DEVINO 12

2.8K 99 2
                                    



🐰


Pagi yang cerah hari ini tak sama seperti biasanya, sudah 2 hari sejak Vino keluar dari rumah sakit dan kembali kerumahnya, meskipun hubungannya dangan kembarannya membaik tetapi dia tetap tidak mau ketika di ajak untuk keluar dari rumah.

Mungkin bagi orang lain dia terlihat gila dan bodoh karena memilih tetap berada di rumah yang menyiksanya, tetapi bagi seorang anak yang sedari kecil tidak pernah tinggal dengan orang tuanya itu adalah hal yang istimewa.

Bruk

Suara lemparan bantal terdengar begitu nyaring di telinga, Vino memandang orang yang ia lempari bantal dengan kesal karena mengganggunya saat ia sedang bermain game.

"Ngapain sih ganggu"

"Vino"

"Hmm"ucap Vino dengan tetap Vokus ke arah game nya.

"Devino Leonardo Alexander"

"CK apa sih"ucap Vino kesal

"Abang nyuruh apa ke kamu"

Ya orang yang tadi Vino lempar bantal karena mengganggunya adalah Vano, Vano menatap tajam adiknya, padahal adiknya ini berjanji akan istirahat kalo ia mengizinkannya keluar dari rumah sakit, tapi lihat sekarang bukannya beristirahat adiknya ini malah bermain game.

"CK berisik"

"Huffy, ya sudah"

"Gitu kek dari tadi"ucap Vino enteng

Arghh

"Sakit anjing"

"Ulangi"

"Apaan sih Lo, kan Lo yang nginjek kaki gue"

Tuk

"Gak sopan"ucap Vano dengan menyentil dahi adiknya ini

"Apa sih pegang-pegang, aku jijik tau gak"ucap Vino dengan alay yang di hadiahi tatapan horor dari kembarannya.

Oke sepertinya Vano harus mulai menjauhkan Vino dari Darren, lama kelamaan Vino mulai tertular sifat tidak jelas dari sahabatnya itu.

"Hhhhh mukak Lo"ucap Vino tertawa melihat wajah jijik kembarannya, oke sepertinya Vano akan menjadi bahan penistaan dari adiknya sendiri mulai sekarang.

"Van"

"Van"

"WOY"

"BUDEG YA LO"panggil Vino sambil berteriak tetapi kembarannya sama sekali tidak menyahuti dan malah sibuk dengan ponselnya.

"WOY"

huft

"Bang?"panggil Vino sekali lagi

"Kenapa"

"Tukang bakso mari-mari sini saya mau beli"lanjut Vino terlampau kesal dengan kembarannya.

"Ngapain kayak gitu?"tanya Vano

DEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang