Beberapa bulan sebelumnya...
"Selamat ulang tahun, "
Yeonjun tak percaya dengan apa yang dia lihat di depan pintu apartemennya. Seorang gadis yang sudah beberapa bulan ini selalu menemani hari-harinya membawa cake berukuran kecil tapi sangat cantik dengan lilin yang telah dihidupkan.
"Yeji? Kok bisa?" Yeonjun menoleh ke kiri dan ke kanan. Tidak ada orang.
"Tiup dulu dong, " Ucap Yeji. Yeonjun langsung mengangguk dan hendak meniupnya.
"Eh tunggu, make a wish dulu! " Yeji menjauhkan cakenya.
"Oh iya," Yeonjun menutup matanya. Posisi mereka masih di depan pintu apartemen. Karena hari jam 12 malam jadi sepi, Yeonjun tidak takut akan ada yang lihat.
Setelah berdoa, Yeonjun mengusap pipi Yeji lembut sambil tersenyum manis. Dalam hati Yeonjun berdoa tentang dirinya, keluarga, grup dan juga gadis di depannya ini. Yeonjun lalu meniup lilinnya dan Yeji terlihat senang sekali.
"Yuk masuk, " Yeonjun menarik tangan Yeji namun baru Yeji melangkahkan kaki ke dalam, terdengar bunyi lift dan derap langkah yang cepat.
"No no jangan sangka Yeji cuma sendirian dan bisa macam-macam!"
Itu Ryujin, menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan wajah Yeonjun. Dibelakang Ryujin ada Lia dan Soobin juga. Yeonjun agak kecewa karena ia berpikir bakal sama Yeji berdua saja. Tapi malah ada mereka bertiga.
"Nih kami bawain makanan sama minuman! Sudah kan momen berduanya? Yuk masuk! " Ucap Soobin sementara Yeonjun cuma bisa tertawa kaku melihat mereka yang jelas merusak momen berdua dengan Yeji. Yeji tertawa saja karena melihat ekspresi wajah Yeonjun. Mereka memang pergi barengan, cuma tadi Yeji disuruh duluan bawa cake buat mengejutkan Yeonjun. Dan mereka sibuk membawa makanan dan yang lainnya.
"Ji," Panggil Yeonjun pelan hampir berbisik saat mereka berada di dapur setelah acara makan-makan. Yeji yang sedang membuat coklat hangat menoleh.
"Hm? "
"Jalan-jalan yuk, "
"Mereka gimana Oppa? " Tanya Yeji yang melihat ketiga orang lainnya sudah tepar.
"Biarin aja, "Yeonjun menarik tangan Yeji keluar. Yeji mengikuti saja. Yeonjun memakaikan topi dan hoodie pada Yeji lalu ia memakai topi dan hoodienya kemudian mereka sama-sama memakai masker.
" Ssshh.., "Yeonjun menuntun Yeji keluar apartemennya melewati teman-teman mereka di ruang tengah. Setelah keluar mereka langsung menuju basement dimana mobil Yeonjun terparkir. Yeonjun membukakan pintu mobil dan mempersilakan Yeji masuk.
"Kita jalan kemana? " Tanya Yeji sambil memilih lagu di Spotify.
"Rahasia, " Jawab Yeonjun santai sambil fokus menatap jalanan yang sepi.
"Aish, gak usah pakai rahasia-rahasia Oppa. Kau mau menculikku kemana? Jujur?" Canda Yeji.
"Ke tempat yang paling bagus kalau didatangi malam hari, " Jawab Yeonjun sambil tertawa karena mendengar candaan Yeji.
"Hayo pernah datang sama siapa dulu? " Goda Yeji.
"Hmmm... Mantan? Hahaha, " Canda Yeonjun.
"Hmm gak mau deh dibawa ke tempat mantan, nanti Oppa malah kangen mantan, " Yeji bersungut, pura-pura ngambek. Yeonjun sedikit mencondongkan badannya ke Yeji.
"Memang kenapa kalau aku kangen mantan? " Tanya Yeonjun sambil sesekali menatap mata Yeji dengan lekat, hal itu membuat Yeji salah tingkah.
"Ya gak masalah sih nanti aku jadi nyamuk liat Oppa melamunin mantan, kan males. Mending tidur, "
YOU ARE READING
Dear You
Fanfiction"Why you still my remedy?" - Hyunjin. "I will never let go what's already mine," - Yeonjun "Is this a love game for you?" - Yeji Complicated love triangle between 4th generation idols.