Hari ini Hyunjin sudah tiba di ruang latihan lebih dulu. Yeji memperhatikan Hyunjin yang sedang bergoyang mengikuti irama lagu dengan sangat energik. Dari dulu Yeji selalu berpikir Hyunjin paling keren diantara teman-temannya yang jago dance. Dia banyak belajar dari Hyunjin agar dia bisa sekeren Hyunjin.
"Gak usah terpesona liat aku, Ji, "
Yeji tersentak dari lamunannya saat Hyunjin menoleh dan menampilkan smirknya. Yeji tersenyum malu dan meletakkan tasnya kemudian melakukan perenggangan.
"Jadi tadi diantar sepupumu?" Tanya Hyunjin sambil memilih playlist di ponselnya.
"Iya jadi kok, btw makasih udah nawarin bareng tadi ya, " Jawab Yeji.
"Iya pokoknya kalau mau dijemput bilang aja ya, " Hyunjin mengacak pelan rambut Yeji.
"Kamu gini ke idol lain gak Jin? " Tanya Yeji penasaran.
"Hah? Apanya? "
"Ah tidak, " Yeji langsung menepis pertanyaannya karena wajar Hyunjin seperti ini padanya. Mereka sudah berteman lama, punya job bersama dan jadwal latihan bersama. Wajar Hyunjin menawarinya tumpangan.
"Aku gak pernah Ji. Mana berani aku nawarin idol dari agensi lain untuk bareng, " Terang Hyunjin yang sebenarnya mendengar pertanyaan Yeji.
"Kamu masih pemalu ya kalau di depan orang yang baru dikenal, " Yeji tersenyum kecil. Hyunjin memang agak introvert kalau di depan orang yang baru dikenal, dia seperti puppy. Tapi kalau sudah akrab, dia sangat sangat bawel, julid dan penuh energi.
"Pemanasan lagi yuk. Kamu bisa lagu apa? " Tanya Hyunjin.
"Hmm apa ya? We don't talk anymore aja Jin, lagi males mikir, " Jawab Yeji akhirnya.
"Wow. Oke, " Tanggap Hyunjin dengan pilihan lagu Yeji. Bukannya apa dance ini ada bagian pelukannya, dia ragu apakah akan memeluk Yeji atau tidak.
Mereka lalu menulai dance dengan lagu tersebut. Lalu saat bagian Hyunjin menarik tangan Yeji ke pelukannya, awalnya Hyunjin tidak masalah kalau Yeji tidak memeluknya namun Hyunjin kaget karena Yeji menenggelamkan kepalanya didada Hyunjin, bagian berpelukan ini benar-benar mereka lakukan. Hyunjin jadi sangat gugup.
"Jin gerakanmu tadi agak kaku? " Tanya Yeji setelah mereka selesai pemanasan. Hyunjin berdehem, rasanya wajahnya masih panas.
"Gak kok Ji perasaanmu saja, " Jawab Hyunjin. Tiba-tiba dering ponsel terdengar nyaring di ruangan itu. Keduanya langsung melihat ponsel masing-masing karena nada dering standar iPhone yang sama. Ternyata Yeji yang mendapatkan telepon.
Anehnya saat menerima telepon itu Yeji agak memojok dan berbicara pelan. Dia juga tersenyum saat berbicara. Hyunjin pura-pura tidak lihat tapi dia memperhatikan. Hatinya tidak tenang memikirkan siapa yang menelpon Yeji.
"Sepupumu tadi Ji? " Tanya Hyunjin.
"Ah... Bukan. Ini Mingyu Oppa, " Jawab Yeji santai lalu melepas kemejanya dan menampilkan sport bra hitam yang dia kenakan. Hyunjin agak shock karena Yeji berani terbuka di depannya.
"Oh kau pdkt dengan dia? " Tanya Hyunjin.
"Hah? Apa sih Jin haha. Mana mungkin dia suka denganku, " Jawab Yeji salah tingkah.
"Ya jelas suka sih kalau penilaianku sebagai lelaki. Karena dia meneleponmu, " Ujar Hyunjin. Yeji sedikit berpikir.
"Mungkin ya... Dia memang suka meneleponku. Tapi oppa yang itu kan banyak yang suka, masa iya dia sukanya dengan aku yang seperti ini, " Ucap Yeji.
"Ya sangat bisa lah Ji, " Gumam Hyunjin namun terdengar oleh Yeji.
"Oh jadi suka teleponan ya, jadian saja Ji kan sebentar lagi dating ban berakhir, "
YOU ARE READING
Dear You
Fanfiction"Why you still my remedy?" - Hyunjin. "I will never let go what's already mine," - Yeonjun "Is this a love game for you?" - Yeji Complicated love triangle between 4th generation idols.