DEVINO 10

2.7K 117 2
                                    

🐰

Pagi telah tiba, matahari pun telah menampakkan sinarnya, suasana pagi ini begitu cerah dan indah tapi tidak dengan keadaan di mansion Alexander.

"Bik panggilin Vino"ucap Vano ketika melihat tidak adanya Vino di meja sarapan hari ini.

"Baik tuan muda"ucap pembantu tersebut kemudian pergi untuk memanggil Vino.

"Ngapain kamu manggil anak sialan itu"ucap sang Daddy ke pada Vino

Tak

Suara keras itu berhasil mengalihkan pandangan kedua orangtuanya ke arah Vino, Tatapan tajam Vino layangkan le arah Daddynya.

"Udah-udah mending kita lanjut makan aja"ucap sangm Mommy ketika menyadari keadaan di meja makan mulai memanas.

"Maaf tuan muda tapi tuan muda Vino tidak ada di kamarnya"ucap pelayan ketika telah kembali ke meja makan.

"Kemana?"

"Saya tidak tau tuan, tapi motor tuan muda Vino masih berada di garasi"

"Kau boleh pergi"

"Baik tuan muda"

"Sudahlah kenapa kau mengurusi anak sialan itu"

Brakkk

Gebrakan di lakukan oleh Vano ketika mendengar apa yang di ucapkan Daddynya tersebut.

"Dimana Vino"

"Kenapa kau menanyakan itu kepada Daddy, Daddy tidak tau"ucap sang Daddy acuh tak acuh

"Vano tau Daddy kan yang ngelakuin ini, sekali lagi Vano tanya di mana Vino Dad"

"Apa baiknya anak sialan itu sampai kau mencarinya"

"Sialan"ucap Vano kemudian meninggalkan meja makan untuk mencari keberadaan Vino.

Vano terus berlari mengilingi Mension dia tahu kalo Vino masih di Mansion, lagi pula entah kenapa dia merasakan kalo hatinya tidak tenang.

Kaki Vano terhenti ketika dia berada di depan gudang di belakang Mension, entah kenapa dia merasa kalo Vino berada di sini.

Perlahan kakinya mulai membawanya ke arah gudang tersebut.

"Shit"ucap Vino ketika melihat gudang yg di gembok

Brakkk

Brakkk

Brakk

Tiga Dobrakan berhasil membuka pintu gudang tersebut, Vano perlahan mulai masuk ke arah gudang tersebut.

Jantungnya seakan berdetak lebih cepat ketika dia melihat pemuda yg tengah ia cari tergeletak tak berdaya di tengah gudang tersebut.

Perlahan tapi pasti Vano mulai mendekat ke arah Vino,bisa di lihat dengan jelas wajah pucat Vino yang terlihat menyedihkan.

Seragam putih yg ia kenakan kemarin bahkan belum di ganti, seragam putih itu kini tidak berwarna putih lagi karena telah bercampur dengan debu dan juga darah.

DEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang