ini adalah kisah "QUEEN FALISHA CASSANZO"
Nama yang memiliki arti ratu kebahagiaan keluarga Cassanzo.
Dia terlahir tepat pada 20 Maret bertepatan dengan di peringatinya hari kebahagiaan sedunia.
"Kebahagiaan telah lahir entah dia yang menerima kebah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________★FALISHA★_____________
Jangan lupa vote + komen🤍 Happy reading🤍
_____________.~**★**~.________________
"Baru saja ngerasain bahagia yang belum pernah aku rasakan sebelumnya,ada aja masalah yang tiba-tiba datang dan membuat semuanya hancur"
____________.~**★**~._________________
Sekarang celline dengan bi Inah yang sedang mengendong falisha akan mengantarkan Ghevariel keluar rumah yang akan pergi berangkat berkerja.
"Aku berangkat dulu ya sayang"pamit Ghevariel.
"Iya hati-hati mas"ucap celline sambil mencium tangan Ghevariel.
Celline pun menatap Ghevariel yang mau masuk mobil,tertapi saat ingin membuka pintu Ghevariel menoleh kebelakang.
"Kenapa mas"tanya Celline.
"Gapapa"jawab Ghevariel tidak tahu kenapa tiba-tiba perasaan kawatir itu muncul tiba-tiba ia merasa seakan berat untuk pergi,ia menatap falisha yang anteng di gendongan bi Inah ia pun mendekatinya.
Ghevariel menatap wajah polos falisha yang tertidur ia mulai mengelus lembut rambut falisha.
"Ayah pergi dulu ya princes ayah"ucap Ghevariel lalu mencium kening putrinya.
"Sayang kalau apa-apa telepon ya dan ya bi Inah tolong jaga falisha ya"ucap Ghevariel.
"Siap tuan"ucap bi Inah.
Setelah itu Ghevariel menghilangkan pikiran buruknya dan memasukin mobil.
Celline yang melihat kepergian suaminya lalu masuk rumah di susul bi Inah yang mengendong falisha.
..........
"Bi mau kemana"tanya Celline melihat bi Inah yang hendak keluar rumah sambil mengendong falisha dan dengan tangan membawa keranjang belanja.
"Itu nyonya bibi te mau ke pasar"jawab bi Inah.
"Bawa falisha"
"Iya nyonya kasian te non falisha kalau di tinggal gak ada yang jaga"
"Kata siapa biar saya yang jaga"jawab celline membuat bi Inah terkejut karena majikan nya itu tidak pernah mengendong falisha.
"Emang nyonya te mau"tanya bi Inah.
"Ya mau lah bi dia kan juga anak aku nanti kalau ikut yang ada falisha malah kepanasan kasian "jawab celline membuat bi Inah yang mendengarkan ikut bahagia.
Ia juga berdoa dalam hati semoga ini adalah awal dari kebahagiaan untuk falisha.
Bi Inah pun memberikan Falisha dari gendongannya ke celline dengan hati-hati.
Celline pun mengendongnya dengan hati-hati Tampa sadar ada rasa aneh yang menjalar di tubuhnya ia pun tersenyum tipis dan terharu ini pertama kali ia mau mengendong falisha lagi setelah kematian kakak dan calon ponakannya.