Rahsya membelai rambut Naura yang tertidur di sebelahnya. Tangan Naura pun terus saja menggenggam tangan Rahsya.
Jantung Rahsya malah berdebar-debar berada di dekat Naura.
"Gue kenapa sih? Masa sih suka sama dia." Ucap Rahsya dalam hati
Naura pun terbangun, sontak saja Rahsya menjauhkan tangannya yang sedang membelai rambut Naura.
"Loh udah sadar Sya?" Tanya Naura.
"Bisa lepasin tangan gue gak? Kena iler loh." Ucap Rahsya dingin.
" Sorry, sorry. Eh masa gue ileran sih? Ngibul loh." Ucap Naura memegang bibirnya.
Rahsya mencoba memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak melihat Naura.
"Sya, mana! gue gak ileran tuh, tuh" Ujar Naura.
Naura mencoba menunjukkan bahwa dirinya tidak mengeluarkan air liur saat tidur akan tetapi Rahsya terus menepisnya membuat Naura malah terjatuh di atas tubuh Rahsya.
Naura dan Rahsya saling bertatapan. Tatapan mereka sama-sama dalam.
"HMM"
Rahsya yang mendengar kode dari Lian langsung mencoba menjauh dari Naura, begitu pun dengan Naura yang langsung berdiri.
Rahsya melihat ke arah Lian yang memasang mata tajam dengan membuat kode jika mereka ada dalam pengawasan Lian.
"Awas, jangan macem-macem loh." Ujar Lian.
"Siapa juga yang macem-macem." Ucap Rahsya.
"Macem-macem?" Tanya Naura aneh.
"Ha, loh mau macem-macem ya sama gue?" Ucap Naura curiga.
"Enggak, bukan ke loh. Lagian siapa juga yang macem-macem sama cewek galak kaya loh." Ujar Rahsya.
Naura hanya merespon cemberut pada Rahsya. Sedangkan Rahsya sesekali melirik ke arah Lian yang terus memantau.
***
Saat dirumah Naura mengantar Rahsya ke kamarnya.
"Kalau mau apa-apa bilang aja. Gue gak mau makan gaji buta." Ucap Naura.
"Oh iya, tapi ada yang bikin gue penasaran." Sambung Naura.
"Apaan?" Tanya Rahsya
"Loh suka sama Kak Mila?" Tanya Naura.
"Kak Mila?"
"Iya Kak Mila, pegawai di ekspedisi tempat yang loh pingsan tadi. Loh ampe pingsan cuman buat deket sama dia." Ujar Naura.
Rahsya yang awalnya aneh lalu tersadar bahwa ini pasti kerjaan Lian yang ingin dekat dengan pacarnya itu.
Rahsya pun langsung melirik tajam ke arah Lian dan Lian pun hanya tersenyum malu.
"Enggak gue gak kenal sama dia, mungkin gue masih sakit aja jadi ngehalu." Jawab Rahsya.
"Iya kali ya, loh belum terlalu sehat kayanya." Ucap Naura memegang jidat Rahsya.
Tiba-tiba jantung Rahsya berdebar kencang.
"Tapi gak panas." Ujar Naura.
"Emang kalau sakit harus panas?" Tanya Rahsya.
"Harus. Soalnya rata-rata orang yang sakit badannya pasti panas." Jawab Naura tersenyum.
Rahsya pun tersenyum mendengar jawaban Naura.
"Sepulang sekolah kemaren juga loh aneh." Sambung Naura
"Aneh kenapa lagi sih Nau?"
"Masa loh tiba-tiba gak bisa berantem lawan preman-preman yang hadang kita." Ujar Naura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Rahsya
FanficRasya terbangun dari koma, namun alangkah terkejutnya dia bahwa ini bukanlah raganya. Ia bergegas lari dari rumah sakit untuk menemui seseorang. Yakni Naura, yang kini hidup sebatang kara bahkan harus terusir dari rumahnya sendiri. Bertahan hidup ta...