15.SIAL

82 6 0
                                    

_____________★FALISHA★____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________★FALISHA★____________

Jangan lupa vote + komen🤍
Happy reading🤍

______________.~**★**~._______________

"bermainlah dengan logikamu, sampai kamu tahu bahwa setiap kejadian punya alasan apa dan kenapa"
______________.~**★**~._______________

Falisha menompang dagunya di atas meja,dia terus melirik ke arah jam yang menurutnya dari tadi berjalan lambat.

Ia memutar bola matanya malas saat mendengar Bu Susi guru matematika yang sedang menerangkan.

"Ini jam perasaan dari tadi gak mutar-mutar"keluh falisha pada billa.

"Lo gak bosen lihat papan terus"ucap falisha melirik bila yang sedang fokus ke arah papan.

"Gak,emangnya kayak Lo" jawab billa tampa menoleh.

"Yah gimana mau semangat kalau penyemangatnya aja lagi keluar ke kamar mandi gak balik-balik lagi"jelas falisha.

"Maksud Lo Arkan,aelah sabar baru juga keluar"

"Eeh sa"bisik billa.

"Apa"tanya falisha sambil mengerutkan keningnya.

"Lo kan kangen sama Arkan_"ucap billa terpotong karena falisha memotong ucapannya.

" kenapa emang"

"Dengerin dulu jangan potong ucapan gue"kesal billa.

"Iya iya lanjut bilutt"

"Lo gak mau gitu samperin dia ke kamar mandi sekalian deketin dia"

"GILAA! EMANG GUE CEWEK APAAN"ucap falisha keras membuat satu kelas terkejut mendengarnya.

"FALISHA"teriak Bu Susi keras dan lantang.

"SAYA SUDAH BILANG JANGAN BERBICARA SAAT SAYA SEDANG MENERANGKAN SEBELUM SAYA YANG NYURUH"

Falisha yang tersadar pun malu karena sekarang ia menjadi pusat perhatian.

Falisha tersentak karena tiba-tiba Bu Susi memukul meja nya sangat keras dengan penggaris kayu.

"Seharusnya kamu menghargai saya sebagai guru yang sedang menerangkan dan sebagai murid seharusnya kamu mendengarkan bukan malah berbicara sendiri,sekarang gantikan saya untuk menerangkan materi di depan,jelaskan kembali apa yang saya terangkan tadi dan kerjakan soal yang belum saya selesaikan di papan" ucap Bu Susi panjang lebar dengan berkacak pinggang dan mata yang melotot.

Falisha menghela napas untuk saat ini yang bisa ia lakukan adalah pasrah.

Dia menerima spidol dari bu Susi dan melangkah kan kakinya gontai ke arah papan.

Ia menatap deretan tulisan dan soal yang sama sekali tidak ia mengerti,ia benar-benar sangat lemah di pelajaran matematika.

Saat ingin menulis tiba-tiba spidolnya tidak keluar tinta membuat falisha berusaha mencoba dengan mencoret-coret di papan tulis tertapi hasilnya tetap sama.

Untuk saat ini falisha bersyukur karena sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada nya.

"Bu tinta nya habis"ucap falisha.

"Ya sudah,tolong isikan untuk tintanya ada di kotak spidol"ucap Bu Susi memberikan perintah.

"Kok saya si Bu kan biasanya anak cowok yang bagian mengisi"

"Emang ada yah sejarahnya kalau yang mengisi spidol itu harus cowok"ucap Bu Susi membuat falisha tidak bisa berkata-kata lagi.

"Hehe gak Bu"ucap falisha cengengesan,ia pun melakukan perintahnya.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu membuat perhatian semua murid teralihkan pada sosok laki-laki tampan yang baru saja membuka pintu.

"Arkan silakan masuk,kamu dari kamar mandi ya"tanya Bu Susi ramah.

"Ya"jawab Arkan singkat.

Saat Arkan ingin berjalan kearah mejanya tertapi suara perintah dari Bu Susi membuatnya kembali berbalik badan.

"Arkan tolong bantu falisha mengisi tinta spidol dari tadi dia gak bisa-bisa"perintah Bu Susi.

Arkan ingin menolak tertapi ini perintah dari gurunya,ia pun mengangguk dan berjalan mendekati falisha yang kesusahan mengisi tinta spidol.

Kedua mata Arkan menatap falisha yang kesusahan mengisi tinta spidol dan sepertinya dia belum menyadari akan kehadiran nya.

"Bisa gak"tanya Arkan ketus.

"Bisa, bentar ini susah banget buka tutup tintanya,tenang gue bisa kok"ucap falisha Tampa menoleh bahkan dia belum menyadari kehadiran Arkan.

CROTT !!

"ASTAGA! SORRY GUE BENER-BENER GAK SENGAJA"ucap falisha teriak terkejut saat tinta spidol di tanganya memuncrat mengenai seseorang,awalnya karena kesusahan membuka tinta ia pun berusaha sekuat tenaga untuk menariknya.

Semua murid menatap terkejut ke arah Arkan yang masih terdiam mematung mungkin karena syok.

Seragam putihnya sudah di penuhi cipratan warna hitam pekat dan jangan lupakan bau yang menyengat di hidung.

"Sial"gumam Arkan sambil menatap bajunya yang kotor.

"Maaf,gue gak sengaja"ucap falisha berjalan mendekati Arkan dan mengusap kening dan pipi Arkan yang terkena tinta karena ulahnya.

Perbuatan falisha membuat Arkan membatu,dia tidak bergerak dia memandang falisha dari jarak sangat sangat dekat sampai hembusan nafas dari gadis itu dapat dirinya rasakan.

Sadar akan perbuatanya Arkan pun mengelengkan wajahnya,tangan nya mengepal kuat dan dirinya lalu mendorong falisha agar menjauhi nya.

Falisha dapat melihat raut marah dari wajah Arkan membuat dirinya ketakutan.

"Kamu ceroboh banget falisha kamu tahu apa yang tadi kamu lakukan"omel Bu Susi.

"Arkan kamu gapapa kan"tanya Bu Susi tertapi Arkan tidak menjawabnya ia hanya diam.

Arkan menatap falisha dengan tatapan tajam dan menusuk seakan dirinya sekarang sedang berhadapan dengan seorang musuhnya dan seperti menyimpan dendam pada falisha.

"Arkan gue bener-bener gak seng_"ucapan falisha terpotong karena Arkan berjalan pergi sambil menyenggol bahu falisha cukup kencang.

Falisha menghela napas,dapat di simpulkan ini adalah hari tersial baginya.

••••••••••

TO BE CONTINUED

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT

Makasih...

SEE YOU NEXT CHAPTER

FALISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang