Naura yang sedang bekerja di cafe mendapatkan chat dari Gibran yang mengajaknya untuk bertemu.
Naura berfikir bahwa ini adalah kesempatan dirinya untuk meminta maaf pada Gibran. Ia pun langsung menyetujui permintaan Gibran.
Sesampainya Naura di taman, ternyata Gibran tidak ada disana. Naura pun terus menghubungi Gibran, akan tetapi nomornya kini malah tidak aktif.
Di tempat lain, Gibran yang masih berada di tempat meeting bersama Rahsya ternyata mematikan handphone nya.
Lian merasa curiga dengan tingkah Gibran dan Papahnya yang saling memberikan kode.
Naura terus menunggu kedatangan Gibran yang tak kunjung datang. Malah dari kejauhan terlihat beberapa orang yang pernah mengejarnya mencoba mendekati Naura.
"TANGKAP DIA" Perintah salah satu orang itu.
Naura yang hendak lari pun terlambat. Anak buah orang tersebut sudah memegang tangan Naura dan membawa paksa Naura masuk ke mobil.
Akan tetapi Naura mencoba melakukan perlawanan dan terlepas dari orang yang menarik paksa tangannya itu.
Naura memandang ke lima orang tersebut dan bersiap memasang kuda-kuda. Perkelahian antara Naura dan anak buah Pak Hardi itu pun tak terelakan.
Pukulan demi pukulan Naura arahkan pada orang-orang tersebut dan mencoba terus melakukan perlawanan.
Akan tetapi bos mereka mengeluarkan senjata tajam membuat Naura terkejut.
Rahsya yang masih berada di ruang meeting merasakan sakit pada dadanya dan tiba-tiba mengingat Naura.
"Naura." Batin Rahsya.
Rahsya pun mencoba menghubungi handphone Naura, namun tidak ada jawaban dari Naura.
Naura berusaha tidak terkena sabetan senjata tajam. Ia menendang tangan orang yang memegang senjata tajam itu dan berusaha kabur dari sana.
Ketika tengah terengah-engah berlari, Naura malah terserempet motor. Ternyata itu adalah motor Adara.
"Naura? Sorry. Loh gak apa-apa kan?" Tanya Adara bingung.
"Gue gak apa-apa Dar. Dar tolongin gue. Gue dikejar orang jahat." Ujar Naura terengah-engah.
"Orang jahat." Tanya Adara bingung.
Dari kejauhan orang jahat itu datang dengan mobilnya membuat Adara dan Naura panik. Adara menyuruh Naura naik ke motor dan langsung menancapkan gasnya.
Adara terus menarik gas motornya dengan kencang untuk menyelamatkan Naura.
"Loh Pegangan Nau!" Perintah Adara.
Naura pun memegang Adara kuat. Ia tidak menyangka bahwa Adara sangat peduli padanya.
Rahsya yang hendak pergi pun terus di halangi oleh Pak Hardi dengan beberapa berkas-berkas penting perusahaan.
Perasaan Rahsya semakin tidak enak, ia terus memikirkan Naura.
Adara yang terus menarik gas motornya tidak sadar bahwa di depan mereka adalah jalan buntu dan malah memasuki hutan kecil.
Adara dan Naura pun turun dari motornya dan bersembunyi ke dalam hutan. Naura berusaha lari meskipun kakinya terkilir akibat terserempet oleh Adara tadi.
Mereka pun bersembunyi di dalam semak-semak dan merasa ketakutan. Apalagi Adara, ia sangat terlihat ketakutan. Naura pun mencoba menenangkan Adara.
***
Rahsya yang baru pulang kerumah langsung mencari keberadaan Naura. Namun dirumahnya, Naura tidak ada.
Ia pun pergi ke tempat kerja Naura. Akan tetapi di tempat kerjanya pun Naura tidak ada. Teman kerja Naura mengatakan bahwa Naura pergi ke taman untuk menemui temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Rahsya
FanfictionRasya terbangun dari koma, namun alangkah terkejutnya dia bahwa ini bukanlah raganya. Ia bergegas lari dari rumah sakit untuk menemui seseorang. Yakni Naura, yang kini hidup sebatang kara bahkan harus terusir dari rumahnya sendiri. Bertahan hidup ta...