Untuk pertama kalinya Rahsya membonceng orang lain dengan motornya pergi ke sekolah.
"Ayo naik." Suruh Rahsya.
"Gue?" Tanya Naura ragu.
"Ya, iya siapa lagi? Cepetan." Ucap Rahsya ketus.
Naura yang sedikit ragu pun menuruti perintah Rahsya untuk naik ke motornya.
"Tapi gak di tinggal di jalan lagi kan?" Tanya Naura memastikan.
"Enggak." Jawab Rahsya.
Mereka pun pergi ke sekolah bersama-sama. Saat di jalan, Naura terlihat tegang tapi Rahsya menarik tangan Naura untuk berpegangan padanya.
"Pegangan, kalau loh jatuh gue juga yang repot." Ucap Rahsya.
Naura hanya tersenyum, sepertinya Naura sudah mulai menyukai Rahsya si cowok dingin dan ketus.
Sesampainya mereka di sekolah, semua mata tertuju pada Naura dan Rahsya yang di datang bersama-sama.
"Itukan Rahsya, dia udah masuk sekolah lagi?"
"Eh, tapi bukannya itu si anak baru itu ya? Yang bikin masalah sama Rahsya tempo hari."
"Kok bisa sih Rahsya bonceng dia."
Semua cemburu dan bertanya-tanya mengapa Rahsya dan Naura bisa datang bersama bahkan di bonceng oleh Rahsya yang terkenal tidak pernah membonceng siapapun.
"Wah, wah. Apa-apaan si anak baru?" Ujar Chelsea.
"Kenapa bisa sama Naura sih.?" Gerutu Lea.
Naura pun turun dari motor Rahsya. Akan tetapi Rahsya menyuruh Naura membawakan tasnya.
"Nih, bawain tas gue. Loh tinggal sama gue gak gratis inget."
Naura menghela nafas, ia tidak bisa berkutik apalagi berdebat dengan Rahsya kali ini. Naura pun mengikuti Rahsya kemanapun ia pergi.
Mulai membawakan tasnya, membelikan makanan di kantin untuknya dan menggantikan piket Rahsya di kelas.
"Hm, ternyata cuman jadi babu." Celoteh Chelsea.
"Rahsya juga mikir-mikir lah. Masa dia suka sama cewek kaya gitu ." Ucap Lea.
Naura tidak menanggapi celotehan gank The Girls itu. Celotehan itu menurut nya tidak berguna dan Naura tetap dengan tugasnya sebagai asisten Rahsya.
"Dasar caper!." Ucap Chelsea.
"Emang, gue emang caper sama Rahsya, kenapa? Ada masalah?"
Tiba-tiba Rahsya datang dan menyuruh Naura yang sedang memesan makanan untuk duduk di sebelahnya.
"Naura!" Panggil Rahsya.
"Ada apa Sya, makanan belum siap." Ucap Naura.
"Loh duduk disini ya, biar gue yang pesen makanannya. Jangan kemana-mana ya." Ujar Rahsya yang tersenyum pada Naura.
"Nah loh kayanya kumat lagi." Ucap Naura dalam hati.
Rahsya pun datang dengan begitu banyak makanan untuk Naura. Naura pun heran dan terkejut karena begitu banyak makanan yang di bawakan Rahsya untuknya.
"Sya, ini kebanyakan. Siapa yang mau ngabisin." Tanya Naura.
"Tapi kan ini kesukaan loh semua. Ada bakso, dimsum, gorengan, sosis bakar, mie ayam, ayam bakar, ada boba juga, thai tea. Apa masih kurang?"
"Mau yang lain? Tapi yang lainnya tinggal siomay, batagor."
"Enggak, gak usah. Ini juga kebanyakan."
"Loh pilih dulu mau yang mana? Terus yang gak loh pilih kita bagi ke temen-temen. Oke." Ujar Rahsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Rahsya
FanfictionRasya terbangun dari koma, namun alangkah terkejutnya dia bahwa ini bukanlah raganya. Ia bergegas lari dari rumah sakit untuk menemui seseorang. Yakni Naura, yang kini hidup sebatang kara bahkan harus terusir dari rumahnya sendiri. Bertahan hidup ta...