Bagian 6

1.5K 105 5
                                    

Naura menunggu ucapan Rahsya yang akan memberitahukan bahwa dirinya bukanlah Rahsya melainkan Lian, Kakak Naura yang sudah meninggal dunia.

Baru saja hendak memberitahu tiba-tiba ada sebuah motor melaju kencang hampir menyerempet Naura.

Sontak saja membuat Rahsya menarik tangan Naura dan membuat mereka berdua terjatuh. Naura pun menatap Rahsya. Akan tetapi Rahsya langsung menjauhkan dirinya dari Naura karena dia adalah Lian.

"Aw, gak di dorong juga kali Sya." Ucap Naura kesakitan.

"Sorry, abisnya ngapain loh natap gue? Loh suka kan sama gue?"

"Idih, berobat loh. Orang kaget tiba-tiba loh tarik tangan gue."

"Gue mau selamatin loh yang nyaris keserempet. Bilang makasih ke." Ujar Rahsya.

"Ya udah makasiih." Ucap Naura meledeknya.

Rahsya pun tersenyum dan mengacak-acak rambut Naura. Naura terkejut dengan tingkah Rahsya yang persis seperti kakaknya.

"Ayo naik, gue bakal bawa loh terbang."

Naura tetap diam malah Naura melihat wajah Lian dalam wajah Rahsya. Naura pun tersenyum.

***

Rahsya baru saja terbangun dari tidurnya. Ia sedikit menggeliat di pagi hari. Tiba-tiba terkejut saat membuka matanya.

"AAAAAAHHHKKKK." Teriak Rahsya.

"AAAAAAHHHKKKK." Teriak Lian.

"Loh siapa? Ngapain loh ada dikamar gue?" Tanya Rahsya.

Lian hanya menengok kanan dan kiri. Mencari seseorang di sampingnya ataupun di belakangnya.

"HEH, GUE TANYA SAMA LOH!" Bentak Rahsya.

Lian pun tersadar bahwa Rahsya berbicara padanya.

"Gue?" Tanya Lian.

"Ya iya siapa lagi selain loh disini. Dikamar gue cuman ada loh sama gue." Ujar Rahsya.

"Loh bisa liat gue?" Tanya Lian memastikan.

"Bisa lah." Jawab Rahsya.

Lian pun mendekati Rahsya dan duduk di sampingnya. Rahsya pun sedikit menjauhi Lian.

"Beneran loh liat gue?" Tanya Lian.

Rahsya bingung dengan pertanyaan Lian yang terus saja bertanya apakah Rahsya bisa melihat dirinya.

"Loh bukan manusia?" Ucap Rahsya.

Lian menjawab dengan mengangguk dan membuat Rahsya tercengang.

"Jangan takut. Gue ini gak jahat." Ucap Lian.

"Nama gue Lian, kakaknya Naura yang sudah meninggal dunia." Ujar Lian.

Rahsya masih terdiam dan terlihat bingung dengan adanya Lian di kamarnya. Rahsya pun mengingat kejadian-kejadian yang aneh pada dirinya.

Mulai dari tagihan kartu kredit, belanjaan Naura yang begitu banyak dan banyak hal ia lakukan bersama Naura yang tidak pernah Rahsya sadari.

"Jadi selama ini loh masuk ke tubuh gue?"

"Iya, gue masuk ke tubuh loh, gue jagain adek gue, gue belanjain dia, gue ajak dia jalan-jalan, gue ajak makan di restoran. Karena selama hidup gue, gue gak pernah ngajak dia makan di restoran. Gue gak pernah belanja banyak buat dia, gue gak pernah bawa dia jalan-jalan." Ujar Lian sedih.

Rahsya sekarang paham dengan sikap Naura yang sedikit keras. Karena Naura dari kecil sudah hidup dengan sederhana dan berbeda dengannya yang hidup serba ada.

Naura RahsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang