Senin 24 Juli 2023
Sebagian orang di dunia tak suka bahkan membenci yang namanya hari Senin, begitu juga dengan remaja 16 tahun yang masih betah dengan kasur dan selimut yang masi menutupi seluruh tubuhnya,
Kriiing
Kringgg
Jam weker di atas nakas sudah tak ada artinya bagi remaja ini, dia hanya mematikan jam itu lalu melanjutkan tidurnya lagi, dia adalah gavier Alexander remaja 15 th yang diabaikan keluarganya sendiri, mungkin orang yang ada di posisinya akan memperjuangkan kasih sayang keluarga nya jika dalam kondisi yang sama dengan gavi
Tapi gavi berbeda, dia lebih memilih untuk mengabaikan mereka kembali dibanding meluluhkan mereka, karena bagi gavi selama uang keluarganya masih mengalir padanya apapun itu tak masalah.
Gavi tau kenapa keluarganya mengabaikanya pada saat dia berumur 12 tahun ketika dia tak sengaja mendengar percakapan Surti sang pengasuh dengan pria tak dikenal
Flashback on
Saat itu gavier sedang berada ditaman Balkanga rumah sembari bermain bola dengan santoso tukang kebun yang ada dirumahnya , gavier tak tinggal serumah dengan keluarga Alexander entah apa alasannya akupun tak tau.
Saat sedang asyik main bola tiba tiba saja Santoso mules dan pamit ke kemar mandi, gavier yang sudah lama menunggu Santoso beranjak pergi ke kamarnya untuk tidur, saat diperjalanan dia tak sengaja mendengar pembicaraan Surti pengsuhnya dengan seorang pria
"Sepertinya mereka memang sudah tak peduli pada gavi, bagaimana mungkin mereka mengasingkan gavi disini sedangkan mereka hidup dumension megah di sana" ujar Surti sedikit emosi
"Tenang lah mbak, mungkin tuan besar belum bisa menerima gavier karena kelahiran gavier membuat nyonya diana tiada"
"Tetap saja, hal itu tak akan menghapus hubungan darah mereka"
Mendengar percakapan itu gavier berjalan cepat kearah kamarnya dan menangis sejadi jadinya
"Jadi mama meninggal karna gavi hiks, maafin gavier ma karena gavier mama jadi pergi hiks" tangsi gavi sembari menatap selembar kertas lusuh yang menampilkan figuran diana didalamnya
"Mereka pantes kok benci sama gavi, mulai sekarang gavi ga bakalan mengharapkan kasih sayang lagi karena memang gavi ga pantes dapet itu ma"
Flashback end
Sejak saat itu gavier menjadi pribadi yang tertutup, sampai suatu ketika dia bertemu dengan Samuel dan abiem saat SMP yang memberikan warna pada hidupnya yang kelam dan mengajarkan arti kata keluarga dan bahagia.
Tok
Tok
Tok
"Gavi bangun dulu yuk" ujar Surti dibalik pintu kamar gavi
"Gavi!"
"Bangun dulu sayang"
Gavi mulai membuka matanya meski tanpa niat dan minat, dia menatap pintu dan berdecak kesal "iya mbok gavi udah bangun kok"
Gavier bangkit dari kasurnya dan melakukan pemanasan disamping kasurnya meski jam telah menunjukkan waktu tepat pada angka tujuh gavi tetap santai melakukan rutinitasnya, disekolah tak ada guru yang bisa menghukum gavi, itu dikarenakan gavi adalah anak pemilik sekolah itu dan guru juga sudah lelah dengan kelakuan gavier,
Gavier sudah duduk dibangku kls 10 SMA walau umurnya masih 15, hal itu dikarenakan dia terlalu cepat masuk sekolah.
Dengan malas dia menuju kamar mandi dan memulai rutinitas mandi paginya, kalian pasti bertanya-tanya kenapa gavi tak terlihat terburu buru, jawabannya sangat simpel, gavi ini sudah telat jadi walau melakukan rutinitas dengan cepat tetap saja dia telat, gavi tak suka melakukan sesuatu yang sia sia dan tak berguna.
Gavi menghabisi waktu 15 sampai 30 menit untuk mandi dan bersiap memakai seragam, dia mematut dirinya didepan cermin "hahaha, ganteng juga gue" ujarnya sembari mengusap dagunya
"Gavi!!!! Cepat!"
Gavi mendengar teriakan bi surti yang terdengar kesal di luar, langsung saja dia turun dan menuju meja makan tapi bukan untuk sarapan melainkan mengambil kunci motor sport nya yang ada diatas meja makan
"Ehhh, main nyelonong aja, sarapan dulu"
Cegat Surti ketika gavi hendak pergi dari ruang makan"Ga dulu mbok, gavi telat" ujar nya lalu pergi dari sana
"Tiap hari kali Lo telatnya" ucap Bu Surti sembari memandang punggung gavier yang mulai menjauh
_________________________________01
SEKOLAH
SMA HARAPAN BANGSA,
Sekolah ini adalah sekolah favorit di Jakarta, tak sembarang orang yang bisa masuk kesini, hanya kalangan atas dan siswa dengan kepintaran yang mumpuni saja yang bisa mengenyam pendidikan di sekolah ini, pasalnya selain seleksi saat penerimaan siswa baru yang ketat, SPP sekolah ini juga sangat tinggi dan disini lah gavi berada setelah memarkirkan motornya di parkiran dia langsung masuk ke gedung sekolah tersebut.
Gavier berjalan dengan santainya di lorong sekolah yang sudah terlihat sepi karena PBM sedang berlangsung , tapi tiba tiba langkahnya terhenti kala seorang pria paruh baya berdiri dihadapannya.
"Hai pak Dodi" sapa gavi dengan senyum manisnya, tapi berbeda dengan gavi yang tersenyum Dodi yang merupakan guru BK yang terkenal galak itu sudah terlihat sangat kesal dan seperti ingin memakan manusia
"Kamu lagi kamu lagi, mau sampai kapan si kamu kaya gini, saya bosen tau ngehukum kamu mulu" ujarnya dengan wajah garang
"Ga usah dihukum kalau gitu" jawab gavi dengan gumaman tapi masih bisa didengar oleh pak Dodi
"GAVINDRA!!!!!!"
mendengar teriakan pak Dodi gavi langusng berlari meninggalkan pak Dodi yang sudah memerah karena marah
Ketika dirasa sudah jauh gavi berhenti dan mencoba menormalkan nafasnya,
Hosh
Hosh
Pemuda yang sedang anteng bersandar didinding dengan melipat kedua tangannya didada sambil sesekali menyesap minuman yang ada ditangannya
"Napa Lo?" Tanya pria itu dengan pandangan bingung pada gavi"Dikejar Dodi gue huh huh huh"
Jawab gavi semabri mengatur nafasnya"Ooooh, buat masalah apa lagi" tanya nya lagi
"Basic sih gue telat, Lo kaya wartawan aja sih nanya nanya, bawel benget Lo" ucap gavi dan hendak berjalan pergil dari sana
"Mau kemana?" Lagi lagi pria itu mengajukan pertanyaan yang membaut gavi mendelik kesal
"Kelas lah,lagian Lo sejak kapan jadi bawel gini si gam" jawab gavi dengan kesal, biasanya cowok didepannya atau kerap dipanggil Agam ini tak banyak bicara tapi sekarang malah cosplay jadi wartawan
"Di kelas ada Bu Ida, kalau Lo mau dihukum sih masuk aja" ujar Agam yang menghentikan langkah gavi
"Kenapa ga bilang dari tadi Agam, gue jitak juga lo" kesal gavi dengan Mandang Agam nyalang
"Tadi gue bilang" ujarnya dan beranjak pergi
"Mau kemana Lo?" Sekarang gavi yang menanyakan hal itu pada Agam
"Roftop, anak anak juga lagi disana" ucapnya dan pergi dari sana
"Ikut njir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexander Story' { GAVIER}
Short Storykisah ini menceritakan tentang kehidupan gavier remja 16 tahun, dengan perangai nakal dan bar bar yang sangat melekat pada dirinya, dia juga mempunyai sifat hedonis yang sangat kental pada dirinya gavier adalah putra bungsu dari Dian Alexander dan...