah.

"Sakura ada yang mencari mu!!!"
Teriak ibu sangat keras.

"Siapa???" Balas ku.

"Temui saja dulu cepat....!!!" Bals kembali ibu.

"Iya iya"

Ehm....siapa jika dipikir pikir, aku tidak pernah memiliki tamu selain Ino yang selalu datang ke rumahku.

Apalagi jika ada Ino ke rumahku, dia selalu langsung naik ke atas menuju kamarku.

Dan jika tamunya Ino pasti ibu tidak akan berteriak begitu.

"Cepat saku~" teriak ibu kembali, yang membuatku harus menuruni anak tangga dengan cepat.

"Iya~" timbalku malas.

Saat tiba di ruang tamu, sakura langsung membulatkan matanya.

Terkejut dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

"Sa....Ssa....Suke" ucap sakura terbata bata.

"Hai..." Sapa Sasuke dengan senyuman manisnya, yang berhasil membuat ibuku meleleh.

"Jadi kalian ini saling berteman" ucap ibu dengan ramahnya memegang lengan Sasuke.

"Bukan....dia bukan siapa siapa" sela ku disaat ibu sedang berbicara.

"Terus ini siapa?" Tanya ibu.

"Saya teman dekatnya sakura Bu....~" ucap Sasuke dengan senyuman andalannya.

"Dasar pembohong" ucap sakura Pelan.

"Terus ada apa Sasuke ini kesini??" Tanya ibu dengan sangat penasaran.

"Ehmmmm....saya hanya ingin meminta izin ke ibu karena saya mau membawa sakura jalan jalan" ucap Sasuke yang reflek membuat mulut dan mataku membulat sempurna.

"Wah....bagus dong....!" 2 detik " silahkan" balas ibu dengan wajah yang berbunga bunga.

Sakura yang melihat ibunya yang tiba tiba berubah drastis, sangat kesal dengan apa yang Sasuke lakukan.

Mana mungkin ibuku leleh dengan lelaki yang tidak ia kenal, mana aku mau di bawa jalan jalan, apakah ibu tidak curiga jika aku akan diculik lagi.

"Aku tidak mau!!" Ucapku enteng yang membuat ekspresi ibuku berubah drastis.

"HARUSSSSS!!!" ucapan ibu membuatku sedikit terkejut.

"HAH...."
.
.
.
Dan pada akhirnya sekarang aku tengah berada di dalam mobil Sasuke.

Seorang lelaki yang sangat aku benci.

"Kita mau kemana!!" Ucapku enteng yang terdengar kesal.

"Lihat saja nanti"

"Awas saja kalau menculik ku lagi!!!" Bentak sakura yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah samping jendela mobil yang terbuka kacanya sedikit.

"Haha...tidak akan" balas Sasuke enteng dan tanpa bersalahnya ia malah tersenyum.
.
.
.
To be continued







A Mafia ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang