⚠️⚠️⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️
Mengandung adegan dewasa!!!
⚠️⚠️⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️Diam.
Itu yang terjadi selama beberapa menit ini. Oh mungkin sudah 15 menit ya. Tapi rasanya selamanya. Yeji tidak berani mengatakan apa pun. Begitu pun pria disampingnya, belum mengucapkan apa pun.
Sudah pasti kekasihnya ini sudah mendengar dari adiknya juga kan tentang hal itu. Sementara Yeji dari kemarin tidak menceritakan dengan jelas pada Yeonjun. Dia hanya meminta maaf. Selalu meminta maaf.
Orang yang disebelahnya ini adalah kekasihnya, Choi Yeonjun member tertua di TXT. Orang yang seharusnya memiliki hak atas dirinya. Sudah jelas kan jika ada seseorang yang menyentuh miliknya, hal wajar jika ia marah? Yeji benar-benar tegang membayangkan bagaimana wajah Yeonjun jika marah. Apakah ekpresinya mirip dengan saat dia dance lagu Puma?
"Sayang, kau mau kopi?"
Sayang.
Tubuh Yeji berdesir mendengar panggilan itu dengan suara yang lembut. Yeji langsung menatap wajah Yeonjun dan melihat ke netra pria tersebut. Yeonjun yang mengerti maksud tatapan Yeji hanya tersenyum kecil lalu mengusap kepala gadis itu.
Yeonjun membelokkan mobilnya ke arah restoran cepat saji drive thru untuk membeli makanan dan juga kopi. Tentu saja kasir tidak akan menyadari siapa mereka karena Yeonjun memakai topi dan juga masker begitupun Yeji yang menoleh ke arah berlawanan dan hanya memperlihatkan rambutnya yang panjang. Setelah membeli makanan dan kopi, Yeonjun melajukan lagi mobilnya. Entah kemana, Yeji tidak tau dan tidak bertanya.
Saat mobil berhenti, Yeji tertegun. Ia menatap sebuah rumah kecil di depannya. Rumah ini dibilang villa bukan, namun bentuknya cantik seperti sebuah rumah peristirahatan? Guest house? Pemandangan disekitarnya juga sangat indah. Ada banyak bunga-bunga seperti kebun bunga dengan sebuah rumah kecil di tengahnya. Yeonjun merapikan barang yang perlu dibawa turun dan mempersilakan Yeji turun.
"Oppa menyewa rumah ini?" Tanya Yeji. Yeonjun mengangguk dan membuka pintu rumah itu.
"Aku sewa di airbnb. Lokasinya bagus dan cocok untuk rehat," Yeonjun melangkah masuk diikuti Yeji. Bagian dalam rumah terlihat sederhana dengan aksen kayu yang klasik namun juga sangat manis. Yeji tersenyum bahagia, ia sangat menyukai rumah seperti ini dan kelihatannya nyaman.
Setelah mengitari rumah dan juga melihat pekarangan belakang, mereka kembali ke ruang tengah. Saat itulah Yeonjun memeluk Yeji dari belakang. Seluruh tubuh Yeji berdesir merasakan deru nafas Yeonjun dilehernya.
"Oppa...,"
"Diam," Bisik Yeonjun saat Yeji hendak menghadapnya. Yeji terdiam dan membiarkan Yeonjun memeluknya dari belakang. Mungkin memang itu yang ingin ia lakukan.
"Dadaku sesak Yeji...,"
Dheg!!
Jantung Yeji seakan berhenti sejenak mendengar ucapan Yeonjun. Apakah ia akan membahasnya?
"Oppa maafkan aku...," Lirih Yeji. Yeonjun menggeleng.
"Kau sudah bersikap profesional, kita tidak bisa mengontrol faktor luar kan?" Lirih Yeonjun. Semakin ia mengeratkan pelukannya ditubuh Yeji seakan tidak ingin melepaskan gadis ini.
"Dan kurasa aku tidak akan menonton acara itu selamanya," Yeonjun sedikit tertawa. Yeji mengenggam tangan Yeonjun dan mengecup buku-buku tangan pria tersebut. Betapa ia sangat menyayangi pria yang selalu berlaku lembut padanya ini. Padahal setau dirinya, Yeonjun sangat petakilan jika dengan grupnya. Namun sisi lainnya itu hanya ia tunjukkan pada gadis yang dicintainya.
YOU ARE READING
Dear You
Fanfiction"Why you still my remedy?" - Hyunjin. "I will never let go what's already mine," - Yeonjun "Is this a love game for you?" - Yeji Complicated love triangle between 4th generation idols.