Vote dan komen yaa
Yeji menepuk jidatnya saat baru memasuki gedung apartemennya. Dia baru sadar kalau satu airpodnya terbawa Yeonjun. Bisa-bisanya mereka mengobrol sampai lupa bahwa airpod Yeji masih dipakai Yeonjun.
"Eonni? Kemana airpodmu satu lagi? Jatuh? " Tanya Yuna yang melewati Yeji yang baru saja masuk ke apartemennya. Yuna memang jeli.
"Eh enggak sih kayaknya kececer di kamar. Sudah makan? " Yeji berbohong. Dia tidak mau member mengetahui bahwa dia bertemu Yeonjun dan airpodnya dibawa Yeonjun. Bisa heboh nanti.
"Aigoo bisa-bisanya kececer. Belum eon aku mau makan di kantin JYP, janjian sm Jeongin dan Seungmin. Mau ikut? " Tanya Yuna.
"Mana mungkin eonnie mau ketemu Stray Kids. Dah ya eon, kami keluar, " Ryujin menepuk bahu Yuna dan berpamitan pada Yeji.
Yeji menghela nafas panjang setelah kedua adiknya itu keluar.
"Mana mungkin ya...,"lirih Yeji pelan sambil menyender di dinding. Dadanya seakan tercubit, nyeri, dikala ingatan tentang 1 tahun yang lalu kembali lagi.
Alasan...
Itu yang tak pernah Yeji ketahui dan dia tidak ingin tau. Apa yang dia lihat dapat menghancurkan semua alasan yang ada di muka bumi ini. Walau dia tidak pernah mengerti kenapa Hyunjin menjauhinya sebelum itu, mengabaikannya, namun dia hanya berada di kesimpulan bahwa Hyunjin telah jatuh cinta pada orang lain.
Lalu yang tidak bisa Yeji pahami, kenapa seseorang bisa seegois itu tidak melepaskan apa yang dia miliki demi sesuatu yang dia inginkan. Kenapa seseorang bisa sejahat itu, menginginkan sesuatu disaat dia sudah memiliki sesuatu. Kenapa itu terjadi padanya.
Yeji tidak ingin berlarut dalam kesedihannya. Dia langsung beranjak dari apartemen menuju gedung JYP. Saat dia kalut seperti ini, daripada jatuh ke lubang depresi, Yeji menyalurkannya dengan energi yang dia keluarkan dengan menari. Dia bisa menari sampai tengah malam seakan lupa waktu.
***
Hyunjin menatap layar yang menunjukkan irama lagu dan beberapa catatan.
"Kurasa sudah pas ini Jin,"kata Han Jisung yang sejak tadi menaruh tangan didagunya menatap layar itu juga.
"Tapi dibagian bridge agak kurang ya Han...,"Hyunjin mencoba mengutak-atik keyboardnya.
"Eh jangan Jin, nanti aneh. Ya kan Hyung?"
Bangchan mengangguk.
"Ok rasanya sudah pas ini, sekarang kalian bisa istirahat dulu. Panggil Changbin, Han,"ucap Bangchan. Han mengiyakan lalu Hyunjin pamit keluar.
Hyunjin baru saja membuka pintu dan keluar sambil memperhatikan lantai hingga akhirnya seseorang terkejut dan Hyunjin mengangkat kepalanya melihat siapa yang hampir bertabrakan dengannya di depan pintu. Jantung Hyunjin nyaris berhenti saat melihat sosok yang sangat dikenalnya berdiri tepat di depannya dengan mata terbuka lebar tanda terkejut. Siapa lagi kalau bukan Yeji. Gadis itu tampak habis berkeringat seperti habis latihan.
YOU ARE READING
Dear You
Fanfiction"Why you still my remedy?" - Hyunjin. "I will never let go what's already mine," - Yeonjun "Is this a love game for you?" - Yeji Complicated love triangle between 4th generation idols.