Rahsya menatap jasad kedua orang tuanya yang akan dikebumikan. Ia tidak menangis dan tatapan matanya pun kosong. Ia adalah korban satu-satunya yang selamat dari kecelakaan bersama orangtuanya.
Sang paman dan tantenya terus memeluk Rahsya sambil menangisi kepergian orang tua Rahsya.
Rahsya dan kedua orang tuanya menjadi korban kecelakaan tunggal yang mengakibatkan orangtua Rahsya meninggal dunia.
Sejak saat itu Rahsya menjadi anak pendiam dan tidak seceria seperti dulu. Bahkan untuk naik mobil pun ia merasa ketakutan.
Rahsya adalah anak tunggal yang otomatis semua kekayaan peninggalan orang tuanya jatuh ke tangan Rasya.
"Pembacaan wasiat dari kedua orang tua Rasya akan di bacakan setelah Rahsya berusia 18 tahun. Jadi untuk sementara ini Bapak Hardi selaku paman Rahsya adalah wali dari Rahsya." Ucap Pengacara.
Paman Rahsya memeluk keponakan satu-satunya itu. Ia sangat menyayangi Rahsya seperti sayangnya ke Gibran.
10 tahun kemudian.
Lian seperti biasa sibuk dengan kegiatan paginya dengan pekerjaan rumah. Bahkan harus membuatkan sarapan untuk adik tercinta yaitu Naura.
"Ra, Naura." Panggil Lian.
"Iya Kak." Sahut Naura.
"Ayo sarapan dulu." Ajak Lian.
"Wih, mantap. Delicious."
"Delicious, delicious, lom juga kamu cobain."
"Tenang, masakan kak Lian itu emang selalu delicious." Ucap Naura sambil bergaya delicious.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, wah kebetulan banget Mil, ayo ikut sarapan."
Seketika wajah Naura berubah, ia tidak menyukai Mila. Dia tak ingin kasih sayang sang kakak terbagi karena kehadiran Mila.
Mila adalah kekasih Lian, mereka sudah menjalin hubungan sekitar satu tahun. Naura tidak menyukai Mila karena takut Lian lebih mementingkan Mila.
Sepanjang sarapan Naura terus saja memasang wajah cemberut dan tidak berkata apapun.
Naura adalah anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya yaitu Lian. Kakaknya yang bekerja sebagai kurir berusaha untuk terus membahagiakan sang adik meskipun tidak pernah merasakan hangatnya sayang orang tua.
Naura anak ceria dan sedikit tomboy, dia posesif jika sang kakak dekat dengan orang lain selain dirinya.
Hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah barunya.
***
Sepeninggalan orang tua nya, Rahsya dibesarkan oleh Pak Hardi namun Rahsya tinggal dirumahnya bersama beberapa asisten rumah tangga.
Rahsya tumbuh menjadi cowok cool dan tampan. Dia pribadi yang cukup tertutup dan tidak banyak bicara.
Hidup serba ada dan berkecukupan membuatnya tidak mengenal kata sederhana. Ia pun hanya berteman dengan Gibran dan Adara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Rahsya
FanfictionRasya terbangun dari koma, namun alangkah terkejutnya dia bahwa ini bukanlah raganya. Ia bergegas lari dari rumah sakit untuk menemui seseorang. Yakni Naura, yang kini hidup sebatang kara bahkan harus terusir dari rumahnya sendiri. Bertahan hidup ta...