Addicted

157 8 11
                                    

- ini sudah balik ke masa sekarang, dimana Hyunjin sudah tau hubungan Yeji dan Yeonjun dari postingan IG pribadi Yeji dan sudah konfirmasi dengan Lia-

Seorang pria menghentakkan tubuhnya dengan keras mengikuti irama lagu. Keringat mengucur diseluruh tubuhnya, memberikan kesan dingin yang menusuk dalam ruangan full ac ini. Seakan tidak peduli apa pun itu, ia hanya ingin menari, berlatih, dan bekerja lebih gila lagi.

Tap!!!

Di hentakan terakhir seiring berakhirnya lagu, Hyunjin langsung menjatuhkan dirinya di lantai. Mengatur nafasnya sembari menatap langit-langit ruangan tersebut. Perasaannya kacau balau setelah mengetahui hubungan baru mantan kekasihnya yang ternyata telah bahagia. Ia tidak menegak minuman lagi sejak berjanji dengan Bangchan dan ia alihkan kegundahan hatinya itu dengan menari segila ini.

Menari, jika bisa hingga jantungnya berhenti berdetak.

Jika dipikir-pikir berarti sebulan yang lalu itu Yeji ternyata hanya diawasi Beomgyu, bukan karena Beomgyu menyukai Yeji. Pantas Beomgyu terlihat cukup protektif terhadap Yeji, titah kakaknya ternyata. Sungguh lucu dunia ini. Beomgyu dan Yeonjun sendiri adalah temannya, bahkan dengan Beomgyu ia pernah makan sup kepiting bersama dengan keluarganya. Walau ini bukan salah mereka, entah kenapa Hyunjin merasa dikhianati.

"Hmph... Memang aku ada hak apa?" Hyunjin tertawa hampir menggila. Ia menopangkan tangan kirinya didahi.

"Kan aku yang menyakitinya," Airmata mengalir dari sudut mata pria bermarga Hwang itu. Namun sebanyak apa pun airmata keluar, hatinya tidak akan pernah lega.

Hyunjin bagaikan mayat hidup, yaa bisa dikatakan begitu. Melihat pria yang nampak kacau itu, Ryujin menarik tangan Hyunjin dan membuat pria berbibir seksi itu terkejut. Ryujin ternyata mengajak Hyunjin ke ruang meeting yang biasa digunakan member untuk membahas apa pun itu, biasanya collab atau comeback. Ini bukan ruang meeting karyawan/petinggi JYP tapi memang khusus untuk grup berdiskusi.

Ryujin memberikan sebotol milktea untuk Hyunjin namun pria itu menolaknya. Benar-benar seperti orang kehilangan semangat. Ryujin menghela nafas panjang.

"Oppa, apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Tanya Ryujin, duduk di hadapan Hyunjin.

"Tidak ada," Hyunjin beranjak, ingin keluar namun ditahan Ryujin.

"Yeji eonnie pasti tidak suka melihat oppa begini," Ryujin menahan lengan Hyunjin hingga pria itu berhenti.

Hyunjin tertawa pahit. Itu mustahil. Yeji pasti menginginkan Hyunjin merasakan sakit yang sangat -memang iya nyatanya. Ia pasti mengharapkan karma untuknya.

"In my dream," Tanggap Hyunjin datar. Ia tau, Ryujin tidak mengetahui masalah mereka.

"Apa pun masalah kalian sampai kalian putus, aku yakin eonnie tidak mau melihatmu seperti ini," Kata Ryujin lagi.

"Apa pedulimu?" Hyunjin menatap tajam pada Ryujin.

"Karena aku tau kau bagaimana, Oppa. Dan aku tau bagaimana eonnie. Kau bukan orang yang seperti ini dan eonnie pasti tidak menyukai apa yang terjadi pada oppa sekarang!" Ryujin yang telah mengenal mereka sangat lama memang lebih peduli karena dua hal, ia tidak tau alasan mereka putus dan ia adalah orang yang sejak dulu mendorong Hyunjin untuk mengakui perasaannya pada Yeji.

Hyunjin tertunduk dalam. Tangannya mengepal. Ryujin benar-benar tidak tau apa pun. Tau Hyunjin seperti apa? Apa dia tau Hyunjin yang pernah tergoda gadis lain hingga menyakiti Yeji? Tau Yeji tidak menyukai penderitaan Hyunjin yang sekarang? Yang ada Yeji mungkin tertawa melihat karma itu menimpanya.

"Terimakasih atas perhatianmu Ryujin. Tapi sudah cukup, tidak usah pedulikan aku lagi," Ucap Hyunjin kemudian, dengan tatapan lirih lalu pergi meninggalkan tempat itu. Ryujin hanya menghela nafas sangat dalam. Ia tau Yeji sekarang bersama Yeonjun namun ia tidak lega melihat kondisi Hyunjin yang tidak berubah selama 2 tahun ini selain kebiasaan mabuknya sudah berhenti berkat Bangchan.

Dear YouWhere stories live. Discover now