DEVINO 22

2.2K 86 6
                                    

🐰

Pagi ini tak seperti biasanya Vino sudah siap dengan seragam sekolahnya, iya, dia kembali bersekolah setelah mendapatkan izin dari sang kakek dan yang lainnya.

"Pagi"sapa Vino saat sampai di meja makan, nyatanya sekarang Vino menjadi sedikit lebih ceria daripada dulu.

"Pagi"balas semua

"Hari ini kamu sekolah sendiri bisa kan?, angkasa harus melakukan sesuatu jadi dia tidak bisa berangkat ke sekolah"ucap Davian menatap ke arah Vino yang berada di depannya.

"Aku gak PP bang lagian aku bukan anak kecil"ucap Vino meyakinkan.

Acara sarapan pun dimulai dengan dibumbui sedikit candaan dan pertengkaran antara angkasa dan juga Vino.

baru beberapa Minggu Vino  tinggal di disini tapi angkasa sudah sangat gencar untuk menjahilinya, ya bisa di maklumi karena ia dulu adalah anak terakhir dan tidak memiliki adik jadi saat ia memiliki saudara yang 1 tahun lebih muda darinya ia menjadi sedikit jahil.

"Berangkat Abang antar"ucap Damian yang di angguki oleh Vino


🐰

"Iangat tetap bersama temanmu jangan kemana-mana, jangan makan sembarangan dan ja---"ucap Damian terhenti karena ucapan Vino

"Iya bang, Abang udah ngulang kata-kata itu 50 kali bisa-bisa telat Vino" ucap Vino memandang jengah ke arah Damian

"Huftt, baiklah"

"Ya sudah Vino pergi dulu"ucap Vino kemudian keluar dari mobil yang ditumpanginya, memandangi mobil tersebut sampai mobil itu mulai menghilang dari pandangannya.

Bruummm bruummm

Deruman sepeda motor berhasil mengalihkan perhatian sia siswa termasuk Vino yang saat ini masih berdiri di parkiran.

Tepat saat motor itu berhenti hal yang pertama kali Vino lihat adalah kembarannya dan juga sahabat-sahabatnya.

"Eh Van itu si Vino gak sih"ucap Bastian saat netranya tak sengaja bertubrukan dengan netra hitam milik Vino tersebut.

"Hmm"ucap Vano memandang ke arah Vino.

"Widih kemana aja tuh perasaan gk pernah liat gue beberapa Minggu ini"ucap Darren

Vano hanya memandang datar ke arah teman-temannya, kemudian berlalu pergi meninggalkan teman-temannya tersebut.

"Lah lah kok di tinggal si anjing"ucap Darren kemudian berlari mengejar Vano diikuti Bastian dan juga Aldi yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan para temannya itu, kok bisa dia punya temen gk ada yang bener, kayaknya cuma dia aja sih yang waras.

Disisi lain Vino saat ini sedang duduk di tempatnya ditemani dengan Rangga gala dan juga Tian yang sedari tadi tak berhenti bertanya kepadanya.

"Lo kemana aja anjir, bikin orang khawatir aja"ucap Gala, mereka teringat saat terakhir kali mereka menemukan Vino di rotpoof dengan keadaan yang tak baik baik saja.

"Ada urusan keluarga"

"Yakin?, gue tanya si Vano katanya dia gak tau tuh"ucap Tian

Memang beberapa kali mereka sempat bertanya kepada Vano tentang keberadaan Vino, tapi jawabannya hanya itu-itu saja kalo gk, gak tau ya gak peduli, membuat mereka semakin yakin kalo pasti telah terjadi sesuatu pada Vino.

"Gue gak satu rumah sama dia"jawab Vino tapi hal tersebut berhasil menarik perhatian beberapa murid yang mendengarnya termasuk Vano dkk.

"Lah terus Lo tinggal dimana?"tanya Rangga dengan mengernyitkan sebelah alisnya heran.

"Gue tinggal di rumah kakek gue sama sepupu gue"ucap Vino

"Lah bukannya kata si Vano kakek sama nenek Lo di Amerika ya?"tanya Bastian yang sedari tadi menyimak pembicaraan dari Vino dkk.

"Kakek yang lain"

"Oh"

"Ya udahlah yang penting Lo udah balik sekolah lagi"ucap Gala yang di angguki oleh yang lain.

"WOY BALIK-BALIK ADA GURU"ucap seorang Siswa

"Selamat pagi semua"

"Pagi Bun Tut"

"Enak saja Bun Tut panggil yang benar"ucap Bu Tuti kepada murid-muridnya.

"Lah kan bener Bun Tut alias Bunda Tuti"ucap Darren

"DRREN KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA"teriak Bu Tuti

"SIAP BUN TUT"ucap Darren dengan postur hormat kepada sang guru, kemudian segera berlari keluar sebelum sang guru berubah pikiran.

"HEH MAU KEMANA KAMU" teriak Bu Tuti lagi saat melihat Bastian yang ingin berjalan keluar kelas.

"Lah kan temen saya di suruh keluar, saya sebagai teman yang baik ya mau nemenin lah"ucap Bastian santai

"DUDUK KAMU BASTIAN"ucap Bu Tuti tapi hanya di anggap angin lalu oleh Bastian dan tetap berjalan keluar dari kelasnya diikuti oleh Aldi dan juga Vano.

"Sudahlah darah tinggi ibu bisa-bisa ngadepin mereka"ucap Bu Tuti kemudian melanjutkan pelajarannya mengabaikan empat pemuda yang keluar dari kelasnya tadi.

Kringgg kringggg

"Baik saya akhiri pelajaran hari ini, untuk tugasnya silahkan kerjakan halaman 40-45"ucap Bu Tuti kemudian pergi keluar dari kelas tersebut.

"Anjir tu guru gak ngotak kalo ngasih tugas banyak banget kek beban hidup gue"ucap Gala menatap kesal kearah tugas yang diberikan oleh Bu Tuti.

"Kayak Lo gak tau Bun Tut aja"ucap Rangga dengan memutar bola matanya malas.

"Kantin"ucap Vino yang di angguki oleh ketiga temannya.

"Mau pesen apa?"tanya Gala

"Samain aja"

"Oke" ucap Gala kemudian menarik Tian pergi dengannya.

"Eheheh apaan sih"ucap Tian yang ditarik, tetapi tetap mengikuti Gala.

Kantin yang semula sepi kini menjadi ramai karena kedatangan 4 pemuda yang di anggap most wanted oleh seluruh siswa.

"Brisik amat kek monyet"ucap Vino yang berhasil membuat ketiga temannya tersedag kaget.

"Hahahah sialan ngakak gue"ucap Tian saat mendengar celetukkan dari Vino.

"Bangke Lo untung gue kagak kesedak bakso, Lo kalo mau ngomong liat sikon dulu dong" ucap Gala iku ngakak mendengar apa yang di ucapkan Vino.

"Tapi Lo bener sih emang kek monyet sih"ucap Rangga masih dengan tawanya.

"Aduh perut gue keram hahaha"

"Sialan emang"ucap Gala masih dengan tawanya.

"Dah makan ketawa muluk, gila tau rasa Lo"ucap Vino menatap malas ketiga temannya yang tak kunjung berhenti tertawa juga.

"Sialan Lo"ucap Rangga yang hanya di hadiahi kekehan oleh sang pelaku.

~notqueen_1~



Maaf update lama soalnya wattpannya sempat eror padahal Data baru beli tapi tulisannya malah gk ada internet udah coba pakek wifi juga tapi ttp gk bisa-_-


Sekian terima gaji👍

Selamat membaca🙏

DEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang