15

228 31 6
                                        

Satu minggu setelah ibunya meninggal, Yeoul sudah berangkat bekerja kembali.

"Yeoulayaaa" panggil Young Hye sambil memeluk Yeoul mata Young Hye berkaca-kaca.

"Eonnie wae? aku tidak apa-apa jangan menangis nanti Yeoul ikutan menangis"-Yeoul-

"Nunna Bujangnim yang sabar"-Daniel-

"Iyaa aku sudah sabar, tabah dan ikhlas" kata Yeoul tersenyum.

"Jingguyaaa hikkss" kata Yeea menangis memeluk Yeoul.

"Mwooya?? jangan menangis, aku sudah janji kepada diriku agar tidak menangis kalian malah menangis aku mohon jangan menangis hikkss"-Yeoul-

"Aaaa mianheee"-Yeea-

"Sudah-sudah ayo janga tangis-tangisan seperti ini, ayoo kita makan tadi istriku membuat manduguk banyak sekali ayo kita makan" kata Seung Yoon sambil memperlihatkan makanan yang dibawanya.
Merekapun akhirnya makan bersama.

######

Yoongi melamun sambil menunggu Bosnya diparkiran rumah sakit.
Sejak putus dari Yeoul hampir tiga bulan, Yoongi selalu melamun.

"Kenapa aku melakukan kesalahan ini lagi? bukankah kau berjanji akan menikahinya? kau sudah mengambil mahkotanya tapi kau malah meninggalkannya? kau benar-benar lelaki biadab Yoongiyaa" batin Yoongi masih melamun.

Yoonjin appa mengetuk kaca mobil Yoongi. Seketika Yoongi terkaget. Dia segera keluar dan membukakan pintu untuk Yoonjin appa.

"Silahkan pak" kata Yoongi dan Tuan Park pun masuk kedalam mobilnya.
Setelah itu Yoongipun masuk, dan menjalankan mobilnya.

"Langsung pulang pak?"-Yoongi-

"Hooh"-Tuan Park-

"Yoongiyaaa"-Tuan park-

"Iyaa pak"-Yoongi-

"Apa benar kau berpacaran dengan putriku? kalau benar harusnya kau sadar diri kau ini siapa, dan putriku siapa" kata Tuan Park seketika Yoongi terdiam.

"Hari ini aku tidak akan kemana-mana lagi, pulanglah dan jangan stay dikediamanku"-Tuan Park-

"Neeee"-Yoongi-

Malam harinya Yoongi menghubungi Yoonjin.

"Kau dimana? aku rindu seharian kita tidak bertemu"-Yoongi-

"Oppa mianhe, appaku menyuruhku dirumah saja, kita bertemu besok"-💜-

"Neeee"-Yoongi-

Yoongi nampak begitu kesepian, dia ingin ketempat nongkrongnya tapi teman-temannya sudah tidak menerimanya.
Dia berjalan keluar mengendarai motornya, dia sampao didepan rumah Yeoul. Dia meliha rumah Yeoul begitu gelap, dia turun dari motornya dan melihat pintu palagarnya tergembok.
Dia ingin sekali menghubungi Yeoul namun seluruh akun sosial media dan nomer ponselnya diblokir oleh Yeoul.

Yoongi menunggu Yeoul sampai pukul delapan dan akhirnya Yoongi pergi meninggalkan rumah Yeoul.

Pukul sembilan malam Yeoul pulang dari kantornya. Sejak dia mulai berangkat kerja kembali setelah ibunya meninggal, dia lebih memilih mengerjakan sesuatu dikantornya sampai malam. 

Setelah mandi dia merebahkan badannya dikasurnya. Dia nampak begitu bosan.

"Andai masih ada eomma dan appa aku tidak akan sebosan ini" kata Yeoul bangkit dari kasurnya sambil matanya berkaca-kaca.

Dia menuju dapurnya dan membuka lari pendinginnya lalu menutupnya kembali. Lalu dia menuju kamarnya memgambil jaket dan dompetnya.
Lalu dia keluar menuju minimarker. Didalam minimarket dia mengambil beberapa cemilan. Lalu dia melihat kaleng-kaleng minuma keras.

"Apakah ini enak?" batin Yeoul mengambil beberapa minuman keras kalengan.

Lali dia mengantri dikasir, dia melihat rokok tertara rapi.

"Kata orang jika kau stres merokoklah. apa itu enak? aku juga harus mencobanya" batin Yeoul.

Yeoulpun membayar belanjaannya, dia juga membeli sepack rokok dan korek.

Sampai dirumahnya dia duduk diruang tengahnya. Dia membuka rokok itu,dan dia mencoba mencium aroma rokok itu.

"Harum sekali, apa ini enak? tapi appa tidak pwrnah merokok, beliau bilang akan merusak organ-organnya nanti cepat mati. Tapi appa tidak merokok dia juga sangat cepat dipanggil tuhan" kata Yeoul mengamnil satu batang rokok dan menghidupkannya. Dia mulai menghisap rokok itu.

"Uhuuukk uhukkk" seketika dia terbatuk ketika pertama kali menghisap rokok itu, dan dia segera mematikan rokok itu.
Dan diapun akhirnya membuka satu kaleng minuman keras. Yeoul menyesap miras itu, lalu dia meneguk minuman itu.

"Haiss mwooya? tidak enak semua, mending tidur saja" kata Yeoul beranjak dan masuk kedalam kamarnya. Dia merebahkan badannya, dia melihat dari kasurnya. Sebuah celengan miliknya dan Milik Yoongi.

"Tabungan untuk membuat Cafe YEGI" Yeoulpun beranjak dan mengambil celengan itu lalu membuangnya ketempat sampah.
Lalu dia membuka lemarinya, dia mencari semua pakaiannya yang kembaran dengan Yoongi. Lalu dia juga membuangnya ketempat sampah. Dia juga mengambil foto-foto mereka dilaci meja Yeoul, Yeoul menyobek-nyobek semua foto itu. Yeoul menkadikan semuanya menjadi satu. Lalu dia kembali keatas kasurnya. Dia melamum memandang langit-langit kamarnya.

Namun dia beranjak kembali, mengambil barang-barang yang berada ditempat sampah tadi lalu membuangnya kedepan rumahnya.

"Kalau mereka semuanya masih berada dikamarku, aku akan selalu mengingatnya" kata Yeoul menaruh barang-barang itu ditempat sampah yang berada didekat pintu pagarnya.
Setelah itu dia masuk kedalam rumahnya mematikan semua lampu dikamarnya.

Sementara itu, Dirumah Yoongi. Yoongi nampak tertidur.

"Jagiyaaa boghosipo"

Seketika Yoongi terbangun, dia lalu bangkit dan keluar dari kamarnya. Mengambil helm lalu mengendarai motornya menuju rumah Yeoul. Rumah Yeoul masih nampak gelap gulita.
Yoongi berjongkok didepan pintu pagar rumah Yeoul. Ditempat sampah dia melihat celengan mereka. Yoongipun segera mengambilnya, dan nampak uang itu masih berada didalamnya. Yoongi juga melihat semua barang-barang itu. Dia lalu mengambil semuanya dan membawa pulang.

Sampai dirumah, Yoongi membuka semuanya. Dia menyimpan baju-baju itu dilemarinya. Dia juga menyambung foto-foto mereka dengan selotip.

"Mianhe karena selalu membuatmu sakit, selalu mengecewakanmu" batin Yoongi meneteskan air matanya, dia mengelus foto  Yeoul yang tertawa bahagia digendong belakang olehnya.

Yoongi juga melihat foto mereka dengan ala-ala preweding dipinggir pantai.

"Kita latihan foto prewed hahhaa"

Seketika Yoongi teringat kenanganya ketika melihat foto-foto mereka.

Dia begitu menyesal telah menyia-nyiakan Yeoul.

-Bersambung-

My Ex Boyfriend (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang