Baikan

57.6K 1.4K 34
                                    

Happy Reading 📖

Sudah seminggu ini Pras merasa hampa, istrinya selalu menghindari nya dan menjadi sangat pendiam ketika bersama nya.

Pras menghampiri istrinya yang tengah memainkan ponsel di atas kasur.

"Yang", panggil Pras.

Aya langsung meletakkan ponselnya dan melihat suaminya tanpa mengeluarkan suara nya.

"Sampai kapan mau kayak gini sama mas, hm"? Tanya Pras dengan lembut.

"Gak tau, aku juga udah mulai terbiasa kayak gini", jawab Aya.

"Aku ke kamar arlo dulu", sambung Aya.

Melihat istrinya yang sudah berdiri dan bersiap meninggalkan kamar mereka, Pras pun bangun dan berjalan ke arah pintu untuk mengunci pintunya dan menyimpan kunci itu ke dalam saku celana nya.

Aya yang melihat itu pun langsung kembali duduk di atas kasur dan membaca buku seputaran kehamilan dan mengabaikan suami nya itu.

"Sebegitu benci nya kah kamu sama mas yang? Sampai sampai kamu selalu menghindar dari mas dan gak mau ngomong sama mas kalau mas gak nanya".

Aya tetap diam dan mengabaikan suaminya yang sudah sangat putus asa dalam membujuknya, karna tak mendapat jawaban dari istrinya, Pras berjalan ke arah lemari dan mengambil koper nya kemudian membuka lemari pakaiannya.

Dalam diam Aya melirik suaminya yang tengah membereskan pakaian nya ke dalam koper.

Setelah selesai, Pras menutup kembali lemari pakaiannya serta kopernya, ia kemudian memakai Hoodie dan menghampiri istrinya.

"Kabarin mas kalau kamu udah gak marah sama mas lagi", ucap Pras lalu mengecup pelipis istrinya.

Pras berbalik dan menyeret koper nya untuk keluar dari sana.

Bugh, sebuah bantal melayang di punggung Pras sebelum pria itu keluar dari kamar, Pras menoleh ke belakang dan melihat jika istri nya sudah menangis.

Dengan cepat Pras menghampiri istri nya dan memeluk tubuh kecil yang sedang menangis itu.

"Kenapa, hm"? Tanya Pras sambil mengelus rambut istrinya.

"Mas mau kemana"?

"Kenapa memang nya"? Tanya Pras lagi.

"Mas mau ninggalin aku yang lagi hamil besar? Mas mau buat aku jadi janda? Mas mau cer____

Ucapan aya terpotong karna suaminya melumat bibir nya dengan geram, apa apaan sekali istrinya ini bicara cerai cerai.

Setelah merasa puas karna melumat bibir istri nya yang suka berbicara sembarangan itu, Pras melepaskan lumatan nya dan mengigit dengan gemas bibir bawah sang istri.

"Kenapa sih suka ngomong sembarangan, mas gak ada niat sampai ke situ yang".

"Mas mau kemana"? Tanya Aya lagi karna belum mendapat jawaban dari sang suami.

"Pergi"!

Aya kembali menangis karna mendengar jawaban dari suami tua nya itu.

"Ayah, hiks hiks, jemput Aya yah. Disini gak ada yang sayang sama Aya", ucap Aya sambil menangis tersedu sedu.

Pras yang mendengar kata kata istrinya pun langsung menyentil bibir Aya dengan pelan.

"Kebiasaan! Ngomong sembarangan lagi", ucap Pras tak suka.

"Kenapa? Kamu mau pergi kan? Yaudah aku juga mau pergi nyusul ayah", balas Aya dengan wajah penuh dengan air mata.

"Sekali lagi kamu ngomong sembarangan, mas sumpel mulut kamu pake kontol mas", ancam Pras.

SUAMI TUA KU [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang